Tinjauan Teoritis
A. DEFINISI
1.
Apendektomi
Adalah Pengangkatan Apendiks terinflamasi dapat
dilakukan pada pasien rawat jalan dengan menggunakan pendekatan endoskopi.
Namun,adanya perlengketan multiple, posisi retroperitonial dari apendiks, atau
robek perlu dilakukan prosedur pembukaan. ( Penerbit Buku Kedokteran ).
2.
Anatomi Fisiologi & gambar Anatomi
1.
Anatomi
Tonjolan apendiks pada neonatus berbentuk kerucut yang memanjang menonjol
dari apeks sekum sepanjang 4,5 cm. Pada orang dewasa panjang apendiks rata –
rata 9 – 10 cm,terletak posteromedial sekum kira – kira 3 cm inferior dari
valvula iliosekalis. Posisi apendiks bila retrosekal, retroileal, subileal, di
velvis memberikan gambaran klinis yang tidak sama.
2.
Fisiologi
Fungsi apendiks tidak diketahui kadang – kadang apendiks disebut “ Tonsil
Abdomen “ Karena ditemukan banyak jaringan limfoid sejak intra uterin akhir
kehamilan dan mencapai puncaknya pada kira – kira 15 tahun, yang kemudian
mengalami athropi serta praktis menghilang pada usia 60 tahun. Apendiks
mengeluarkan cairan yang bersifat basa, mengandung amilase, erepsin dan misin.
3. Patofisiologi
Apendiks biasanya disebabkan oleh penyumbatan
lumen apendiks oleh hiperplasia, folikel limfoid, felalit, benda asing,
struktur fibrosis karena akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi
terebut menyebabkan mukus yang di produksi mukosa mengalami bendungan makin
lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai
keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang
meningkatkan tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema.
Diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendiksitis
akut formal yang ditandai oleh nyeri epigastrium, Bila sekresi mukus terus
berlanjut tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut menyebabkan obstruksi
vena, Edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul
meluas dan mengenai peritonium setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah
kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendiksitis supurstif akut. Bila
kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang
diikuti dengan gangren. Bila dinding yang telah rapuh akan pecah menjadi
apendiksitis perforasi.
4. Tanda dan Gejala
Tanda :
Perilaku berhati – hati, Berbaring kesamping atau terlentang dengan lutut
ditekuk, meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah. Karena posisi ekstensi
pada kaki kanan / posisi duduk tegak. Nyeri lepas pada sisi kiri diduga
inflamasi peritonial.
Gejala
: Nyeri abdomen sekiyar epigastrum dan umbilikalis yang meningkat berat dan
terlokalisasi pada titik Mc. Burney ( Jarak antara umbilikalis dan tulang iliem
kanan ). Meningkat karena berjalan, Bersin, Batuk, atau nafas dalam ( Nyeri
berhenti tiba – tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks ).
5. Manajemen Medik
Keluhan apendiksitis biasanya bermula dari
nyeri didaerah umbilikal atau peri umbilikal yang berhubungan dengan muntah
dalam 2 – 12 jam nyeri akan beralih ke kuadran kanan bawah yang akan menetap
dan akan diperberat bila berjalan atau batuk, terdapat juga keluhan anoreksia,
malaise dan demam yang tidak terlalu tinggi, Biasanya juga terdapat konstipasi
tetapi kadang – kadang terjadi diare, mual, muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit
belum ada keluhan abdomen yang menetap, namun dalam beberapa jam nyeri abdomen
kanan bawah akan semakin progresif dan dengan pemeriksaanseksama akan dapat
ditunjukan satu titik dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan
BERSAMBUNG
HEULA EUY !!!!!!!!!!
No comments:
Write komentar