Monday, July 15, 2013

Apendektomi

Tinjauan Teoritis

A. DEFINISI

1.      Apendektomi
Adalah Pengangkatan Apendiks terinflamasi dapat dilakukan pada pasien rawat jalan dengan menggunakan pendekatan endoskopi. Namun,adanya perlengketan multiple, posisi retroperitonial dari apendiks, atau robek perlu dilakukan prosedur pembukaan. ( Penerbit Buku Kedokteran ).

2.      Anatomi Fisiologi & gambar Anatomi
1.      Anatomi
Tonjolan apendiks pada neonatus berbentuk kerucut yang memanjang menonjol dari apeks sekum sepanjang 4,5 cm. Pada orang dewasa panjang apendiks rata – rata 9 – 10 cm,terletak posteromedial sekum kira – kira 3 cm inferior dari valvula iliosekalis. Posisi apendiks bila retrosekal, retroileal, subileal, di velvis memberikan gambaran klinis yang tidak sama.
2.      Fisiologi
Fungsi apendiks tidak diketahui kadang – kadang apendiks disebut “ Tonsil Abdomen “ Karena ditemukan banyak jaringan limfoid sejak intra uterin akhir kehamilan dan mencapai puncaknya pada kira – kira 15 tahun, yang kemudian mengalami athropi serta praktis menghilang pada usia 60 tahun. Apendiks mengeluarkan cairan yang bersifat basa, mengandung amilase, erepsin dan misin.
   3.   Patofisiologi
              Apendiks biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasia, folikel limfoid, felalit, benda asing, struktur fibrosis karena akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi terebut menyebabkan mukus yang di produksi mukosa mengalami bendungan makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkatkan tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema. Diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendiksitis akut formal yang ditandai oleh nyeri epigastrium, Bila sekresi mukus terus berlanjut tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut menyebabkan obstruksi vena, Edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritonium setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendiksitis supurstif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangren. Bila dinding yang telah rapuh akan pecah menjadi apendiksitis perforasi.
   4.   Tanda dan Gejala
         Tanda : Perilaku berhati – hati, Berbaring kesamping atau terlentang dengan lutut ditekuk, meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah. Karena posisi ekstensi pada kaki kanan / posisi duduk tegak. Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritonial.
         Gejala : Nyeri abdomen sekiyar epigastrum dan umbilikalis yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney ( Jarak antara umbilikalis dan tulang iliem kanan ). Meningkat karena berjalan, Bersin, Batuk, atau nafas dalam ( Nyeri berhenti tiba – tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks ).
   5.   Manajemen Medik
                Keluhan apendiksitis biasanya bermula dari nyeri didaerah umbilikal atau peri umbilikal yang berhubungan dengan muntah dalam 2 – 12 jam nyeri akan beralih ke kuadran kanan bawah yang akan menetap dan akan diperberat bila berjalan atau batuk, terdapat juga keluhan anoreksia, malaise dan demam yang tidak terlalu tinggi, Biasanya juga terdapat konstipasi tetapi kadang – kadang terjadi diare, mual, muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada keluhan abdomen yang menetap, namun dalam beberapa jam nyeri abdomen kanan bawah akan semakin progresif dan dengan pemeriksaanseksama akan dapat ditunjukan satu titik dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan

                                                BERSAMBUNG HEULA EUY !!!!!!!!!!