PTK - PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN MAPEL MATEMATIKA DI KELAS I SDN CITEUREUP 3
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS I SDN
CITEUREUP 3
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh adanya temuan kesulitan belajar yaitu siswa kelas I SDN Citeureup 3 Panimbang Pandeglang ketika diadakan pembelajaran Matematika tentang konsep penjumlahan bilangan sejumlah 65% siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau 35% siswa yang sudah mencapai KKM, sehingga hasil belajar dikategorikan buruk. Selain itu, kualitas proses pembelajaran juga belum baik. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep penjumlahan bilangan melalui penerapan pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2023, dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023. Dari hasil belajar siswa yang dihimpun dari Siklus I dan Siklus II adanya peningkatan hasil belajar siswa dan ketuntasan siswa, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus I yaitu 70 dan Siklus II yaitu 84, dan Ketuntasan siswa dalam belajar pada Siklus I sebesar 65%, adanya peningkatan pada Siklus II sebesar 96%, Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan pada siswa kelas I SDN Citeureup 3. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT), dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika konsep penjumlahan bilangan pada siswa di Kelas I SDN Citeureup 3 TP 2023/2024. Kata Kunci : hasil belajar, numbered head together, matematika
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran guru dalam upaya memotivasi
belajar siswa dan cara mengajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini juga di jelaskan oleh Meece dan Blumenfeld bahwa ada korelasi
positif antara hasil belajar dengan motivasi, artinya semakin kuat dan tinggi
motivasi yang dimiliki siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar dan
minat siswa. Guru yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang menantang
siswa untuk berfikir dan berpartisipasi aktif, akan menumbuh kembangkan
perhatian (attention), kegunaan (relevansi), rasa percaya diri (confidence) dan kepuasan (satisfication) pada diri siswa dengan
sendirinya, sehingga siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
Dari pendapat Meece dan Blumenfeld dapat
dilihat bahwa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan guru yang
mampu memotivasi, memilih alat peraga, metode yang tepat dan peka terhadap
lingkungan sebelum melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan selama proses pembelajaran serta hasil diskusi dengan teman
sejawat (Observer) maka penyebab rendahnya hasil belajar siswa-siswi Kelas I SD
Negeri Citeureup 3 adalah sebagai berikut : kemampuan awal siswa yang kurang, rendahnya
motivasi siswa selama pembelajaran berlangsung, kurang tepatnya metode
pembelajaran yang digunakan, penggunaan media dan metode yang kurang relevan,
kurangnya motivasi orangtua/wali siswa, kurangnya pemberian pengalaman langsung
kepada siswa, berdasarkan analisis masalah diatas, peneliti (guru) merasa perlu
melakukan perbaikan pembelajaran melalui program Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang memperhatikan dan mengevaluasi sejumlah komponen pembelajaran yang
dilaksanakan. Kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat dari kebenaran sebelumnya
yang sudah diterima, keberhasilan pembelajaran mutlak diperlukan.
1. Identifikasi Masalah
Hasil belajar yang diperoleh siswa elas I di SD Negeri Citeureup 3 pada mata pelajaran Matematika dibawah standar yang ditetapkan, ketika diadakan pembelajaran Matematika tentang konsep penjumlahan bilangan sejumlah 65% siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau 35% siswa yang sudah mencapai KKM, sehingga hasil belajar dikategorikan buruk. Selain itu, kualitas proses pembelajaran juga belum baik. Melihat hal yang seperti itu peneliti sebagai guru kelas, terdorong untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan dan meminta bantuan teman sejawat sebagai observer untuk mencari solusi menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Analisis Masalah
Hasil refleksi dan diskusi menyimpulkan adanya masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, dan masalah tersebut dimungkinkan berasal dari diri guru, maupun dari siswa serta dari lingkungan belajar siswa. Berdasarkan kegiatan refleksi guru dan diskusi dengan teman sejawat terhadap proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika tentang Pengurangan tiga bilangan maka ditemukan: siswa tampak kurang antusias, apatis, kurang minat, tidak termotivasi, kurang bertanggungjawab, merasa bingung bila diberi kesempatan untuk bertanya dan mengerjakan, tampak tegang jika dihadapkan dengan pertanyaan atau soal. Berdasarkan gejala-gejala yang ditampilkan oleh siswa tersebut, dapat diidentifikasi adanya beberapa masalah yang sedang terjadi dalam proses pembelajaran, baik yang datangnya dari siswa, guru, media, sumber belajar, ataupun dari lingkungan belajar, karena masalah yang timbul komplek, maka untuk memudahkan kegiatan PTK, peneliti mengidentifikasi masalah tersebut menjadi masalah yang lebih spesifik yaitu : rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika berasal dari rendahnya motivasi belajar siswa yang diakibatkan oleh kurang tepatnya penggunaan pendekatan pada sistem belajar, metode pembelajaran yang digunakan serta kurangnya alat peraga dan media dalam pembelajaran. Dengan menyadari kenyataan diatas, peneliti mencoba mencari solusi dengan menerapkan metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada proses perbaikan pembelajaran.
Dokumen selengkapnya HUBUNGI Admin via Contact Form dibawah ini!