Foto : Menteri Nadiem Maakrim |
INDSMEDIA - Ribuan kepala sekolah atau kepsek negeri di lingkup Kemendikbud, mulai jenjangan pendidikan dasar hingga menengah bakalan non job dari posisinya saat ini. Hal ini sesuai dengan pengumuman yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim saat berbincang dengan guru penggerak beberapa waktu lalu. Meski tak menyebut secara langsung, Mendikbud Nadiem Makarim memberikan tantangan kepada para guru penggerak, untuk bisa mengisi jabatan kepala sekolah atau kepsek di tahun depan.
"Kami butuh sekali bantuan agar guru-guru penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas," kata Nadiem Makarim, saat berdiskusi dengan para guru penggerak di Sumatera Barat pada Jumat 18 November 2022.
Mengutip data dari laporan Statistik Indonesia, setidaknya terdapat 394.708 unit sekolah di seluruh wilayah Indonesia pada tahun ajaran 2021/2022. Jumlah ini terdiri dari sekolah negeri dan sekolah swasta. Kebijakan guru penggerak mengisi jabatan kepsek setidaknya akan menyasar sekolah-sekolah negeri di semua jenjang pendidikan, dasar hingga menengah dalam lingkup Kemendikbud.
Tak hanya itu, Kemendikbud juga kini telah menyiapkan anggaran untuk guru penggerak dalam DIPA Kemendikbud tahun 2023. Hal itu sebagaimnana penyampaian Mendikbud Nadiem Makarim dalam salah satu postingan video feed instagramnya @nadiemmakarim.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud kini tengah menyiapkan konsep baru, dalam manajemen tata kelola pendidikan di level top manajerial. Konsep tersebut adalah kebijakan para guru penggerak bisa menjadi kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Penerapan kebijakan baru ini rencananya akan mulai dicoba pada tahun depan.
Kebijakan ini tentu saja punya sisi plus dan minus dalam dunia pendidikan, utamanya bagi kalangan guru penggerak. Salah satu sisi positif dari kebijakan ini adalah, guru penggerak bisa menikmati gaji dan tunjangan sebagai seorang kepala sekolah.Tentu saja, tunjangan dan gaji seorang kepsek berbeda dengan guru biasa.
Guru penggerak lanjut Nadiem selama pendidikan diberikan pelatihan agar berani mengambil keputusan dan berani mencoba. Hal ini menjadi dasar yang baik untuk menjadi seorang pemimpin. Karena pemimpin dijelaskan Nadiem perlu keberanian.
"Jangan takut jadi pemimpin di usia muda. Coba saja dulu. Kalau gagal, dicoba lagi. Lakukan perubahan bersama-sama," jelas mantan bos Gojek ini. ***
Sumber : https://www.klikpendidikan.id
No comments:
Write komentar