Assalamu'alaikum Wr.Wb. selamat siang dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia....pada kesempatan kali ini saya akan berbagi bagaimana perbedaaan guru
jaman dulu dan sekarang dalam hal mendidik dan mengajar siswa dikelas,
Segala sesuatu yang ada di dunia pasti tak luput dari yang namanya
kekurangan. Sama halnya dengan profesi guru. Entah itu guru zaman
sekarang ataupun zaman dahulu semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Nah, kali ini saya akan berbicara mengenai 5
Perbedaan Guru Dulu dan Sekarang. Hal apa sajakah yang membedakan guru
Zaman Dulu dan Sekarang ? ini dia:
1. Cara Mengajar
Cara mengajar yang diterapkan oleh guru zaman dulu umumnya adalah dengan
menggunakan penjelasan yang bertele-tele, yang sepertinya setiap kata
yang ada di buku itu dibaca. Dengan metode ini, pengetahuan yang
diterima siswa hanya bersumber dari sang guru saja.
Sedangkan guru zaman sekarang lebih sering hanya menjelaskan secara
singkat materinya, lalu mempersilahkan para siswa untuk bertanya apabila
ada kesulitan. Dengan cara ini, siswa jadi terpacu untuk mengembangkan
pengetahuannya di luar sekolah. Misalnya dengan browsing di Internet,
mengikuti kursus, dan lain sebagainya. Pengetahuan yang didapat pun akan
semakin banyak.
2. Cara Menasihati Siswa
Cara menasihati siswa yang dilakukan oleh guru-guru zaman dulu adalah
dengan kalimat- kalimat yang biasanya kasar. Seperti menyinggung kondisi
ekonomi keluarganya, penampilannya, dan lain sebagainya. Hal ini akan
membuat para siswa saat itu menjadi berfikir keras agar tidak akan
diledek oleh guru-guru mereka.
Perlakuan berbeda dilakukan guru zaman sekarang. Mereka biasanya
menasihati para murid hanya dengan nasihat-nasihat yang halus dan tidak
sampai menyinggung perasaan murid tersebut. Cara ini kurang efektif
karena murid kadang-kadang hanya mendengarkan di telinga kanan dan
keluar di telinga kiri.
3. Cara Berinteraksi Diluar Kelas
Guru-guru zaman dulu dengan gaya mengajarnya kaku, diluar kelas apabila
disapa oleh murid nya, mereka hanya tersenyum lalu berlalu begitu saja.
Karena dalam diri mereka, ada suatu doktrin yang menjelaskan bahwa ada
garis pemisah antara guru dan murid. Jadi, sang murid harus sangat
menghormati gurunya.
Sedangkan guru zaman sekarang lebih luwes dalam berinteraksi diluar
kelas. Misalkan saja ada murid-muridnya yang menyapa, mereka akan
tersenyum lepas dan kadang-kadang justru bercanda dengan murid-muridnya
itu. Seakan akan tidak ada garis batas antara murid dan guru. Guru pun
bisa dijadikan tempat untuk mencurahkan segala isi hati kita (curhat)
tentang sekolah maupun kehidupan sehari-hari kita.
4. Penggunaan Teknologi
Ketika zaman dulu, yang mana saat itu teknologi belum secanggih sekarang
ini, seorang guru apabila ingin menjelaskan materinya, hanya dengan
menggunakan kapur dan papan tulis kayu saja. Atau bila dengan alat
bantu, paling jauh hanya menggunakan peta untuk pelajaran geografi.
Hal yang sangat berbeda dilakukan oleh guru zaman sekarang. Guru
sekarang lebih senang menuliskan materi ajarnya di sebuah file
presentasi yang nanti hasilnya bisa ditampilkan di layar menggunakan LCD
proyektor. Disamping lebih praktis, cara ini bisa membantu para siswa
untuk mengetahui lebih detail suatu gambar/objek/benda.
5. Pemberian Nilai
Pemberian nilai yang dilakukan oleh guru zaman dulu adalah selain nilai
asli, ada nilai yang diambil secara subyektif oleh guru tersebut.
Hal-hal yang dinilai antara lain adalah kesopanan, etika, dan
keantusiasan siswa tersebut dalam mendalami materi yang diajarkan guru
tersebut. Sehingga dengan cara itu, nilai siswa benar-benar asli sesuai
dengan kenyataan yang ada pada siswa tersebut.
Berbeda dengan guru zaman sekarang. Kebanyakan guru zaman sekarang hanya
mengisi kolom nilai seorang murid hanya dari hasil rata-rata ulangan
ditambah tugas, dan keaktifannya dalam bertanya ataupun menjawab.
Sehingga tidak jarang nilai yang muncul di rapor tidak mencerminkan
kemampuan sebenarnya dari murid tersebut.
Guru zaman dahulu dan zaman sekarang ternyata memiliki perbedaan yang
sangat menonjol, dan ini menunjukkan ciri khas masing-masing guru. Nah,
alangkah lebih baik, apabila hal yang baik di masa lalu diterapkan di
masa kini dan hal yang buruk dijadikan pelajaran. Well, bagaimana Sobat?
setujukah dengan opini di atas ?
No comments:
Write komentar