Showing posts with label kurikulum merdeka. Show all posts
Showing posts with label kurikulum merdeka. Show all posts

Friday, October 4, 2024

Pembelajaran Berbasis SCL Grooving, Ciptakan Siswa Bahagia dan Menyenangkan

Endi Sutrisna

FOLLOW

Guru - SDN Citeureup 3

Suara Guru Indonesia


Aspek Belajar SCL Grooving

SCL Grooving (Groov) adalah model pembelajaran terbaru yang dikembangkan oleh Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd. Pengajar di Pandeglang Banten, model belajar ini menjadikan siswa sebagai subjek atau pusat pembelajaran sesuai kodrat alam dan zamannya, dan menitikberatkan proses pembelajaran yang memiliki hasil akhir semangat belajar dan penguasaan materi serta produk. Artinya, siswa diberi kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri, mengerjakan materi belajar dan proyek pembelajaran secara kolaboratif sampai diperoleh hasil yang maksimal hingga berupa suatu produk. Itulah mengapa kesuksesan pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa dan media belajar yang digunakan. Penerapan Grooving merupakan metode pendekatan saintifik dan keaktifan. Sehingga akan mendukung keterampilan yang diharapkan oleh Kurikulum Merdeka.


Pada pembelajaran untuk siswa kelas 6 sekolah dasar, praktik belajar menggunakan metode pembelajaran SCL Grooving. Grooving adalah metode pembelajaran yang di dalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahapan belajar. Hal ini diharapkan mereka mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut, sekaligus menjadikan siswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah. Grooving merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk berpikir kritis dan mendapatkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan membangun tanggungjawab dan motivasi dalam belajarnya. Guru mendesain sedemikian rupa proses pembelajaran yang meliputi 4 fase dalam Grooving, yaitu Alur 1/Orientasi belajar, Alur 2 / mengorganisasikan, alur 3/membimbing penyelidikan, alur 4/mengembangkan dan menyajikan data, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.


Seperti yang diterapkan rekan guru yang mengajar siswa kelas 6 di SDN Citeureup 3. Para murid membuat praktek belajar Grooving dengan tujuan para siswa mengetahui permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Grooving kali ini mempelajari peta wilayah indonesia dengan menggunakan berbagai media belajar interaktif. Untuk kegiatan belajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui dan mengidentifikasi peta tiap provinsi dan apa yang dilakukannya ketika menemukan ciri khas dari topografi dan membandingknnya dengan lingkungan sekitar nyata. Dalam praktik kali ini satu kelas berisi 5 kelompok yang didalamnya terdiri atas 5-6 orang.


Setelah semua alur pembelajaran dilakukan dengan presentasi dan unjuk kerja dari tiap kelompok maka murid beserta guru merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, siswa kelas 6 diberi penjelasan terkait perubahan wilayah Indonesia yang dinamis secara step by step, kemudian mereka bekerja sama dengan teman-temannya. Kelompok yang telah melaksanakan tugasnya diberi soal mengenai Grooving dari rekan murid lainnya dengan mencocokan nama dengan letak provinsi secara interaktif, dan melalui soal yang diberikaan para siswa dituntut untuk berpikir kritis mengenai bagaimana letak dan perubahan wilayah itu terjadi. 


Kelompok yang mengerjakan sesuai aturan dan menggunakan semua instruksi dan alur belajar dengan baik dan melakukan beberapa kali silang koreksi dengan kelompok lain, hasil belajar ini efktif dalam meningkatkan tanggungjawab, motivasi dan kemandirian murid dalam memahami materi dan konsep pelajaran, dengan pembelajaran model ini yang telah dilakukan, diharapkan para siswa dapat berpikir kritis sesuai dengan apa yang dikerjakannya sekaligus meningkatkan hasil belajar yang signifikan. *SW


Model Belajar SCL Grooving, Klik Disini


Tuesday, August 6, 2024

Tingkatkan Kualitas Satuan Pendidikan, SDN Gombong 3 Gelar IHT Bedah Rapor Pendidikan dan Tindak Lanjut


Pandeglang, Senin 5 Agustus 2024, SDN Gombong 3 menyelenggarakan “IHT Tindak Lanjut Hasil Rapor Pendidikan sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Satuan Pendidikan”. Acara ini diinisiasi untuk menyamakan persepsi guru terhadap hasil rapor pendidikan, membedah permasalahan, evaluasi serta merefleksi rapor pendidikan. Ibu Husnul Khotimah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah menganggap penting terkait bedah rapor pendidikan dan tindak lanjutnya sebagai upaya meningkatkan ketercapaian rapor pendidikan SDN Gombong 3 untuk tahun mendatang.


Acara dimulai pukul 08.30 dengan doa dan sambutan. Ibu Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan kegiatan IHT ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas SDM guru yang ada di sekolah kita, karena perubahan – perubahan yang terjadi pada bangsa ini dimulai dari ruang ruang kelas. Selain prestasi akademik anak anak juga harus dibekali dengan penguatan dibidang non akademik. Peningkatan kualitas prestasi non akademik bisa dilihat dari peningkatan karakter baik yang dimiliki anak anak. Sebagai penutup beliau juga menyampaikan dengan IHT ini kita akan belajar praktik praktik baik yang akan disampaikan oleh Endi Sutrisna selaku guru penggerak dan pengajar praktik Kab. Pandeglang.


Paparan materi disampaikan oleh Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd.,Gr.  yang menyampaikan bedah rapor pendidikan SDN Gombong 3 yang didasarkan pada hasil rapor pendidikan tahun 2024. Beliau memberikan pelatihan dan penjelasan mengenai akar masalah dan solusi untuk memperbaiki di masa yang akan datang.

Narasumber setelah membedah rapor pendidikan dilanjutkan dengan materi Literasi dan numerasi,  beliau memaparkan tindak lanjut rapor pendidikan tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah, tetapi setiap guru juga harus bisa membaca dan menindaklanjuti hasil rapor pendidikan. Pada rangking literasi berdasarkan nilai PISA, Indonesia berada di ranking yang memprihatinkan. Kembali pada satuan pendidikan di SDN Gombong 3, jika melihat hasil rapor pendidikan literasi mengalami peningkatan yang cukup baik. Iklim literasi yang baik ini terwujud karena adanya beberapa program baik dari sekolah diantaranya program pojok literasi dan program pengembangan bimbingan guru di perpustakaan. Beliau menyampaikan bahwasannya literasi memiliki cakupan yang luas karena sejatinya literasi merupakan serangkaian kompetensi untuk berfikir tentang teks dan menghubungkan teks dengan diri, teks lain dan dunia yang lebih luas. Guru sangat perlu memiliki kemampuan literasi. Guru harus menguatkan kecakapan literasi melalui proses pembelajaran dan asesmen dengan komposisi literasi yang baik.


Komponen literasi antara lain :

  1. Konten = Teks informasi dan Teks Fiksi
  2. Proses Kognitif = menemukan informasi, interpretasi, evaluasi dan refleksi
  3. Konteks = personal, sosial budaya dan saintifik

Sebagai contoh mapel Bahasa Indonesia masuk ke komponen konten yaitu teks, komponen proses yang berbeda beda dan komponen konteks masuk di sosial budaya.

Kegiatan IHT diakhiri dengan icebreaking jika aku maka aku ...kemudian di tutup dengan doa dan dilanjutkan sesi foro bersama antara narasumber dan peserta.

*SW

Tuesday, July 30, 2024

Dukung Pembelajaran Paradigma Baru, SDN Gombong 2 Kec.Panimbang Gelar IHT Strategi Penerapan IKM

 


Pemaparan Materi

PANDEGLANG – Pendidikan seyoganyanya harus terus bertransformasi dengan menghadirkan perubahan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum Merdeka, hal ini  sebagai langkah revolusioner dalam pembelajaran. Dalam rangka menyongsong Tahun Pelajaran 2024/2025, In-House Training (IHT) di SDN Gombong 2 di gelar dari hari Senin dan Selasa tanggal 29-30 Juli 2024, hal ini sebagai upaya memantapkan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Acara ini mengumpulkan guru-guru dan staf pendidikan untuk memahami, mempersiapkan, dan mengadaptasi perubahan-perubahan dalam kurikulum. IHT merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa guru-guru memahami dengan baik perubahan yang diperlukan dalam pengajaran dan pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka. IHT merupakan forum di mana para pendidik dapat berbagi pemahaman dan strategi pelaksanaan yang efektif. 

Icebreaking

Diawali pembukaan oleh ibu kepala sekolah Ipah Musripah, S,Pd.I. sebagai dukungan ekosistem sekolah terhadap Kurikulum agar penerapannya efektif di sekolah kami.  Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan mencakup berbagai sesi pembelajaran. Pada IHT kali ini Narasumber yaitu Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd.,Gr. selaku praktisi Praktik Baik dan Guru Penggerak Kab. Pandeglang, Guru-guru diajarkan tentang konsep, struktur, projek P5 dan pendekatan yang diusulkan dalam Kurikulum Merdeka. 


Refleksi Kegiatan

Mereka juga berpartisipasi dalam lokakarya praktis yang dirancang untuk membantu mereka mengembangkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum baru yang mengusung pembelajaran student center. Selain mengenalkan dan mempersiapkan guru-guru terhadap Kurikulum Merdeka, IHT juga membantu membangun jaringan dan kolaborasi antara guru-guru di sekolah. Hal ini memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman dan ide dalam menerapkan kurikulum ini dengan efektif tentunya berdampak positif kepada pembelajaran yang baik dan efektif sesuai pemenuhan kebutuhan belajar murid berdasarkan kodrat alam dan zaman anak. 

Pemberian Feedback

Dengan semangat dan pemahaman yang diperoleh dari In-House Training ini, guru-guru di SD Negeri Gombong 2 siap untuk menjalani Tahun Pelajaran 2024/2025 dengan semangat baru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Ini adalah langkah penting dalam upaya untuk memajukan sistem pendidikan dan mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan.

SW*

Wednesday, February 7, 2024

KKG Mekarsari Gelar Berbagi Praktik Baik Kiat Sukses Menjadi Guru Penggerak dan Cara Asik Observasi Kelas

 


PANDEGLANG (INDSMEDIA.COM) – Kelompok Kerja Guru (KKG) Mekarsari, Gugus 4 Kecamatan Panimbang, menggelar berbagi Praktik Baik “Kiat Sukses Menjadi Guru Penggerak dan Cara Asik Observasi Kelas ”.

Kegiatan yang berlangsung Rabu (7/2/2024) di SDN Mekarsari 5 itu dihadiri Ibu Korwil Panimbang (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang Ibu Eneng Wasitoh, S.Pd, Ketua Gugus Mekarsari Ibu Mamih, S.Pd., serta Jajaran Kepala Sekolah Gugus Mekarsari.

Korwil Panimbang Eneng Wasitoh, S.Pd. memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya KKG Mekarsari dalam meningkatkan kinerja guru dan mutu pembelajaran. Dia menyampaikan, KKG adalah wadah para pemikir dan ahli untuk mencurahkan pendapat dan menjadi sirkulasi ilmu pengetahuan, pada ajang ini ibu Korwil menghimbau agar semua guru harus dinamis sesuai perkembangan teknologi informasi yang dimana pendidikan sudah berbasis digital, sehingga penguasaan akan TI harus menjadi terdepan.


Ketua Gugus Sekolah Mekarsari, Mamih, S.Pd, memberikan dukungan dan apresiasi kepada Ketua KKG Mekarsari, Ibu Eliyani, S.Pd. sebagai ketua KKG yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan suskes dan juga kepada para guru. Dia menyatakan pentingnya penerapan praktik pembelajaran yang inovatif dalam mendorong kemajuan dan prestasi siswa secara merata. Dalam pembelajaran di kelasnya, guru bisa membuat peserta didik menjadi bahagia.

Kurikulum Merdeka melalui kegiatan Program Guru Penggerak sebagai edisi ke-5 dari Merdeka Belajar diharapkan mampu mendongkrak pembelajaran yang holistic agar mencapai nilai Profil Pelajar Pancasila, menjadi wewenang guru untuk diperdalam supaya implementasi kurikulum merdeka dapat tercapai.

Kegiatan Praktik Baik Guru Pemandu ini dipandu oleh Sigit Mugiharjo, S.Pd. Ia menyebut pentingnya meningkatkan wawasan dan pengetahuan melalui Program Guru Penggerak, perlu kiat-kiat sukses agar kita lulus dalam seleksi CGP, serta menilai dan merefleksi kinerja guru melalui observasi kelas yang dilakukan olah rekan sejawat atau oleh kepala sekolah.


Berbagi Praktik Baik yang pertama disampaikan oleh Narasumber Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd.,Gr. selaku Guru Penggerak Angkatan 6 dan Pengajar Praktik Angkatan 10 Kab. Pandeglang,  materi yang disampaikan adalah kiat sukses menjadi Guru Penggerak melalui 2 tahapan seleksi, yang pertama adalah pengisian CV dan Essay sedangkan seleksi kedua, simulasi mengajar dan wawancara, dalam tahapan ini perlunya strategi dan tips untuk berhasil, salah satunya melalui penguasaan tahapan dan metode pembelajaran dalam waktu yang singkat. Selain strategi dan kiat sukses beliau juga mengemukakan manfaat yang didapatkan dari proses pendidikan guru penggerak, mulai dari menjadi pemimpin pembelajaran sampai dengan penguasaan manajemen sekolah dan komunitas yang tentunya akan berdampak pada ekosistem pendidikan.


Praktik Baik yang kedua disampaikan oleh ibu Suryati, S.Pd. selaku CGP Angkatan 9, beliau mengumumkan tahapan yang perlu dilalui sebelum melakukan observasi kelas, mulai dari percakapan pra-observasi, observasi dan pasca observasi serta penggalian tindak lanjut dan pengembangan diri, Kegiatan observasi ini sangat penting dalam mengukur kemampuan kecakapan guru dalam pembelajaran yang tentunya  fokus utama bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap siswa,” katanya.


Berbagi Praktik Baik dilanjutkan oleh Narasumber Andes Gunawan, S.Pd, (CGP Angkatan 9 Kabupaten Pandeglang) dalam paparannya "Proses kinerja guru tidak terlepas dari pengelolaan kinerja, mulai dari penyusunan modul ajar, pengkondisian kelas sampai dengan refleksi, dan tentunya guru harus mengetahui apa tugas dan fungsinya yang dituangkan dalam pengelolaan kinerja yang saat ini Berbasis Platform Merdeka Mengajar (PMM), pengelolan kinerja perlu pemahaman sesuai juknis agar RHK yang kita ambil dapat terpenuhi tepat waktu, sehingga tentunya profesionalisme guru dapat tercapai, pada pelaksanaan Praktik Baik ini adalah salah satu proses dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan berdaya guna." imbuhnya. 

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pendidikan di wilayah Panimbang khususnya, dan wilayah-wilayah lain di Pandeglang pada umumnya.  (SW)

Monday, November 27, 2023

Lebih Praktis!!! e-RAPORT KURIKULUM MERDEKA JENJANG SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

 



INDSMEDIA.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menggencarkan Merdeka Belajar. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo secara resmi telah meluncurkan eRapor Kurikulum Merdeka bagi SD, SMP, SMA, SMK, SLB secara daring, Rabu, 30 November 2022.

Merdeka Belajar memiliki kekhasan yang mendukung guru dan memberikan kepercayaan kepada guru sebagai pendidik professional, sehingga guru bisa memiliki fleksibilitas dalam Merdeka Belajar, terutama saat membuat keputusan. Keputusan yang dimaksud ialah dalam koridor professional judgement, seperti menjalankan kurikulum operasional di tingkat sekolah yang sesuai dengan kebutuhan, konteks, visi, dan misi sekolah, termasuk juga membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih cocok dengan karakteristik siswa.

Fleksibilitas dalam Merdeka Belajar memiliki tujuan jelas, bukan merdeka dalam arti seenaknya tapi merdeka untuk menumbuhkembangkan siswa secara utuh, mengembangkan tumbuh kembang karakter siswa.

eRapor untuk membantu guru dan satuan pendidikan melaporkan hasil pembelajaran peserta didik untuk dikomunikasikan ke orang tua atau wali. Selain itu, eRapor juga akan meringankan beban administrasi guru. Aplikasi eRapor ini juga terkoneksi dengan Dapodik. Sehingga, guru tidak perlu lagi menginput data peserta didik di eRapor, sehingg prinsip memudahkan guru inilah yang dikembangkan secara sederhana agar mudah digunakan.

"E-Rapor Kurikulum Merdeka"

#Muatan Rapor Kurikulum Merdeka
- Rapor Intrakurikuler
- Rapor P5

-----

#Peran Pengguna di Satuan Pendidikan
a. Administrator:
- Mendaftarkan Webservice
- Mengambil data dapodik
- Membuat data user
- Mengecek dan menyesuaikan referensi data dari dapodik
- Membuat referensi Lokal (Pembelajaran, mapping rapor, penyesuaian logo sekolah dan pemda, TTD Kepsek dan TTD Wali Kelas, input tanggal rapor)
- Menyesuaikan referensi  Tema, Dimensi, elemen-subelemen dan raeget capaian P5
- Menginput data projek dan deskripsi projek serta tema, elemen dan sub elemen tiap projek
- Menyusun Kelompok/Kelas dan Fasilitator Projek
- Cetak Leger dan Rapor Intra dan Rapor Projek
- Backup Restore Data e-Rapor

b. Guru:
- Menginput TP yang telah disusun
- Menyiapkan hasil penilaian
- Mengolah dan kirim Nilai akhir (Cukup mengisi 1 nilai saja)
- Proses Deskripsi (Deskripsi didapatkan dari pemilihan TP mana yang sudah tercapai dan belum tercapai)
- Input Capaian dan Catatan Projek P5
- Input Nilai Ekstrakurikuler

c. Wali Kelas:
- Edit data siswa
- Input Rekap Kehadiran
- Input Nilai Ekstrakurikuler
- Input kenaikan kelas
- Cetak Leger dan Rapor Intra dan Rapor Projek

Materi selengkapnya dapat diunduh dalam tautan :

Materi e-Raport Download Disini

e-Raport SD  Download Disini

e-Raport SMP  Download Disini

e-Raport SMA  Download Disini

e-Raport SMK  Download Disini

e-Raport SLB  Download Disini

 

Download Aplikasi E-Rapor Kurikulum Merdeka melalui laman dibawah ini.
Jenjang SD:
https://ditpsd.kemdikbud.go.id
Jenjang SMP:
https://ditsmp.kemdikbud.go.id
Jenjang SMA:
https://sma.kemdikbud.go.id
Jenjang SMK:
https://smk.kemdikbud.go.id

PMPK: pmpk.kemdikbud.go.id

 


Tuesday, November 7, 2023

Tingkatkan Kompetensi Guru, Kombel SDN Citeureup 3 Gelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka

 


Panimbang - Dalam rangka mewujudkan kurikulum merdeka belajar, SDN Citeureup 3 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, melaksanakan IHT (In House Training). Kegiatan ini sebagai  rangkaian mengimplementasikan Pembelajaran Paradigma Baru yang dilaksanakan mulai tanggal 07 November hingga 30 November 2023 dalam 6 kegiatan.

Kegiatan ini dibuka dan disambut oleh Pengawas SD Korwil Kecamatan Panimbang, Ma'mun, M.Pd. dalam sambutannya sekolah harus paham esensi dari setiap kurikulum yang diberlakukan, maka guru harus paham dari struktur kurikulum sampai dengan perencanaan sampai proses asesmen. Sambutan berikutnya oleh Kepala SDN Citeureup 3 Mu.min Ansori, S,Pd.I. dan dilanjut Ketua Komite SDN Citeureup 3 H. Kamsa Supriadi.


Implementasi kurikulum Merdeka ini sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan guru, kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM dalam mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya.

Pengawas SD Korwil Panimbang, Ma'mun, M.Pd. mengatakan, Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memahami sebuah perubahan besar yang berpihak kepada kemerdekaan belajar siswa, kemerdekaan mengajar dan keunikan karakteristik setiap sekolah. Kegiatan begitu interaktif yang dipandu oleh moderator Yaya Rukbi, S,Pd. yang sesekali memberikan ulasannya dari setiap inti materi yang disampaikan.

“Saya sangat apresiasi sekali apa yang dilakukan SDN Citeureup 3 yang melakukan terobosan terkait pembelajaran inovatif terkait kurikulum dan pembelajaran,”ujarnya, Selasa (07/11/2023).



Dikatakannya, kegiatan IHT itu merupakan program sekolah yang mendapatkan BOS Kinerja Sekolah dengan Perkembangan Terbaik yang mana intinya peserta memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran.

Sementara itu, Kepala SDN Citeureup 3 Kec. Panimbang mengatakan kegiatan ini bentuk nyata kinerja pihaknya dalam mensyukuri peningkatan kompetensi guru terhadap kurikulum yang baru. 

"IHT ini merupakan tahap awal dalam melaksanakan program implementasi kurikulum baru, yaitu pendidikan yang memerdekakan, apalagi nantinya imbas kepada sekolah sekitar,” kata Mu'min Ansori. 

Menurutnya, sebagai sekolah dasar unggulan, maka pendidik harus mampu berinovasi dalam mengembangkan kurikulum baru ini, yaitu mampu membuat kurikulum satuan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik, serta mampu mewujudkan di dalamnya kurikulum yang berkarakter profil pelajar pancasila. 

 


Materi IHT dilanjutkan oleh Pemateri kedua Mohammad Faizin, S.Pd. pemateri dari Guru Penggerak Kabupaten Pandeglang Angkatan 6, beliau memaparkan tata cara penyusunan modul ajar dan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).

"Kegiatan IHT Pembelajaran Paradigma Baru ini, dilaksanakan dalam 6 tahap, pertama pengenalan konsep kurikulum merdeka, kemudian dilanjutkan lagi untuk tahap kedua penyusunan tata tertib dan budaya positif sekolah, optimalisasi PMM, penggunaan Quizizz untuk asesmen, Bedah Rapor Pendidikan dan program Roots, harapannya nanti dalam implementasinya para tenaga pendidik sudah siap." tutupnya. (SW)


Sumber : sdnciteureup3.sch.id

E-learning

Produk Rekomendasi