Monday, January 27, 2014

Askep Jantung

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang
Jantung adalah organ penting yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh dapat melakukan proses metabolisme yang menghasilkan energi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.
Tekanan darah jantung dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, tempat tinggal, gaya hidup, jenis kelamin dan ras.
Penyakit jantung menduduki peringkat ke-3 terbesar yang dapat mengakibatkan kematian di Indonesia, dengan penyebab yang berbeda-beda, diantaranya faktor stress, sehingga beban  jantung bertambah dan kerja jantung meningkat.
Asuhan keperawatan menunjang peranan penting dalam mengadaptasikan pasien yang mengalami penyakit infark miokard sehingga penulis membuat atau menyusun laporan ini.

1.2.    Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan ini adalah sebagai berikut :
a.    Untuk mengetahui dan mempelajari tentang askep pasien yang mengalami penyakit Miokard  Infark
b.    Untuk memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami penyakit Infark Miokard

1.3.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi tinjauan teoritis tentang infark miokard dan asuhan keperawatan terhadap pasien Tn. S dengan infark Miokard

1.4.    Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah study literatur, dimana penulis menggunakan buku- buku sumber sebagai bahan acuan dan study kasus untuk mengaplikasikan proses keperawatan

1.5.    Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini tersusun sebagai berikut :
BAB I    :     Pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, fdan sistematika penulisan
BAB II     :     Tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar dan asuhan keperawatan
BAB III     :     Tinjauan kasus meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
BAB IV    :     Kesimpulan dan saran














BAB II
TINJAUAN TEORITIS


2.1.    Anatomi  Fisiologis
Jantung adalah organ otot yang berbentuk menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan di sebut juga basis kordis.Terletak dalam rongga  dada  sebelah depan (kavum mediastinum  anterior).
Sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga  dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara costa 5-6 dua   jari dibawah papila mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung. Berat jantung antara 250- 300 gram.
Jantung dipersarafi olah nervus para simpatikus khususnya cabang dari nervus vagus yang bekerja memperlambat kerja jantung, jantung dapat bergerak yaitu mengembung dan menguncup disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari susu nan saraf otonom .
Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot saraf lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Dalam kerjanya otot jantung mempunyai 3 periode :
1.    Periode konstriksi (sistol, suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup)
2.    Periode dilatasi (diastole, susunan keadaan dimana jantung mengembang)
3.    Periode istirahat, waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana jantung berhenti kira-kira sepersepuluh detik


2.2.    Pathofisiologi
Iskemia yang berkangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan selulae yang irreversibeldan kematian otot atau nekrosis. Bagian miokardium yang mengalami infark/ nekrosois akan berhenti berkontraksi secara permanen. Otot yang mengalami akan mengalami serangkaian perubahan selama berlangsungnya proses penyembuhan. Mula- mula otot yang mengalami infark tampak memar dan sianosis akibat teputusnya aliran darah regional.
Infark miokardium jelas akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot yang nekrosis akan kehilangan daya kontraksi. Sedangkan otot disekitarnya juga mengalami gangguan daya kontraksi, secara fungsional infark miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti pada iskemia.
1.    Daya kontraksi menurun
2.    Gerakan dinding abnormal
3.    Perubahab daya kembang dinding ventrikel
4.    Pengurangan curah sekuncup
5.    Pengurangan fraksi ejeksi
6.    Peningkatan volume akhir sistolik dan diastolik vetrikel
7.    Penigkatan tekanan akhgir diastolik ventrikel

Kondisi hemodinamika sesudah infark miokardium bervariasi, curah jantung dapat berkurang sedikit atau dsipertahankan dalam batas- batas normal  Meningkatnya frekuensi jantung biasanya tidak berlangsung terus-menerus kecuali jika terjadi defresi mikardium yang hebat.
Tekanan darah merupakan fungsi interaksi antara depresi miokardium dan reflek otonom. Respon otonom terhadapp infark miokardium tidak selalu merupakan proses bantuan simpatis terhadap sirkulasi  yang terancam bahaya.

Infark miokardium klasik pertama disertai gambaran klinis yang terdiri dari gambaran nyeri dada yang  berlangsung lama dan hebat boiasanya dusertai mual, keringat dingin, muntah dan perasaan seakan-akan sedang menghadapi ajal.  Tetapi 20%-605% kasus infark yang tidak  fatal bersifat tersembunyi atau asimptomatik.
Kedua meningkatnya kadar enzim-enzim jantung yang dilepaskan oleh sel-sel yang dilepaskan miokardium yang nekrosis. Pola peningkatan enzim mengikuti perjalanan waktu yang khas sesudah terjadinya infark miokardium.  Akhirnya selama  infark akut akan terlihat perubahan-perubahan pada elektro kardiografi, yaitu gelombang  Q yang nyata, kelevasi segmen ST , dan gelombang T  terbelik. Perubaha-perubahan ini tampak pada hantaran yang terletak di atas daerah miokardium yamg mengalami nekrosis.

2.3.    Pengkajian Keperawatan
a.    Data Subjektif
Didasarkan atas persepsi pasien terhadap nyeri :
    Lokasi nyeri dan penyebarannya
Pada infark miokard nyeri terjadi pada dada kiri dan menyebar ke  bah, leher, rahang dan lengan bagian dalam hingga pergelangan tangan.
    Timbul nyeri dan lamanya
Nyeri dada mikard infark ini dapat timbul baik saat istirahat ataupun saat istirahat. Jadi tidak berhubungan dengan aktivitas atau perubahan posisi. Lama nyeri lebih  dari 30 menit dan tidak hilang dengan pemberiasn nitrogliserin. Pemberian nitrogliserin ini dapat diulang setiap 5 menit untuk 3 kali  berturut-turut, tapi jika pemberian 3 kali nyeri tetap tidak hilang tidak perlu dilanjutkan karena hal tersebut menggambarkan bahwa pasien tersebut terserang infark miokard.

    Kualitas nyeri
-    Nyeri seperti dipukul atau ditimpa benda berat disertai nyeri abdomen (kadang) ada gangguan pencernaan (mual, muntah, anoreksia)
-    Nyeri timbul secara tiba- tiba lebih hebat dan lebih lama dari angina pektoris
    Faktor – faktor yang berhubungan dengan nyeri :
-    Aktivitas
-    Stress
-    Istirahat
    Perasan tidak berdaya
    Adanya riwayat penyakit jantung
b.    Data Objektif
1.    Tingkah laku gelisah
2.    Terjadinya perubahan-perubahan tanda vital :
-    Peningkatan atau penurunasn denyut jantung
-    Peningkatan kecepatan respirasi
-    Penurunan tekanan darah
3.    Tanda-tanda lain : berkeringat dingin, muntah-muntah perubahan irama jantung yang tiba-tiba
4.    Adanya faktor resiko
5.    Peningkatan suhu 1-12 jam pertama setelah serangan infark
6.    Pada infark miokard yang luas terdengar bunyi jantung 4 kadang-kadang juga bunyi jantung 3
7.    Terdengar mur-mur sistolik jika  terjadi :
-    Disfungsi m. papilaris
-    Robeknya m. papilaris
-    Robeknya septum ventrikuler
c.    Test diagnostik
    Pada EKG
Peubahan bertahap berupa :
-    Hiperakut gelombang T
-    Segmen ST elevasi
-    Segmen ST depresi
-    Gelombang Q patologis
-    Gelombang T inverted
    Pemeriksaan enzim darah