BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil
dan aktivitas belajar matematika pada peserta didik kelas III rendah. Hal ini
terbukti dari hasil belajar siswa anak kelas III SDN 01 Songgowedi hanya 5 dari 12 siswa yang memperoleh nilai ≥
65
(42 %), sedangkan sisanya sejumlah 7
siswa rata-rata
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran di bawah 65 (58 %). Dalam aktivitas belajar siswa di kelas juga
kurang begitu memuaskan, diberitahukan oleh guru sebelumnya bahwa siswa belum aktif
dalam mengikuti pembelajaran. Para siswa masih senang bermain sendiri atau
dengan temannya daripada memperhatikan pelajaran. Kondisi seperti ini tentunya cukup
memprihatinkan sehingga perlu segera dicari solusinya agar hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkat.
Rendahnya hasil dan aktivitas belajar matematika pada materi
pecahan sederhana
pada peserta didik kelas III disebabkan oleh dominasi guru masih tinggi, peran
guru dalam proses belajar mengajar sebagai penyebar ilmu kurang berperan sebagai
fasilitator, guru masih banyak bergantung pada buku, guru masih dominan menggunakan
ceramah dan mencatat, guru masih
melaksanakan proses
pembelajaransecara konvensional sehingga peserta didik cenderung pasif dan kurang
bergairah dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut sangat mungkin
disebabkan karena guru kurang variatif dalam penggunaan metode pembelajaran
yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran matematika materi pecahan
sederhana.
Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, maka perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi masalah yang ada berupa
penerapan pembelajaran bermakna yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan
memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal
sehingga akan menarik minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran matematika
yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajarnya. Harapan yang dituju adalah
meningkatnya hasil belajar dan aktivitas pembelajaran matematika materi pecahan
sederhana bagi peserta didik. Target yang harus dicapai peserta didik kelas III
dalam mata pelajaran Matematika, sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar
Minimal (SBKM) yang telah ditetapkan adalah perolehan nilai ≥ 65. Target tersebut
belum tercapai sebab dari 12 peserta didik, 7 anak belum memenuhi nilai yang ditetapkan sebagai
indikator keberhasilannya, sehingga perlu untuk ditingkatkan.
Kurang
berhasilnya pembelajaran matematika materi pecahan pada siswa kelas III
dikarenakan guru masih menggunakan metode pembelajaran yang belum
mengikutsertakan siswa aktif dalam pembelajaran tersebut. Kondisi tersebut
harus segera diperbaiki untuk memperbaiki hasil belajar dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran matematika materi pecahan sederhana dengan menggunakan
metode demonstrasi. Hal ini sangat penting dilakukan karena dengan menggunakan
metode demonstrasi siswa dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas pembelajaran matematika materi pecahan
sederhana.
Pada
kenyataannya peserta didik masih menganggap
pelajaran matematika sebagai pelajaran yang ditakuti
sebagian banyak siswa. Pelajaran matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami, sehingga penguasaan materi
pembelajaran kurang maksimal yang berakibat hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika rendah. Oleh
karena itu guru harus memprioritaskan membuat pembelajaran matematika yang
menyenangkan serta melibatkan peran aktif siswa. Sementara itu, guru masih menyampaikan
pembelajaran secara tidak maksimal dengan menggunakan cara yang konvensional tanpa
melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Guru terkesan hanya
member pembelajaran secara monoton dan kurang peduli akan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan sederhana.
Penulis mencoba melakukan perbaikan pada pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana agar lebih menarik dan dapat
mengikutsertakan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Perbaikan
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada
materi pecahan sederhana. Pelaksanaan tindakan dilakukan 2 siklus, siklus 1
dilakukan secara klasikal sedangkan siklus 2 pembelajaran dilakukan secara
kelompok. Tujuan pelaksanaan tindakan adalah untuk meningkatkan hasil belajar
dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan sederhana.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti bersama teman
sejawat mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan dari pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana, sebagai berikut:
1.
Mengapa hasil belajar siswa rendah?
2.
Mengapa aktivitas siswa dalam
pembelajaran rendah?
3.
Faktor apa yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran?
4.
Bagaimana agar hasil belajar dan
aktivitas siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan sederhana
meningkat?
C.
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini data terarah
dan tidak menimbulkan berbagai penafsiran, maka penulis membatasi masalah yang
berhubungan dengan permasalahan saja yakni sebagai berikut:
1.
Upaya meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan sederhana pada
peserta didik kelas III SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriono Kabupaten
Pekalongan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
2.
Penggunaan metode demonstrasi oleh guru
pada pembelajaran matematika materi pecahan sederhana pada semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015.
Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini
adalah hasil belajar kognitif matematika materi pecahan sederhana.
Aktivitas
belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam
kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan
memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
D.
Rumusan Masalah
Dalam identifikasi masalah telah dipaparkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya hasil
belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan
sederhana. Penggunaan metode demonstrasi diarahkan oleh peneliti dalam rangka meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana pada peserta didik kelas
III SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriono Kabupaten Pekalongan.
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan
masalah tersebut di atas diajukan rumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah melalui penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana pada peserta didik kelas
III SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriono Kabupaten Pekalongan pada
semester genap tahun pelajaran 2014/2015?”
E. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
dan aktivitas siswa terutama dalam pembelajaran matematika.
2.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini:
a.
Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi.
b.
Untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran melalui penggunaan metode demonstrasi.
c.
Untuk meningkatan hasil
belajar dan aktivitas siswa melalui penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran matematika materi pecahan sederhana pada peserta didik kelas III
SDN 01 Songgowedi semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
F.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh teori baru peningkatan hasil belajar dan aktivitas dalam
pembelajaran matematika materi pecahan sederhana melalui penggunaan metode
demonstrasi bagi peserta didik kelas III SDN 01 Songgowedi.
b. Sebagai dasar penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi peserta didik
1. Meningkatkan hasil belajar matematika
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
3. Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika
b. Manfaat bagi peneliti
1.
Memperoleh bukti bahwa, melalui
metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana.
2.
Memperoleh bukti bahwa, melalui
metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana.
3.
Melalui metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
materi pecahan sederhana.
c. Manfaat bagi teman
sejawat
1.
Sebagai masukan dalam
melaksanakan penelitian di kelasnya.
2.
Sebagai bahan masukan untuk guru untuk dipertimbangkan dalam
pemilihan metode dalam proses belajar mengajar.
PTK
Matematika Kelas 3 SD Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Penerapan Metode Demonstrasi
Bisa di DOWNLOAD disini
No comments:
Write komentar