Saturday, March 21, 2015

Daftar Perusahaan Malaysia yang Numpang Makan dan Gemuk di Indonesia

Bisnis Malaysia di Indonesia memang luar biasa, mereka memanfaatkan pasar Indonesia yang sangat besar dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa merupakan target pasar untuk menjaring keuntungan dari negeri ini, ketimbang jumlah penduduk Malaysia sendiri yang hanya 27 juta jiwa. Berikut sejumlah grup bisnis Malaysia di Indonesia:
XL Axiata Tbk
EL Axiata yang dikenal dengan XL adalah salah satu operator seluler terbesar ketiga di Indonesia setelah PT Telkomsel dan PT Indosat. Bahkan, dalam bulan Ramadan ini, XL merupakan salah satu operator yang sangat agresif melakukan ekspansi, termasuk menjaring pelanggan baru. Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh raksasa telekomunikasi Malaysia, yakni Telekom Malaysia (TM) International Berhad melalui Indocel Holding Sdn Bhd (83,8 %) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd (16,0%). Sedangkan, pemegang saham publik hanya 0,2%.
CIMB Niaga
CIMB Niaga adalah salah satu bank papan atas dan berada di urutan ke lima bank terbesar di Indonesia. CIMB Niaga yang merupakan penggabungan Bank Lippo dan Bank Niaga dikendalikan oleh perbankan asal Malaysia. Pemegang sahamnya adalah CIMB Group Sdn Bhd sebesar 56,1%, Santubong Ventures Sdn Bhd 16,65%, Greatville Pte Ltd 2,58%. Publik memiliki saham sekitar 24 persen.
Air Asia
Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan asal Malaysia. Maskapai yang mengklaim sebagai salah satu penerbangan murah ini melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia dengan membuka rute-rute penerbangan ke sejumlah jalur gemuk di Indonesia.
Petronas
Petronas adalah perusahaan migas raksasa asal Malaysia yang melakukan ekspansi di Indonesia. Petronas bukan hanya ikut melakukan eksplorasi untuk menyedot minyak dan gas Indonesia, tetapi Petronas juga membuka jaringan yang melayani penjualan bahan bakar minyak melalui pembukaan sejumlah pom bensin.
Sime Darby
Sime Darby adalah grup bisnis perkebunan besar asal Malaysia hasil merger dari Kumpulan Guthrie, Golden Hope dan Sime Darby. Sebelum merger, Kumpulan Guthrie telah membeli ratusan ribu hektare perkebunan di Sumatra milik Grup Salim setelah diambilalih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bagian dari penyelesaian utang Grup Salim.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
BII adalah salah satu bank papan atas di Indonesia. Bank ini semula milik Grup Sinar Mas, belakangan diambilalih BPPN dan dilepas kepada konsorsium Sorak pada Desember 2003. Pada 30 September 2008, 55,51 persen saham Sorak diambilalih oleh Mayban Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad (Maybank). Maybank adalah salah satu grup bisnis perbankan besar di Malaysia.
Proton
Ini adalah perusahaan otomotif merk Proton yang saat ini gencar memasarkan produknya di negeri ini.
 
Disclaimer : Artikel, gambar ataupun video yang ada di website ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut.