KELOMPOK 3 KELAS B
ENDI SUTRISNA
SONHAJI
DEDE KIKI EKA PAHLAWAN
Kimia hijau adalah pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan bahaya yang diakibatkan oleh zat kimia terhadap lingkungan, termasuk manusia.
Melansir artikel ilmiah berjudul Penerapan Kimia Hijau untuk Menjamin Keamanan Pangan tulisan Dina Mustafa, kimia hijau (green chemistry), atau yang disebut juga dengan kimia berkelanjutan, adalah konsep serta penerapan kimia dan teknologi yang berinteraksi dengan ilmu lain, seperti fisika, dan biologi.Pendekatan Kimia Hijau
Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa.
Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis zat-zat tersebut serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.
Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Moto dari pendekatan kimia hijau adalah "lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan"
Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi.
Ide kimia hijau merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu, dan udara.
Tujuan utama dari pendekatan kimia hijau adalah menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal bertajuk Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa.
Bersamaan dengan hal tersebut, pendekatan ini juga berupaya memilah-milah cara yang paling aman dan efisien untuk menyintesis zat-zat tersebut serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan.
Tujuan penghilangan dampak buruk dilakukan sejak pada tahap perancangan. Pencegahan bahaya pada proses pembuatan zat kimia akan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Hutan Perawan |
Moto tersebut menjelaskan bahwa mencegah terjadinya polusi lingkungan oleh proses dan produk kimia yang berbahaya jauh lebih baik daripada menangani polusi kimia yang sudah terjadi.
Ide kimia hijau merupakan respons atas pengembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali sehingga dapat menjadi kontaminan di alam. Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu, dan udara.
Kimia Hijau sangat penting bagi kehidupan manusia sebab selain mampu memberikan perlindungan pada lingkungan dan kesehatan manusia, juga bersifat ekonomis sebab dengan Kimia Hijau maka:
Pentingnya Prinsip-prinsip Kimia Hijau:
- Mencegah terbentuknya polutan proses kimia dengan cara merancang sintesis kimia yang mencegah terbentuknya sampah atau polutan.
- Merancang bahan kimia dan produk turunannya yang aman sehingga menghasilkan produk kimia yang efektif rendah atau tanpa efek racun.
- Merancang sintesis kimia yang tidak berbahaya.
- Memanfaatkan bahan baku dalam proses kimia dari material terbarukan.
- Menggunakan katalis.
- Menghindari proses derivatisasi terhadap senyawa kimia.
- Memaksimalkan ekonomi atom dengan cara merancang proses.
- Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya.
- Meningkatkan efisiensi energi dengan melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah.
- Merancang bahan kimia dan produknya yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau tidak terakumulasi setelah digunakan.
- Analisis pada waktu bersamaan dengan proses produksi untuk mencegah polusi.
- Memperkecil potensi kecelakaan.
No comments:
Write komentar