LAPORAN
PRAKTIKUM IPA
LISTRIK
DAN MAGNET
A. KELISTRIKAN
1.
Judul
Percobaan 1: Muatan Listrik
a.
Tujuan
1. Menunjukan
adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2. Memperlihtkan
adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
b.
Alat
dan Bahan
1. Bola
pingpong 2 buah.
2. Benang
jahit secukupnya.
3. Lembaran
wool dan nilon.
4. Tas
plastic.
5. Isolasi.
6. Sisir
plastic.
7. Potongan
kertas yang kecil-kecil.
c.
Cara
Kerja
1. Menggantungkan
sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan isolasi.
Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2. Menggosokan
sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-potongan
kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3. Membiarkan
percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang terjadi?
4. Mengikatkan
kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya kebagian
pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada
kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi?
5. Menggosokan
bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya dan
mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi
tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
d.
Dasar
Teori
Muatan listrik,
Q, adalah muatan dasar yang
dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb,
yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi
baik itu berupa proton
(muatan positif) maupun elektron
(muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif,
jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari
satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah
elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan.
e.
Data
Hasil Pengamatan
Bola
pingpong kiri digosok dengan
|
Bola
pingpong kanan digosok dengan
|
||
wool
|
plastik
|
nilon
|
|
Wool
|
tarik
menarik
|
tarik
menarik
|
tarik
menarik
|
Plastic
|
tarik
menarik
|
tolak
menolak
|
tarik
menarik
|
Nilon
|
tarik
menarik
|
tarik
menarik
|
tolak
menolak
|
f.
Analisis
Data
1. Terjadi gaya tarik menarik antara
tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik
oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali
diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola
pingpong bermuatan
listrik sejenis akibat gosokan dengan kain
wool.
g.
Kesimpulan
Muatan
listrik
adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
h.
Pertanyaan
1. Mengapa
pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah
bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3. Jika
terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik
B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4. Apa
yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawnan?
i.
Jawaban
Pertanyaan
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi
karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan
sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan
D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negative
maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan
positif
4.
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menarik.
2.
Judul
Percobaan 2: Arus dan Tegangan Listrik
a.
Tujuan
1. Menjelaskan
aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan
pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
b.
Alat
dan Bahan
1. Baterai
1,5 volt 3 buah.
2. Kabel
penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola
lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A
3buah.
4. AVO
meter 1 buah.
5. Dudukan
baterai 3 buah.
c.
Cara
Kerja
1.
Percobaan
arus listrik:
a. Menyusun
3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b. Menghubungkan
kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah
satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum
menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d. Mencatat
besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala
lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e.
Lalu menyusun rangkaiannya seperti
gambar berikut.
2.
Percobaan
2 tegangan listrik
a. Membuat
rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b. Kemudian
membuat ragkaian seperti gambar berikut.
c. Melanjutkan
dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
d. Melakukan
hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri.
e. Mengapa
pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda
d.
Dasar
Teori
a.
Arus listrik
Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh
arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikroAmpere (
) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat
1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah
dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar
arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase
dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik
merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional
untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak
1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b.
Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah
perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi
potensial dari sebuah medan listrik
yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik
dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
e.
Data
Hasil Pengamatan
Hasil
Pengamatan Jenis Bahan
No
|
Bahan
|
Lampu
|
Konduktor
|
||
menyala
|
tidak
|
ya
|
Tidak
|
||
1
|
Kawat besi
|
√
|
√
|
||
2
|
Kawat tembaga
|
√
|
√
|
||
3
|
Sendok kawat
|
√
|
√
|
||
4
|
Kayu
|
√
|
√
|
||
5
|
Karet penghapus
|
√
|
√
|
||
6
|
Grafit (mata pensil)
|
√
|
√
|
||
7
|
Kertas
|
√
|
√
|
||
8
|
Tas plastic
|
√
|
√
|
||
9
|
Air keran
|
√
|
√
|
||
10
|
Air garam
|
√
|
√
|
f.
Analisis
Data
1. Analisis percobaan arus listrik
a.
Menyusun
rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b.
Menghubungkan
kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c.
Salah
satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala.
Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub
negative.
d.
Nyala
lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
2. Hasil
Pengamatan: Tegangan Listrik
a. Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak
menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik
b. Membuat rangkaian listrik
Saklar (s)
ditutup, ternyata lampu menyala agak terang
karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c. Membuat rangkaian listrik:
Setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala lebih terang
karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar lagi. Hal ini
disebabkan jumlah baterainya juga lebih
banyak.
d. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah
saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena
jumlah baterai bamyak, sehingga muatan
listrik yang
mengalir juga besar.
g.
Kesimpulan
1.
Besarnya
arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2.
Tegangan
listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
No comments:
Write komentar