Monday, July 15, 2013



ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tn. W
DENGAN  STROKE  DI DESA GAMPING TENGAH, KECAMATAN GAMPING
YOGYAKARTA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek profesi Ners
Mata Kuliah Keperawatan Gerontik









 



Oleh:
ERI YANUAR AKHMAD B. S
04 / 176231 / KU / 11153



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2008



ASUHAN  KEPERAWATAN  GERONTIK
PADA  Tn. W  DENGAN  STROKE

Nama mahasiswa : Eri Yanuar Akhmad B.S
Tempat praktek    : Desa Gamping Tengah, Kecamatan Gamping, Yogyakarta
Tanggal                : 15 – 20 Desember 2008

1.      Identitas diri klien

Nama                    :   Tn. W
Umur                    :   53 th
Jenis kelamin        :  Laki-laki
Alamat                  :  Desa Gamping Tengah, Kecamatan Gamping, Yogyakarta
Status perkawinan:  Kawin
Agama                  :  Islam
Suku                     :  Jawa
Pendidikan            : SMA
Pekerjaan              : Buruh
Lama bekerja        :  15 tahun
Sumber                  : Klien dan keluarga

I.       Struktur keluarga

No
Nama
Umur
JK
Hub dg klien
Pendd
Pekerjaan
Keterangan
1
Ny. I
46 th
P
Istri
SLTA
Swasta

2
Tn. Y
25 th
L
Anak
SLTA
Swasta

3
Ny. Y
23 th
P
Menantu
SLTA
Swasta









      Genogram
                                                                                                                                                                    
 Keterangan:
              : Laki-laki
              : Perempuan
              : Klien
              : Tinggal 1 rmh                 
    +        : Meninggal

III. Riwayat Keluarga

   Keluarga klien ada yang menderita stroke yaitu kakak pertama.

IV. Riwayat Penyakit

1.   Keluhan utama saat ini:
Klien tidak dapat berkomunikasi dengan baik, mengalami kelumpuhan di wajah dan extremitas gerak. Klien bedrest total.
2. Apa yang  dipikirkan saat ini:
    Tidak terkaji, klien tidak jelas bicaranya.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Tidak terkaji, klien tidak jelas biacranya.
4. Riwayat penyakit dahulu:
    Klien jatuh 6 tahun yang lalu dari truk. Luka di kepala dan badan sebelah kanan. Lalu klien mengeluh lumpuh di sebelah kiri menjalar di sebelah kanan akhirnya lumpuh semua. 
      

V. Pengkajian

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Istri klien mengatakan sehat itu adalah bila  kondisi badan mempunyai kekuatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila merasa tidak enak badan hingga tidak bisa bangun. Bila merasa sakit diobati sendiri dulu lalu jika tidak sembuh dibawa ke dokter.  

      2. Pola nutrisi
Jumlah      : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama nasi, biskuit, sayur-sayuran, daging, tahu, tempe. Minum  kira-kira 6 gelas perhari air putih kadang kadang ditambah susu.
Jenis         : Nasi, lauk nabati/hewani, sayur, buah, susu kadang-kadang , tidak ada alergi makanan. Jenis minuman:  air putih dan teh, tidak pernah minum alkohol.

    3. Pola eliminasi:
         B.A.B : Tidak teratur, istri klien mengatakan biasanya seminggu sekali pada pagi hari. Keluhan tidak bisa menahan berak padahal jika pagi hari kadang klien sendiri. Jadi kadang berak di celana.
    B.A.K:  Teratur 3 - 4 kali sehari, Keluhan tidak bisa menahan pipis. padahal jika pagi hari kadang klien sendiri. Jadi kadang pipis di celana

    4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan / minum




V
Mandi




V
Toileting




V
Berpakaian




V
Mobilitas di tempat tidur




V
Berpindah / berjalan




V
Ambulasi / ROM




V
          Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain  3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
    5. Pola tidur dan istirahat
Klien terbiasa tidur mulai pukul 08.00 sampai jam 10.00 saat tidak ada orang, jika malam klien sering pukul 01.00 klien terbangun dan tidak bisa tidur kembali,  tetapi kadang bisa tidur kembali dan bangun tidur pukul 06.00.    

     6. Pola perceptual
         Penglihatan    : Dapat melihat dengan jelas, tidak pakai kaca mata.
Pendengaran     : masih jelas untuk mendengar.
         Pengecap        : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
         Sensasi           :Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

    7. Pola persepsi diri
a.                                                           Gambaran diri : Klien merasa pasrah dengan keadaannya saat  ini.
b.      Ideal diri    :  Klien merasa sudah pasrah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. 
c.   Harga dri   :  Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna dan menjadi beban.
d.  Identitas diri   : Klien pasrah menerima keadaannya, malu dengan keadaannya.
e.  Peran diri   : Klien tidak mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah.   

8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien mengalami hambatan karena tidak bisa bicara jelas dan lancar. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.  Klien tinggal bersama, 1 anak ,istri dan menantunya. Anak yang lain telah menikah dan tinggal tidak serumah dan jauh.

9.      Pola managemen  koping stress
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya. Keadaan sakit ini tidak bisa diatasi karena klien dan istri sudah habis biaya banyak untuk mengobati di RS tidak berhasil lalu ke alternatif juga tidak sehingga harta benda habis. 



11.  Sistem nilai dan keyakinan
        Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Sejak sakit, klien
        tidak mengikuti kegiatan keagamaan.

VI. Pemeriksaan Fisik     

1.  Pemeriksaan fisik
-  Tingkat kesadaran : Compos Mentis
    -  TD : 110/70mmHg. Nadi: 80x/menit, Respirasi : 20x/menit 
    -  Temperatur : 36,5°C, BB : Tidak terkaji dan TB : 164 Cm
    -  Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
    -  Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
    - Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-),turgor kulit baik,
    -  Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-)
    - Ekstremitas :  Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2.  Pemeriksaan Panca Indera
    a. Penglihatan (mata) :
-      Bola mata : simetris tidak ada kelainan
-      Konjunctiva : tidak anemis
-      Sklera : tidak ikterik
-      Reflek pupil : +/+
-   Visus : 6/6
   b. Pendengaran(telinga) :
-  Bentuk telinga simetris
-  Nyeri tekan tidak ada
-  Liang telinga : serumen tidak ada
-  Gangguan pendengaran tidak ada.
   c.  Pengecapan( mulut )
  -  Gigi geligi kotor, gigi masih bagus, ada beberapa yang tanggal.
  -  Lidah bersih
  -  Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
  d.  Sensasi(kulit)
    -  Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu(+)
    - Turgor kulit : baik

    e.  Penciuman(hidung)
-      Lubang hidung simetris
-      Septum nasi : lurus
-      Konka : normal
-      Tidak ada sekret.


VII. Analisa data            

       DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
DS: Istri klien mengatakan klien tidak bisa  menahan berak dan kencing padahal jika pagi hari tidak ada orang.
DO: Saat ditanya bisa menahan pipis atau berak, klien menggeleng

Defisit Self Care : toileting
Kerusakan neuromuskular
DS: Istri klien mengatakan klien hanya tiduran saja, paling jika mandi klien dibawa ke kamar mandi
DO:  Klien nampak tiduran di tempat tidur dan bedrest total

Gangguan Mobilitas Fisik
Kerusakan muskuloskeletal & neuromuscular

VIII. Diagnosa Keperawatan

1.  Defisit Self Care : toileting b.d Kerusakan neuromuskular.
2.  Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan muskuloskeletal & neuromuscular.

IX. RENCANA  KEPERAWATAN


DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI
Defisit Self Care : toileting b.d Kerusakan neuromuskular

TIU:
Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat melakukan ADLS dengan bantuan
TIK: Setelah dilakukan 4 x kunjungan klien dapat :
1.   Terbebas dari bau badan
2.   dapat melakukan ADLS dengan bantuan

1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care
4. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan muskuloskeletal & neuromuscular
TIU:
Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas.
TIK:
Setelah dilakukan 4 kali kunjungan klien dapat:
1.    Klien meningkat dalam aktivitas fisik
2.    Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas

1.Kaji faktor penyebab imobilitas
2.Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
3. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
4. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
5. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
6.Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.
5. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktifitas fisik.

           

X.  CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx
Waktu
Implementasi
Evaluasi
1
Senin 15 Desember 2008 j 12.00 – 12.45
- Mengkaji  kemampuan Tn. W dalam toileting

S: Istri klien mengatakan klien tidak bisa  menahan berak dan kencing padahal jika pagi hari tidak ada orang.
O: Klien ditanya apakah bisa menahan pipis atau berak,menggeleneg
A: Masalah belum teratasi
P: -pasang kondom kateter besok
-pasang pampers
1
Selasa, 16 Desember 2008 j 08.00 – 10.00
-        Membersihkan linen klien
-        Memasang kondom kateter
-        Mengganti pakaian klien
S: Klien mengatakan terima kasih dan merasa baikan.
O: Klien bersih, tidak ada bau badan, linen bersih.
A: Masalah teratasi sebagian
P: - ajari keluarga tentang perawatan kondom kateter
- pasang pampers
1
Rabu, 17 Desember 2008 j 08.00 – 09.00
-          Melakukan perawatan kondom kateter
-          Memasang pampers
-          Memandikan klien
S: Klien mengatakan terima kasih dan merasa sudah enak.
O: Kondom kateter terpasang, pampers terpasang, klien sudah bersih
A:Masalah teratasi.
P:- motivasi kepada keluarga untuk melakukan personal hygiene rutin tiap hari, membuang isi urine bag tiap hari.
1
Sabtu, 20 Desember 2008 j 10.00 – 11.00
Memotivasi keluarga untuk selalu memberikan perawatan kepada klien
Memberikan pujian keluarga atas kesanggupan dan keadaan sekarang.
S: Keluarga sudah paham cara perawatan kateter kondom
O:Klien bersih, tidak bau, kateter kondom terpasang.
A: masalah teratasi
P:  terminasi dengan baik












2.
Senin 15 Desember 2008 j 12.00 – 12.45
- Melakukan pengkajian ke klien
S : Klien mengatakan tidak bisa bergerak
O : Klien hanya berbaring saja di tempat tidur tidak mampu bergerak
A : Masalah belum teratasi
P :
- Ajarkan ROM pasif pada klien
- Bantu ROM pasif pada klien
2
Selasa, 16 Desember 2008 j 08.00 – 10.00
- Melatih ROM pasif pada klien
S : Klien mengatakan keluarga tidak ada yang bisa melatih, klien mengucapkan terima kasih
O : Klien sudah mau berusaha menggerak-gerakan jarinya, klien sudah dilatih ROM
A: Masalah teratasi sebagian
P :
- Bantu ROM pasif
- Ajarkan ROM pada keluarga klien

2
Rabu, 17 Desember 2008 j 08.00 – 09.00
- Membantu ROM pasif pada klien
- Mengajarkan pada keluarga
S : Klien mengucapkan terima kasih setelah dilatih baik.
Keluarga mengatakan akan berusaha melatih jika tidak sibuk
O : Klien masih belum bisa bergerak, tapi tetap cuma bisa menggerakkan jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P :
- Bantu ROM pasif
- Motivasi keluarga untuk melatih ROM
2
Sabtu, 20 Desember 2008 j 10.00 – 11.00
-          Membantu ROM pasif pada klien
-          Mengevaluasi pengetahuan keluarga
S : Klien mengatakan terima kasih setelah dilatih dan merasa lebih baik.
Keluarga belum melatih karena belum ada waktu sibuk dan cape setelah bekerja tapi mampu melatih
O : Klien masih belum bisa bergerak, tapi tetap cuma bisa menggerakkan jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P :
- Motivasi keluarga
- Terminasi dengan baik