BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Gastritis
merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difus atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi yaitu :
1.
Gastritis superfisial akut
2.
Gastritis atrofik kronik
Gastritis
yang sering ditemukan adalah gastritis superfisial akut dan biasanya jinak dan
dapat sembuh sendiri, endotoksin bakteri (masuk setelah makanan terkontaminasi)
kafein, alcohol dan aspirin merupakan agen penyebab yang sering.
Gastritis
menjadi masalah yang cukup penting dalam kesehatan, tidak hanya di Indonesia
tetapi di dunia. Penyakit ini banyak terjadi pada masyarakat usia tua dan muda
sehingga sangat barmasalah sekali karena dapat timbul dari masalah yang kecil.
Atas
dasar tersebut, penulis merasa tertarik dengan kasus Gastritis ini karena
penyakit ini banyak terjadi tetapi cara pencegahan dan penanganan di masyarakat
masih kurang.
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini penilis bermaksud agar setelah makalah ini dibaca, pembaca
dapat mengetahui dan mengerti cara penanganan dan perawatan penyakit gastritis.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
:
1.
Tujuan umum
Untuk mendapatkan gambaran secara umum
tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa gastritis.
2.
Tujuan khusus
a.
Pengkajian klien dengan gastritis
b.
Penegakan diagnosa perawatan pada klien gastritis
c.
Perencanaaan tindakan pada klien dengan gastritis
d.
Pelaksanaan tindakan keperawatan dengan gastritis
e.
Evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dengan
gastritis
f.
Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien
gastritis
1.3.Ruang Lingkup
Pencegahan
dan penanganan gastritis perlu disosialisasikan setiap lapisan masyarakat
dengan tujuan untuk mengurangi angka mortalitas dan morbilitas di masyarakat.
Untuk itu, dalam makalah ini akan diuraikan dan dibahas mengenai :
a.
Pengertian gastritis
b.
Klasifikasi gastritis
c.
Patofisiologi gastritis
d.
Etiologi gastritis
e.
Manifestasi klinis gastritis
f.
Komplikasi
g.
Asuhan keperawatan
1.4.Metode Panulisan
Makalah
ini di susun berdasarkan pada buku literature, hasil wawancara, dan hasil
observasi langsung dilapangan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tentang
GASTRITIS
2.1.Pengertian
Gastritis
adalah inflamasi dari mucosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa
dispepsi atau indisgesti. Berdasarkan pemeriksaan endoscopi di temukan eritema
mucosa, sedangkan hasil foto memeperlihatkan iregularitas mucosa.
2.2.Klasifikasi
a. Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas
penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi
akut dan neutrofil.
b.
Gastritis Kronis
Penyebabanya tidak jelas, sering bersifat
multi factor dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan
dengan infeksi H. Dyiori.
2.3.
Patofisiologi
Terdapat
gangguan keseimbangan factor agresif dan factor defensif yang berperan dalam
menimbulkan lesi pada mucosa.
Factor Agresif
1.
Asam lambung
2.
Pepsin
3.
Ains
4.
Empedu
5.
Infeksi virus
6.
Infeksi bakteri
7.
Bahan korosif
Factor
Defensif
1. Mukus
2. Bicarbonas
mucosa
3. Prostaglandia
mikrosirkulasi
2.4.
Etiologi
Faktor
penyebabnya belum diketahui dengan pasti, mungkin berhubungan dengan ras,
herediter, psikis dan makanan.
2.5.
Manifestasi
Klinik
Kebanyakan
pasien tidak memepunyai keluhan hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea dan apda pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
2.6.
Komplikasi
Perdarahan
saluran pencernaan sebagian atas. Vikus, perforasi dan anemia karena gangguan
absorpsi vitamin B12.
2.7.
Asuhan
Keperawatan
1. Memberikan rasa nyaman dengan
mengistirahatkan klien
2. Menghilangkan mual, muntah dengan
pemberian obat antiemetik
Pada
umumnya gastritis kronik tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan ditunjukan
hanya pada keluhan-keluhan yang harus diperhatikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tentang
ASUHAN KEPERWATAN PADA
PASIEN TN. R
DENGAN GASTRITIS KRONIS DI RUANG PERAWATAN X
RUMAH SAKIT DUSTIRA - CIMAHI
3.1
Pengkajian
a. Biodata
Nama klien : Tn. R
Umur : 55
tahun
Jenis klamin :
Laki-laki
Agama :
Islam
Pekerjaan : Swasta
(Umum III)
Suku bangsa : Sunda
Status : Kawin
Alamat :
Cipeundeuy Ds. Bojong Mekar RT.01/04
No. Registrasi : 8779 /
P / XI / 2002
Tanggal Masuk : 20
November 2002
Tanggal dikaji : 21 November
2002
Dokter : dr. Yanti
b.
Riwayat Kesehatan Klien
1.
Keluhan utama dan alasan masuk rumah sakit.
Sejak 3
hari sebelum masuk R.S, klien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium dan
biasanya setelah beraktivitas. nyeri pada epigastrium seperti diiris-iris.
Nyeri terasa bertambah jika melakukan aktivitas berat dan berkurang jika pasien
istirahat. Nyeri dirasakan hilang timbul dan sering, skala nyeri 3 (1-5),
disertai mual, pusing dan badan lemah, nyeri menyebabkan aktivitas
berkurang
2.
Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien
mempunyai riwayat gastritis sejak 1 tahun yang lalu, namun belum pernah dirawat
sebelumnya. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak SMA kelas 1 dengan 6-7 batang per hari.
3.
Riwayat kesehatan sekarang
Dalam
keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang mempuntai penyakit yang sama,
penyakit menular maupun penyakit menular/berat lainnya.
c.
Struktur Keluarga
Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan mempunyai 3 orang anak.
Sekarang klien tinggal bersama anak dan istri.
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah
d.
Data Biologis
NO
|
POLA KEBIASAAN
|
SEBELUM SAKIT
|
SELAMA SAKIT
|
1
2
3
4
5
|
Pola makan
-pola makan
frekwensi
Jenis
Jumlah
Makanan
Pantang
Nafsu makan
-Pola minum
Frekuwensi
Jumlah
Jenis
Minuman
pantang
Eliminasi
-BAK
Frekuensi
Bau
Warna
Kesulitan
-BAB
Frekuensi
Konsisitensi
Warna
Kesulitan
Istirahat
tidur
-Tidur siang
-Tidur malam
-Kesulitan
tidur
Pola
kebersihan
Mandi
Gosok gigi
Keramas
Ganti baju
Aktivitas
Gangguan
|
3X/hari
Nasi, sayur,
lauk
1 porsi habis
tidak ada
ada
7-8 gelas /hari
+ 2000
CC
Air putih
Tidak ada
4-5X/hari
Khas
Kuning jernih
Tidak ada
1X/hari
Lembek
Kuning
tengguli
Tidak ada
Kadang-kadang
+ 1 jam
perhari
6-8 jam/hari
Tidak ada
2X/hari
2X/hari
2X/hari
2X/hari
beraktifitas
seperti biasa sebagai mahasiswa, kuliah dari pagi hingga sore hari
Tidak ada
|
3X/hari
Bubur, sayur,
lauk, buah
Habis ¼ porsi
sedang
Makanan pedas
dan asam
Kurang
5-6 gelas/hari
+ 2000
CC
Air putih+susu
Kopi+alkohol
2-3X/hari (+
1500 CC)
Khas
Kuning jernih
Tidak ada
1X/hari
Lembek
Kuning
tengguli
Tidak ada
+ 1
jam/hari
+ 3-4
jam/hari
Ada, berupa
rasa nyeri pada epigastrium
1X/hari
1X/hari
Belum pernah
1X/hari
pasien benyak
menghabiskan waktu di tempat tidur
Tidak ada
klien hanya mengurangi aktivitas berat
|
e.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan umum :
Tampak lemah
Kesadaran : Compos
metis
Tanda-tanda vital : T =
120/60 mmHg
N
= 84 x/menit
R
= 20 x/menit
S
= 36,5 0C
2.
Kepala
Rambut warna hitam, distribusi merata, tidak rontok, kebersihan baik,
tidak berketombe tidak ada lesi/massa, allopesia tidak ada.
3.
Mata
Bentuk simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik,
conjungtiva ananemis, sclera anicterik, tampak sayu, lingkaran hitam ada,
fungsi penglihatan baik (dapat memebaca pada jarak 25 cm)
4.
Telinga
Bentuk simetris, aurikula sejajar dengan mata, serumen tidak ada, bisa
berkomunikasi dengan baik pada jarak 5 m
5.
Hidung
Bentuk normal, lubang hidung simetris, septum nasi normal, secret tidak
ada, pernafasan cuping hidung tidak ada
6.
Mulut
Bentuk bibir normal, simetris, warna merah muda, mucosa bibir lembab.
Gigi warna putih bersih, tidak ada caries, jumlah lengkap 32 buah lidah
warna merah muda, bentuk normal, tonsil warna muda, tidak ada pembengkakan
7.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran KGB pergerakan
normal
8.
Dada
Bentuk simetris, pergerakan teratur, nyeri tekan tidak ada
Paru-paru : Bunyi nafas vesikuler,
respirasi 20X/menit
Jantung : Irama jantung
reguler, denyut jantung 84X/menit
9.
Abdomen
Bentuk datar dan supel, turgor baik, permukaan ulu hati tampak tegang,
nyeri tekan pada epigastrium, bising usus 15X/menit, tidak ada pembesaran hati
dan splen
10.
Anus dan rectum
Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Pasien mengatakan tidak ada
kelainan pada anus
11.
Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
12.
Ekstremitas
Pengerakan normal, tonus otot penuh, tidak ada oedema tidak ada varises
13.
Kulit
Warna : sawo matang
Turgor : Baik
f.
Data Psikologis
1. Status emosi : Pasien tampak gelisah
2. Konsep diri : Pasien
mengatakan menerima keadaannya sekarang
3. Gaya komunikasi : Pasien dapat diajak berkomunikasi dengan baik oleh tenaga
kesehatan dan keluarga
4. Pola
mengetahui masalah : Pasien mengetahui tentang penyakitnya dengan menanyakan kepada
dokter dan perawat
g.
Data Sosial
1. Pendidikan : Pasien
seseorang karyawan swasta
2. Hubungan sosial : Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar cukup baik
3. Gaya hidup : Dilihat dari berpakaian, gaya hidup pasien tampak
sederhana
h.
Data Spiritual
Pasien adalah seseorang penganut agama Islam yang berusaha untuk
melaksanakan dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
serta pasien selalu berusaha dan berdoa untuk kesembuhan akan penyakitnya yang
dideritanya.
i.
Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 21 November 2002
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
NILAI NORMAL
|
INTERPRESTASI
|
Hb
Leukosit
LED
HT
Kimia darah
Bilangan total
Bilangan
direct
SGOT
SGPT
Alk. Fosfat
Ureum
kreatinin
|
15,8
gr %
11,5
rb/mm3
5/8
40,2%
0,87
mg/dl
0,19
mg/dl
38
u/L
54
u/L
83
u/L
19
mg/dl
1,3
mg/dl
|
13,5-16,0
gr %
4,0-10,0
rb/mm3
0/10
38-37%
0-1
mg/dl
0-0,25
mg/dl
16-40
u/L
8-53
u/L
40-117
u/L
9-23
mg/dl
0,7-1,5
mg/dl
|
Normal
Meningkat
Normal
Meningkat
Normal
Normal
Normal
Meningkat
Normal
Normal
Normal
|
j.
Therapi
-
Antacid 3
x 1/2 tab
-
Ranitidin 150
mg 1-0-1
-
Vomela 3
x/cc
-
Diet ML
3.2
Analisis Data
NO
|
DATA PENYIMPANG
|
KEMUNGKINAN PENYEBAB
|
MASALAH
|
1
2
3
|
DS : Pasien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium dengan skala 3
DO : - Nyeri tekan pada
epigastrium
- Pasien tampak meringis
- Abdomen tegang
DS
: Pasien mengeluh mual nafsu makan berkurang
DO
: Porsi makan yang disajikan hanya habis ¼ porsi
DS
: Pasien mengeluh badan terasa lemas dan kepala pusing
DO
: mata sayu, pasien tampak mengantuk
|
Lesi sekunder pada gaster
Makanan yang masuk menurun
Produksi asam lambung meningkat
Daya tahan mukosa berkurang
Nyeri
daerah gaster
Produksi asam lambung meningkat
Mual-mual
Nafsu makan berkurang
Masukan
makanan menurun
Rasa
nyeri
Merangsang syaraf pusat
Gelisah
Istirahat
tidur terganggu
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan
pemenuhan istirahat tidur
|
3.3
Prioritas Masalah
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
3.
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
3.4
Diagnosa
Keperawatan
1.
Gangguan rasa nyaman nyeri s/d lesi sekunder pada
gaster yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium,
nyeri tekan pada epigastrium, pasien tampak meringis, otot abdomen tegang.
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi s/d pasien mual-mual
3.
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur s/d rasa
nyeri ditandai dengan mata tampak sayu, pasien tampak mengantuk, pasien , mengatakan badan terasa lemah dan kepala
terasa pusing.
3.5. Rencana
Keperawatan
Nama : Tn. R
Umur : 55 tahun
Ruang : X
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
||
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONALISASI
|
||||
1
2
3
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri s/d lesi sekunder pada gaster ditandai dengan :
-
Pasien mengeluh nyeri pada gastrium
-
Nyeri tekan pada abdomen
-
Pasien tampak meringis
-
Abdomen tegang
-
Skala nyeri 3
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan s/d klien mual-mual
Ditandai
dengan :
-nafsu makan
berkurang
-Porsi makan
yang disajikan hanya habis ¼ porsi
Gangguan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur s/d rasa nyeri ditandai dengan
-Mata tampak
sayu
-Pasien tampak
mengantuk
-Pasien
mengeluh badan terasa lemas dan kepala terasa pusing
-
|
Gangguan rasa
nyaman nyeri teratasi dengan criteria :
1.
Jangka pendek nyeri berkurang
2.
Jangka panjang pasien tampak melakukan aktifitas
sehari-hari tanpa keluhan
Kebutuhan
pemenuhan nutrisi
Teratatasi
dengan criteria :
1. jangka
pendek
-mual
berkurang
-Nafsu makan
bertambah
2.Jangka
panjang berat badan bertambah ½ 1kg seminggu
Pemenuhan kebutuhan istirahat
tidur teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek :
-Klien tidur dengan nyenyak dan
tenang
-Rasa pusing klien hilang
-Raut muka klien tampak tenag
|
-
Anjurkan teknik relaksasi setiap kali nyeri seperti
tarik nafas dalam dan panjang
-
Anjurkan banyak istirahat dengan mengurangi aktivitas
-
Berikan buli-buli hangat pada daerah epigastrium
-
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
-sajikan makanan selagi hangat dengan porsi kecil tapi
sering
-Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat
merangsang peningkatan asam lambung seperti makanan pedas dan asam
-Anjurkan psien untuk berhenti merokok
-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin
-Ciptakan lingkungan tempat tidur yang tenang
-Anjurkan pasien untuk merelaksi otot-otot sebelum tidur
-Alihkan perhatian pasien dengan aktivitas ringan
aeperti membaca buku, mendengarkan musik
-
|
- Membantu
mensuplai 02 ke daerah lesi dan melancarkan aliran darah sehingga
otot-otot tidak tegang dan nyeri berkurang
- Dengan
mengurangi aktivitas, produksi asam lambung berkurang
- Untuk
melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
- Dengan
memberikan obat seperti climetidin dapat menghambat kerja gastrin dalam
merangsang pengeluaran asam-asam dari sel parietal sehingga akan mempercepat
proses penyembuhan
- Untuk
menambah nafsu makan dan mengurangi rasa mual
-Untuk menambah nafsu makan
dan mengurangi rasa mual
-Dengan mengurangi produksi
asam lambung
-Rokok mengandumg zat nikotin
yang dapat meningkatkan sekresi asam lambu ng
-Dengan pemberian vitamin BC
dapat menambah nafsu makan dan kebutukan nutrisi terpenuhi
-Dengan menciptakan lingkungan
tetangga yang tenang maka akan merangsang syarat-syarat pusat untuk relaks
sehingga menimbulkan rasa kantuk
-Alihkan perhatian pasien
dengan aktivitas ringan aeperti membaca buku, mendengarkan musik
-
|
-
Menganjurkan teknik relaksasi seperti tarik nafas
dalam dan panjang setiap kali nyeri
-
Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat dan
mengurangi aktivitas
-
Memberikan buli-buli panas pada daerah epigastrium
-
Memberikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter
-Menyajikan
makanan selagi hangat
-Menganjurkan
untuk menghindari makanan pedas dan asam
-menganjurkan
pasien berhenti merokok
-Memberikan
vitamin B complex
-Menciptakan
lingkungan tetangga yang tenang.
-menganjurkan
pasien untuk merelaksikan otot-otot tubuh sebelum tidur
-Mengalihkan
perhatian pasien dengan menganjurkan aktivitas ringan seperti membaca buku,
mendengarkan musik
-
|
Tanggal 21
November 2002 :
Nyeri masih
terasa skala 3
Pasien tampak
gelisah
Masalah belum
teratasi
Tanggal 21
November 2002
S: Rasa mual
masih ada
O: Porsi makan
habis ½ porsi
Masalah belum
teratasi
Tanggal 19
November 2002
S : Pasien
mengatakan bisa tidur dengan nyeyak
-Pusing masih
ada masalah teratasi sebagian
-
|
3.6. Catatan Perkembangan
1.
NO
|
TANGGAL/JAM
|
CATATAN
SOAPIER
|
PARAF
|
1
2
3
|
21 November 02
jam 07.30 WIB
21 November 02
jam 07.30 WIB
21 November 02
Jam 07.30 WIB
|
S: Pasien mengatakan
nyeri masih terasa
O: Pasien
tampak gelisah
A: Masalah
belum teratasi
P: Memeberikan obat antacid memberikan buli-buli
Panas di daerah epigastrium
E: Rasa nyeri berkurang
S: Pasien mengatakan mual masih ada
O: Porsi makan habis ½ porsi
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi terus dilanjutkan
I: Menyajikan makan selagi hangat
E: Porsi makan habis ½ porsi
R: Nafsu makan belum bertambah
S: Pasien mengatakan tidak tidur nyenyak
O: -Pasien tampak lemas
-Mata
tampak sayu
A: Masalah Belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I: Menganjurkan pasien minim susu sebelum tidur
E: Pasien tertidur
R: Pasien tidur nyenyak
|
|
Catatan Perkembangan
2.
NO
|
TANGGAL/JAM
|
CATATAN
SOAPIER
|
PARAF
|
1
2
3
|
22 November 02
Jam 14.00 WIB
22 November 02
Jam 14.00 WIB
22 November 02
Jam 14.00 WIB
|
S: Pasien mengatakan nyeri sudah hilang
O: Pasien tampak tenang dan nyaman
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
S: Pasien mengatakan mual sudah berkurang
O: Porsi makan yang disajikan habis ½ porsi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi terus dilanjutkan
I: -Menyajikan makanan selagi hangat
-Memberikan vitamin B complex
E: Porsi makan yang disajikan habis ¼ porsi
R: Peningkatan nafsu makan
S: Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
O: Pasien tampak segar
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dihentikan
|
|
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Penykit gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut dan kronik, adapun factor penyebab atau agen penyebab yang
seringnya adalah berupa kafein, alcohol dan aspirin.
Keluahan yang sering dirasakan kebanyakan tidak mempunyai keluhan hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri pada hulu hati, anoreksia, hausea pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Komplikasi yang timbul diantaranya perdarahan saluran percernaan bagian
atas, vikus, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12.
Pada umumnya gastritis kronik tidak memerlukan pengobatan, pengobatan
ditunjukan hanya pada keluhan-keluhan yang harus diperhatikan.
4.2
Saran
Setelah mengetahui kesimpulan diatas maka dapat dilakukan cara penanganan
dan pencegahan pada penderita gastritik yaitu
:
1.
Menghindari makanan yang dapat menjadi agen penyebab
2.
Segera melakukan tindakan pada penderita yang mengalami
gastritis
3.
Menghindari penyakit gastritis dengan perawatan
kesehatan yang baik dan kosumsi makanan yang baik
4.
Segera berobat apabila merasakan gejala dan gangguan
seperti yang dituliskan diatas
DAFTAR PUSTAKA
1.
Carpenito, Lynda Jual. Rencana Asuhan dan Dekumentasi Keperawatan, Edisi 2. Jakarta, EGC,
1999.
2.
Dorges, E. Marlyn. Rencana
Asuhan Keperawatan Edisi I EGC, Jakarata.
3.
Engram, Barbara. Rencana
Asuhan Keperawatan Medical Bedah, Volume I, EGC Jakarta.
4.
Junadi, Purnawan. Kapita
Selekta Kedokteran Edisi II Media Ausculapius, FKUI. Jakarta , EGC,
1989.