Awal masuk sekolah adalah hari dimana hari yang didambakan siswa dan orangtua siswa, ketika siswa pertama kali masuk dihari pertama pada awal tahun ajaran
baru di sekolah, akan dipenuhi dengan kegembiraan, antisipasi, dan
kegelisahan hari pertama. Dengan kegembiraan ini muncul beberapa hal
yang tidak diinginkan sampai guru menerapkan rencana manajemen kelas.
Tujuan seorang guru mulai saat pertama siswa baru memasuki kelas adalah
untuk menetapkan tata tertib. Ini berarti guru harus mengamankan rencana
manajemen kelas. Guru segera menerapkannya. Berikut lima tips untuk
membantu guru memulai tahun ajaran baru sehingga menjadi tahun yang
produktif dan sukses.
1. Mengenal Siswa
Cara terbaik untuk mengelola siswa adalah mengenal mereka lebih baik.
Mengetahui kepribadian, minat, dan bagaimana mereka ingin belajar
semuanya akan membantu guru untuk mengelolahnya. Cobalah strategi 3 x
10, dimana guru mengambil tiga menit sehari selama sepuluh hari
berturut-turut untuk bertemu dengan masing-masing siswa.
Ketika guru memiliki hubungan baik dengan siswa maka siswa akan
mempercayai guru, maka guru dapat mengelolah kelas jauh lebih mudah.
Membangun hubungan positif membutuhkan waktu, dan guru harus
meneruskannya sepanjang tahun ajaran.
2. Ciptakan Kegiatan di Kelas
Menugaskan siswa pekerjaan di kelas di awal tahun ajaran memiliki banyak
manfaat. Pertama, ini cara yang bagus untuk mengajarkan tanggung jawab
terhadap siswa. Kedua, menjaga kelas tetap bersih dan teratur. Ketiga,
ini membantu ruang kelas berjalan dengan lancar. Kunci untuk membuat
sistem ini bekerja adalah konsistensi. Guru harus menjaga sistem untuk
ketertiban kelas.
Cara mudah untuk melakukan ini adalah dengan memutar pekerjaan kelas
setiap minggu sehingga semua siswa senang. Jika satu siswa membenci
pekerjaan yang mereka dapatkan satu minggu, mereka akan dapat memulai
yang baru minggu berikutnya.
3. Buat Ekspektasi Kelas Bersama
Menciptakan ekspektasi sebagai kelas versus mendesainnya sendiri adalah
cara yang bagus untuk membuat siswa mengikuti aturan, karena mereka
memiliki andil dalam menciptakannya. Jika guru ingin memiliki peranan
dalam aturan, tetapi juga ingin para siswa merasa seolah-olah mereka
telah memikirkannya sendiri. Adakan sesi curah pendapat di kelas di mana
siswa diizinkan untuk mengekspresikan gagasan tentang peraturan dan
harapan di kelas. Anda juga dapat berbagi ide.
4. Ajarkan Prosedur dengan Cara yang Benar
Tips manajemen kelas lainnya untuk memulai tahun ajaran dengan catatan
yang baik adalah mengajarkan prosedur dengan cara siswa dapat
memahaminya. Prosedur dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu yang ingin
dilakukan dengan cara yang diinginkan. Namun, kadang-kadang guru
berasumsi bahwa siswa mereka memahami apa yang mereka minta, padahal
pada kenyataannya siswa benar-benar tidak tahu.
Jangan menganggap siswa memahami apa yang diminta dari mereka. Perlu
menunjukkan secara fisik. Jika memiliki prosedur bagaimana siswa
menyerahkan pekerjaan rumah mereka, perlihatkan sendiri kepada mereka,
kemudian minta mereka untuk menunjukkan kepada anda apa yang mereka
lihat yang anda lakukan.
Ini tidak hanya akan memperkuat prosedur menjadi otak mereka, tetapi
juga akan menunjukkan bahwa mereka memahami prosedur tersebut dan tahu
apa yang harus dilakukan. Setelah ini terjadi maka harus meminta siswa
mempraktikkan prosedur berulang-ulang. Semakin banyak mereka
mempraktikkannya, semakin cepat mereka melakukannya sendiri.
5. Selalu Memiliki Sesuatu untuk Dilakukan Siswa
Supaya ruang kelas suasana terus stabil, maka harus selalu memiliki
sesuatu untuk dilakukan oleh siswa. Saat pertama dimana siswa tidak tahu
apa yang diharapkan dari mereka, ruang kelas yang dikelolah akan tidak
stabil. Buat rencana untuk saat-saat tidak terduga ketika pelajaran
selesai lebih awal atau selama periode transisi. Pastikan siswa tahu
apa yang harus mereka lakukan sebelum bel berbunyi di pagi hari dan
kapan sekolah berakhir.
Semua tips ini akan membantu mengelolah ruang kelas dan mencegah masalah
disiplin. Namun, penting untuk dicatat bahwa seiring dengan menggunakan
tips ini, juga harus diingat untuk tidak membiarkan hal-hal kecil
terjadi selama minggu pertama sekolah. Meskipun terpikir bahwa itu tidak
apa-apa karena siswa masih belum terbiasa dengan aturan baru.