Monday, July 15, 2013

Laporan Gastritis


BAB I

PENDAHULUAN



1.1.      Latar Belakang Masalah
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi yaitu :
1.                  Gastritis superfisial akut
2.                  Gastritis atrofik kronik

Gastritis yang sering ditemukan adalah gastritis superfisial akut dan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri, endotoksin bakteri (masuk setelah makanan terkontaminasi) kafein, alcohol dan aspirin merupakan agen penyebab yang sering.
Gastritis menjadi masalah yang cukup penting dalam kesehatan, tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. Penyakit ini banyak terjadi pada masyarakat usia tua dan muda sehingga sangat barmasalah sekali karena dapat timbul dari masalah yang kecil.
Atas dasar tersebut, penulis merasa tertarik dengan kasus Gastritis ini karena penyakit ini banyak terjadi tetapi cara pencegahan dan penanganan di masyarakat masih kurang.

1.2  Maksud dan Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penilis bermaksud agar setelah makalah ini dibaca, pembaca dapat mengetahui dan mengerti cara penanganan dan perawatan penyakit gastritis. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah  :
1.                  Tujuan umum
Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa gastritis.
2.                  Tujuan khusus
a.                   Pengkajian klien dengan gastritis
b.                  Penegakan diagnosa perawatan pada klien gastritis
c.                   Perencanaaan tindakan pada klien dengan gastritis
d.                  Pelaksanaan tindakan keperawatan dengan gastritis
e.                   Evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dengan gastritis
f.                   Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien gastritis
  
1.3.Ruang Lingkup
Pencegahan dan penanganan gastritis perlu disosialisasikan setiap lapisan masyarakat dengan tujuan untuk mengurangi angka mortalitas dan morbilitas di masyarakat. Untuk itu, dalam makalah ini akan diuraikan dan dibahas mengenai  :
a.                   Pengertian gastritis
b.                  Klasifikasi gastritis
c.                   Patofisiologi gastritis
d.                  Etiologi gastritis
e.                   Manifestasi klinis gastritis
f.                   Komplikasi
g.                  Asuhan keperawatan

1.4.Metode Panulisan
Makalah ini di susun berdasarkan pada buku literature, hasil wawancara, dan hasil observasi langsung dilapangan.












BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tentang
GASTRITIS


2.1.Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari mucosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsi atau indisgesti. Berdasarkan pemeriksaan endoscopi di temukan eritema mucosa, sedangkan hasil foto memeperlihatkan iregularitas mucosa.

2.2.Klasifikasi
a.         Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.
b.                  Gastritis Kronis
Penyebabanya tidak jelas, sering bersifat multi factor dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan dengan infeksi H. Dyiori.

2.3.            Patofisiologi
Terdapat gangguan keseimbangan factor agresif dan factor defensif yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mucosa.
Factor Agresif                                    
1.                  Asam lambung                       
2.                  Pepsin                                     
3.                  Ains                                        
4.                  Empedu
5.                  Infeksi virus
6.                  Infeksi bakteri
7.                  Bahan korosif

Factor Defensif
1.         Mukus
2.         Bicarbonas mucosa
3.         Prostaglandia mikrosirkulasi

2.4.            Etiologi
Faktor penyebabnya belum diketahui dengan pasti, mungkin berhubungan dengan ras, herediter, psikis dan makanan.

2.5.            Manifestasi Klinik
Kebanyakan pasien tidak memepunyai keluhan hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan apda pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.

2.6.            Komplikasi
Perdarahan saluran pencernaan sebagian atas. Vikus, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12.

2.7.            Asuhan Keperawatan
1.         Memberikan rasa nyaman dengan mengistirahatkan klien
2.         Menghilangkan mual, muntah dengan pemberian obat antiemetik

Pada umumnya gastritis kronik tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan ditunjukan hanya pada keluhan-keluhan yang harus diperhatikan. 








BAB III

TINJAUAN KASUS

Tentang

ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN TN. R

DENGAN GASTRITIS KRONIS DI RUANG PERAWATAN X

RUMAH SAKIT DUSTIRA - CIMAHI



3.1              Pengkajian
a.         Biodata
            Nama klien                  : Tn. R            
Umur                           : 55 tahun
Jenis klamin                 : Laki-laki
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : Swasta (Umum III)
Suku bangsa                : Sunda
Status                          : Kawin
Alamat                                    : Cipeundeuy Ds. Bojong Mekar RT.01/04
No. Registrasi             : 8779 / P / XI / 2002
Tanggal Masuk            : 20 November 2002
Tanggal dikaji             : 21 November 2002
Dokter                         : dr. Yanti

b.                  Riwayat Kesehatan Klien
1.                  Keluhan utama dan alasan masuk rumah sakit.
Sejak 3 hari sebelum masuk R.S, klien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium dan biasanya setelah beraktivitas. nyeri pada epigastrium seperti diiris-iris. Nyeri terasa bertambah jika melakukan aktivitas berat dan berkurang jika pasien istirahat. Nyeri dirasakan hilang timbul dan sering, skala nyeri 3 (1-5), disertai mual, pusing dan badan lemah, nyeri menyebabkan aktivitas berkurang 
2.                  Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien mempunyai riwayat gastritis sejak 1 tahun yang lalu, namun belum pernah dirawat sebelumnya. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak SMA kelas 1 dengan 6-7  batang per hari.
3.                  Riwayat kesehatan sekarang
Dalam keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang mempuntai penyakit yang sama, penyakit menular maupun penyakit menular/berat lainnya.

c.                   Struktur Keluarga
Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan mempunyai 3 orang anak. Sekarang klien tinggal bersama anak dan istri.














 









Keterangan  :


 
Laki-laki


 
Perempuan
 

Klien

Tinggal serumah

d.                  Data Biologis

NO
POLA KEBIASAAN
SEBELUM SAKIT
SELAMA SAKIT
1











2










3





4




5

Pola makan
-pola makan frekwensi
Jenis
Jumlah
Makanan Pantang

Nafsu makan
-Pola minum
Frekuwensi
Jumlah
Jenis
Minuman pantang
Eliminasi
-BAK
Frekuensi
Bau
Warna
Kesulitan
-BAB
Frekuensi
Konsisitensi
Warna
Kesulitan
Istirahat tidur
-Tidur siang

-Tidur malam
-Kesulitan tidur

Pola kebersihan
Mandi
Gosok gigi
Keramas
Ganti baju
Aktivitas




Gangguan

3X/hari
Nasi, sayur, lauk
1 porsi habis
tidak ada

ada

7-8 gelas /hari
+ 2000 CC
Air putih
Tidak ada


4-5X/hari
Khas
Kuning jernih
Tidak ada

1X/hari
Lembek
Kuning tengguli
Tidak ada

Kadang-kadang
+ 1 jam perhari
6-8 jam/hari
Tidak ada


2X/hari
2X/hari
2X/hari
2X/hari
beraktifitas seperti biasa sebagai mahasiswa, kuliah dari pagi hingga sore hari
Tidak ada

3X/hari
Bubur, sayur, lauk, buah
Habis ¼ porsi sedang
Makanan pedas dan asam
Kurang

5-6 gelas/hari
+ 2000 CC
Air putih+susu
Kopi+alkohol


2-3X/hari (+ 1500 CC)
Khas
Kuning jernih
Tidak ada

1X/hari
Lembek
Kuning tengguli
Tidak ada

+ 1 jam/hari

+ 3-4 jam/hari
Ada, berupa rasa nyeri pada epigastrium

1X/hari
1X/hari
Belum pernah
1X/hari
pasien benyak menghabiskan waktu di tempat tidur


Tidak ada klien hanya mengurangi aktivitas berat


e.                   Pemeriksaan Fisik
1.                  Keadaan umum           : Tampak lemah
Kesadaran                   : Compos metis
Tanda-tanda vital        : T   =   120/60 mmHg 
                                                                           N  =   84 x/menit
                                                                           R  =   20 x/menit
                                                                           S   =   36,5 0C
2.                  Kepala
Rambut warna hitam, distribusi merata, tidak rontok, kebersihan baik, tidak berketombe tidak ada lesi/massa, allopesia tidak ada.
3.                  Mata
Bentuk simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, conjungtiva ananemis, sclera anicterik, tampak sayu, lingkaran hitam ada, fungsi penglihatan baik (dapat memebaca pada jarak 25 cm) 

4.                  Telinga
Bentuk simetris, aurikula sejajar dengan mata, serumen tidak ada, bisa berkomunikasi dengan baik pada jarak 5 m
5.                  Hidung
Bentuk normal, lubang hidung simetris, septum nasi normal, secret tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada
6.                  Mulut
Bentuk bibir normal, simetris, warna merah muda, mucosa bibir lembab.
Gigi warna putih bersih, tidak ada caries, jumlah lengkap 32 buah lidah warna merah muda, bentuk normal, tonsil warna muda, tidak ada pembengkakan
7.                  Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran KGB pergerakan normal
8.                  Dada
Bentuk simetris, pergerakan teratur, nyeri tekan tidak ada
Paru-paru  : Bunyi nafas vesikuler, respirasi 20X/menit
Jantung     : Irama jantung reguler, denyut jantung 84X/menit
9.                  Abdomen
Bentuk datar dan supel, turgor baik, permukaan ulu hati tampak tegang, nyeri tekan pada epigastrium, bising usus 15X/menit, tidak ada pembesaran hati dan splen 
10.               Anus dan rectum
Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Pasien mengatakan tidak ada kelainan pada anus
11.              Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
12.              Ekstremitas
Pengerakan normal, tonus otot penuh, tidak ada oedema tidak ada varises

13.              Kulit
Warna  : sawo matang
Turgor : Baik

f.                   Data Psikologis
1.         Status emosi                : Pasien tampak gelisah
2.         Konsep diri                 :  Pasien mengatakan menerima keadaannya sekarang
3.         Gaya komunikasi        : Pasien dapat diajak berkomunikasi dengan baik oleh tenaga kesehatan dan keluarga
4.         Pola mengetahui masalah : Pasien mengetahui tentang       penyakitnya dengan menanyakan kepada dokter dan perawat

g.                  Data Sosial
1.         Pendidikan                  :  Pasien seseorang karyawan swasta
2.         Hubungan sosial          : Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar cukup baik
3.         Gaya hidup                 : Dilihat dari berpakaian, gaya hidup pasien tampak sederhana

h.                  Data Spiritual
Pasien adalah seseorang penganut agama Islam yang berusaha untuk melaksanakan dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya serta pasien selalu berusaha dan berdoa untuk kesembuhan akan penyakitnya yang dideritanya.
  
i.                    Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 21 November 2002


PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
INTERPRESTASI
Hb
Leukosit
LED
HT
Kimia darah
Bilangan total
Bilangan direct
SGOT
SGPT
Alk. Fosfat
Ureum
kreatinin
15,8 gr %
11,5 rb/mm3
5/8
40,2%

0,87 mg/dl
0,19 mg/dl
38 u/L
54 u/L
83 u/L
19 mg/dl
1,3 mg/dl
13,5-16,0 gr %
4,0-10,0 rb/mm3
0/10
38-37%

0-1 mg/dl
0-0,25 mg/dl
16-40 u/L
8-53 u/L
40-117 u/L
9-23 mg/dl
0,7-1,5 mg/dl
Normal
Meningkat
Normal
Meningkat

Normal
Normal
Normal
Meningkat
Normal
Normal
Normal
                                   
                        
j.                    Therapi
-                      Antacid           3 x 1/2 tab
-                      Ranitidin         150 mg 1-0-1
-                      Vomela            3 x/cc
-                      Diet                 ML













3.2              Analisis Data

NO
DATA PENYIMPANG
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH

1










2








3

DS : Pasien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium dengan skala 3
DO : - Nyeri tekan pada epigastrium
             - Pasien tampak          meringis
- Abdomen tegang



DS : Pasien mengeluh mual nafsu makan berkurang
DO : Porsi makan yang disajikan hanya habis ¼ porsi



DS : Pasien mengeluh badan terasa lemas dan kepala pusing
DO :  mata sayu, pasien tampak mengantuk

Lesi sekunder pada gaster

Makanan yang masuk menurun

Produksi asam lambung meningkat

Daya tahan mukosa berkurang

Nyeri daerah gaster

Produksi asam lambung meningkat

Mual-mual

Nafsu makan berkurang

Masukan makanan menurun

Rasa nyeri
Merangsang syaraf pusat

Gelisah

Istirahat tidur terganggu


Gangguan rasa nyaman nyeri








Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan



Gangguan pemenuhan istirahat tidur

3.3              Prioritas Masalah
1.                  Gangguan rasa nyaman nyeri
2.                  Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
3.                  Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur

3.4              Diagnosa Keperawatan
1.                  Gangguan rasa nyaman nyeri s/d lesi sekunder pada gaster yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada daerah epigastrium, nyeri tekan pada epigastrium, pasien tampak meringis, otot abdomen tegang.
2.                  Gangguan pemenuhan kebutuhan  nutrisi s/d pasien mual-mual
3.                  Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur s/d rasa nyeri ditandai dengan mata tampak sayu, pasien tampak mengantuk, pasien ,  mengatakan badan terasa lemah dan kepala terasa pusing.

















3.5.      Rencana Keperawatan
Nama   : Tn. R
Umur   : 55 tahun
Ruang  : X
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
1































2


























3







Gangguan rasa nyaman nyeri s/d lesi sekunder pada gaster ditandai dengan :
-       Pasien mengeluh nyeri pada gastrium
-       Nyeri tekan pada abdomen
-       Pasien tampak meringis
-       Abdomen tegang
-       Skala nyeri 3




















Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan s/d klien mual-mual
Ditandai dengan :
-nafsu makan berkurang
-Porsi makan yang disajikan hanya habis ¼ porsi

















Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur s/d rasa nyeri ditandai dengan
-Mata tampak sayu
-Pasien tampak mengantuk
-Pasien mengeluh badan terasa lemas dan kepala terasa pusing
-                       
Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dengan criteria :
1.      Jangka pendek nyeri berkurang
2.      Jangka panjang pasien tampak melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan





















Kebutuhan pemenuhan nutrisi
Teratatasi dengan criteria :
1. jangka pendek
-mual berkurang
-Nafsu makan bertambah
2.Jangka panjang berat badan bertambah ½ 1kg seminggu
















Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur teratasi dengan kriteria :
Jangka Pendek :
-Klien tidur dengan nyenyak dan tenang
-Rasa pusing klien hilang
-Raut muka klien tampak tenag
-         Anjurkan teknik relaksasi setiap kali nyeri seperti tarik nafas dalam dan panjang
-         Anjurkan banyak istirahat dengan mengurangi aktivitas
-         Berikan buli-buli hangat pada daerah epigastrium
-         Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

















-sajikan makanan selagi hangat dengan porsi kecil tapi sering

-Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung seperti makanan pedas dan asam
-Anjurkan psien untuk berhenti merokok
-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin










-Ciptakan lingkungan tempat tidur yang tenang
-Anjurkan pasien untuk merelaksi otot-otot sebelum tidur
-Alihkan perhatian pasien dengan aktivitas ringan aeperti membaca buku, mendengarkan musik


-                       
-      Membantu mensuplai 02 ke daerah lesi dan melancarkan aliran darah sehingga otot-otot tidak tegang dan nyeri berkurang
-      Dengan mengurangi aktivitas, produksi asam lambung berkurang
-      Untuk melancarkan aliran darah sehingga nyeri berkurang
-      Dengan memberikan obat seperti climetidin dapat menghambat kerja gastrin dalam merangsang pengeluaran asam-asam dari sel parietal sehingga akan mempercepat proses penyembuhan
-      Untuk menambah nafsu makan dan mengurangi rasa mual
-Untuk menambah nafsu makan dan mengurangi rasa mual




-Dengan mengurangi produksi asam lambung
-Rokok mengandumg zat nikotin yang dapat meningkatkan sekresi asam lambu ng
-Dengan pemberian vitamin BC dapat menambah nafsu makan dan kebutukan nutrisi terpenuhi
-Dengan menciptakan lingkungan tetangga yang tenang maka akan merangsang syarat-syarat pusat untuk relaks sehingga menimbulkan rasa kantuk
-Alihkan perhatian pasien dengan aktivitas ringan aeperti membaca buku, mendengarkan musik
-                       
-         Menganjurkan teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam dan panjang setiap kali nyeri
-         Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas
-         Memberikan buli-buli panas pada daerah epigastrium
-         Memberikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter










-Menyajikan makanan selagi hangat

-Menganjurkan untuk menghindari makanan pedas dan asam
-menganjurkan pasien berhenti merokok
-Memberikan vitamin B complex












-Menciptakan lingkungan tetangga yang tenang.
-menganjurkan pasien untuk merelaksikan otot-otot tubuh sebelum tidur
-Mengalihkan perhatian pasien dengan menganjurkan aktivitas ringan seperti membaca buku, mendengarkan musik
-                       
Tanggal 21 November 2002 :
Nyeri masih terasa skala 3
Pasien tampak gelisah
Masalah belum teratasi





Tanggal 21 November 2002
S: Rasa mual masih ada
O: Porsi makan habis ½ porsi
Masalah belum teratasi


































Tanggal 19 November 2002
S : Pasien mengatakan bisa tidur dengan nyeyak
-Pusing masih ada masalah teratasi sebagian



-                       


3.6.      Catatan Perkembangan
1.
NO
TANGGAL/JAM
CATATAN SOAPIER
PARAF
1






2






3
21 November 02
jam 07.30 WIB





21 November 02
jam 07.30 WIB





21 November 02
Jam 07.30 WIB
S: Pasien mengatakan nyeri masih terasa
O: Pasien tampak gelisah
A: Masalah belum teratasi
P: Memeberikan obat antacid memberikan buli-buli Panas di daerah epigastrium
E: Rasa nyeri berkurang
S: Pasien mengatakan mual masih ada
O: Porsi makan habis ½ porsi
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi terus dilanjutkan
I: Menyajikan makan selagi hangat
E: Porsi makan habis ½ porsi
R: Nafsu makan belum bertambah
S: Pasien mengatakan tidak tidur nyenyak
O: -Pasien tampak lemas
     -Mata tampak sayu
A: Masalah Belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
I: Menganjurkan pasien minim susu sebelum tidur
E: Pasien tertidur
R: Pasien tidur nyenyak







Catatan Perkembangan
2.

NO
TANGGAL/JAM
CATATAN SOAPIER
PARAF
1





2











3



22 November 02
Jam 14.00 WIB




22 November 02
Jam 14.00 WIB










22 November 02
Jam 14.00 WIB
S: Pasien mengatakan nyeri sudah hilang
O: Pasien tampak tenang dan nyaman
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

S: Pasien mengatakan mual sudah berkurang
O: Porsi makan yang disajikan habis ½ porsi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi terus dilanjutkan
I: -Menyajikan makanan selagi hangat
   -Memberikan vitamin B complex
E: Porsi makan yang disajikan habis ¼ porsi
R: Peningkatan nafsu makan

S: Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
O: Pasien tampak segar
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dihentikan   







BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN



4.1              Kesimpulan
Penykit gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik, adapun factor penyebab atau agen penyebab yang seringnya adalah berupa kafein, alcohol dan aspirin.
Keluahan yang sering dirasakan kebanyakan tidak mempunyai keluhan hanya sebagian kecil mengeluh nyeri pada hulu hati, anoreksia, hausea pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Komplikasi yang timbul diantaranya perdarahan saluran percernaan bagian atas, vikus, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12.
Pada umumnya gastritis kronik tidak memerlukan pengobatan, pengobatan ditunjukan hanya pada keluhan-keluhan yang harus diperhatikan.

4.2              Saran
Setelah mengetahui kesimpulan diatas maka dapat dilakukan cara penanganan dan pencegahan pada penderita gastritik yaitu  :
1.                  Menghindari makanan yang dapat menjadi agen penyebab
2.                  Segera melakukan tindakan pada penderita yang mengalami gastritis
3.                  Menghindari penyakit gastritis dengan perawatan kesehatan yang baik dan kosumsi makanan yang baik
4.                  Segera berobat apabila merasakan gejala dan gangguan seperti yang dituliskan diatas








DAFTAR PUSTAKA


1.                  Carpenito, Lynda Jual. Rencana Asuhan dan Dekumentasi Keperawatan, Edisi 2. Jakarta, EGC, 1999.

2.                  Dorges, E. Marlyn. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi I EGC, Jakarata.

3.                  Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah, Volume I, EGC Jakarta.

4.                  Junadi, Purnawan. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Media Ausculapius, FKUI. Jakarta , EGC, 1989.