Thursday, January 16, 2014

PENGARUH KAMPANYE KEBERSIHAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DI KELURAHAN CIPARE



1.1         Latar Belakang Masalah
Sebuah lembaga usaha terutama perusahaan yang dikenal dengan merk tertentu dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak bisa terlepas dari pembentukan citra di masyarakat konsumen sebagai sasaran usaha perusahaan yang bersangkutan. Citra sebuah perusahaan tentu tidak terlepas dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal perusahaan yang berpotensi memperkuat atau melemahkan upaya-upaya kearah pembentukan citra perusahaan tersebut di masyarakat luas.
Kondisi dunia usaha di Indonesia akhir-akhir ini memiliki berbagai persoalan yang berpengaruh pada jalannya perusahaan. Mulai dari kondisi ekonomi secara makro yang menyangkut masalah keuangan bagi perusahaan, terjadinya unjuk rasa buruh yang berkaitan dengan masalah kesejahteraan akibat kenaikan harga-harga, sampai pada persoalan penanganan limbah industri yang berpotensi menimbulkan cemaran terhadap lingkungan. Tidak sedikit perusahaan yang terancam gulung tikar karena persoalan-persoalan ini. Ketika seluruh persoalan ini tidak bisa ditangani secara tepat maka akan timbul gangguan terhadap kelancaran jalannya perusahaan. Terganggunya kegiatan usaha baik secara fisik maupun ekonomi menimbulkan krisis multi dimensi yang dapat menjadi ancaman terhadap citra perusahaan yang sudah terbentuk maupun yang sedang dikembangkan.
Perusahaan-perusahaan dengan manajemen yang tertata dan terencana umumnya memiliki kesiapan guna mengantisipasi timbulnya ancaman yang diakibatkan oleh krisis. Meskipun krisis yang melanda setiap perusahaan berlainan bentuk dan waktu namun diyakini dapat bermuara menjadi suatu ancaman yang sangat serius terhadap kelangsungan usaha perusahaan. Ancaman ini bersifat sama bagi seluruh perusahaan yang dilanda krisis, yaitu terbentuknya citra buruk terhadap perusahaan dikalangan masyarakat. Citra ini terbentuk dari berbagai persepsi publik (public persepsion) sebagai akibat tidak jelasnya informasi tentang sebuah perusahaan yang diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu untuk menjembatani kesenjangan informasi antara perusahaan dengan masyarakat, maka dalam sebuah perusahaan terdapat suatu bagian yang menangani masalah ini yang disebut Humas atau Hubungan Masyarakat  (Public Relation). Bagian humas ini secara berkesinambungan bekerja sebagai Information Traffic Control yang memberi masukan informasi tentang keadaan masyarakat kepada perusahaan dan sebaliknya dari perusahaan kepada masyarakat. Seluruh kegiatan humas disusun dan direncanakan sedemikian rupa dan lebih kepada upaya-upaya proaktif antisipatif. Dengan kata lain humas yang efektif dan efisien tidak hanya bekerja jika timbul masalah melainkan lebih kepada mencegah timbulnya masalah akibat kesenjangan informasi dua arah yang dapat menimbulkan ancaman terhadap citra perusahaan dalam berbagai aspek kegiatan usaha.
Oleh karena cakupan kegiatan humas sangat luas dan menyangkut kepentingan organisasi perusahaan secara menyeluruh maka sudah selayaknya humas berada langsung dibawah komando pimpinan puncak. Tugas humas tidak hanya menjalin komunikasi dengan distributor atau konsumen saja melainkan dengan seluruh komponen masyarakat.
Menurut Frank Jeffkins dalam (Ridwan, 2005:1), Humas adalah suatu kegiatan yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu keluar maupun kedalam, antara suatu organisasi dengan seluruh khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik yang berlandaskan saling pengertian.

Download selangkapnya, klik disini.