LAPORAN
PRAKTIKUM IPA
BUMI
DAN ALAM SEMESTA
A.
UDARA
1.
Judul
Percobaan UDARA 1: Pembakaran Memerlukan Udara
a.
Tujuan
1. Menjelaskan
kegunaan udara.
b.
Alat
dan Bahan
1. Lilin
2 btang yang sama.
2. Korek
api.
3. Gelas
dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stop
watch.
5. Pirting
atau mangkok.
c.
Cara
Kerja
1. Menyediakan
2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakan
kedua llin diatas meja, dan member jarak diantara lilin sekitar 30 cm.
3. Menyalakan
kedua lilin tersebut.
4. Memperhatikan
Gambar 9.1 berikut. Menutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Membandingkan
lama lilin menyala antara kedua him tersebut. Mengamati dan mencatat perubahan
yang terjadi.
6. Menyalakan
lilin, tutup him dengan gelas seperti Gambar 9.2 berikut.
7.
Mengamati dan mencatat waktu
antara him menyala saat
ditutup
gelas sampai hilinmati.
8. Memasukkan
data pengamatan pada tabeh yang
tersedia.
9. Menulangi
langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kahi pengamatan.
d.
Dasar
Teori
Udara
merujuk kepada campuran gas
yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi
yang kering mengandungi 78% nitrogen,
21% oksigen,
dan 1% uap air,
karbon dioksida,
dan gas-gas lain.
e.
Data
Hasil Pengamatan
Tabel
pengamatan: waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati,
untuk 5 kali pengamatan.
Tabel 9.1. pengamatan lilin
Percobaan ke
|
Selang waktu sampai lilin mati
|
1
2
3
4
5
|
± 08.35 detik
± 08.45 detik
± 08.78 detik
± 08.28 detik
± 08.81 detik
|
f.
Analisis
Data
Setelah lilin padan dalam waktu ± 8
detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak ditutupi gelas tetap menyala. Kedua
lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
g.
Kesimpulan
Pembakaran memerlukan udara terbukti dari lilin yang
mati akibat ditutup oleh gelas.
2.
Judul
Percobaan UDARA 2: Udara Menekan Dari
Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
a.
Tujuan
1. Membuktikan
bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke rendah.
b.
Alat
dan Bahan
1. Lilin
2 batang yang sama.
2. Korek
api.
3. Gelas
dengan 3 ukuran yang berbeda.
4. Stop
watch,
5. Pining
atau mangkok.
c.
Cara
Kerja
1. Meletakkan
lilin di atas piring/mangkok dan bahan gelas.
2. Mengisi
air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
3. Memperhatikan
Gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya menutup lilin dengan gelas
kaca.
4. Mengamati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
5. Mencatat
hasil pengamatan.
d.
Dasar
Teori
Kandungan
elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian
dari permukaan tanah. Demikian juga massanya,
akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis,
sehingga melewati batas gravitasi bumi,
maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
e.
Data
Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan
udara menekan di dalam gelas, sehingga menyebabkan api lilin padam. Hal ini
membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
2.
Lilin
padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.
3. Kesimpulan
Udara mengalir dan menekan dari
udara yang bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah.
3.
Judul
Percobaan UDARA 3:Udara Sebagai Energi
a.
Tujuan
Untuk mengetahui bahwa udara merupakan energy
b.
Alat
dan Bahan
1. Balon.
2. Selongsong
baipoint plastik dan logam.
3. Gulungan
Kawat.
4. Pita
Perekat (solatif).
5. Gunting.
c.
Cara
Kerja
1. Meniup
balon sampai membesar dan kencang,
kemudian ikatlab dengan karet.
2. Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3. Menyediakan
dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi, serta
mengatur jaraknya sekitar 1,5 meter.
4. Memaasukkan
kawat ke dalam selongsong balpomt, selanjutnya susun alat dan bahan seperti
gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga
yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Memperkirakan kedua sisi
penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5. Menarik
pangkal selongsong balpoin sampai ujung
bentangan kawat.
6. Membuka
ikatan karet pengikat balon. Roket
bergerak dengan adanya tekanan udara dan balon.
7. Mengamati
bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat dait
8. Menggambarkan
dalam lembar pengamatan.
9. Tanpa
menggunkan lintasan, meniup balon dan
lepaskan.
10. Mengamati
gerak balon, dan catat dalam lembar
pengamatan!
11. Untuk
mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket,
buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana yang
gerakannya paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan!
12. Mengganti
selongsong balpoin plastik dengan balpoin dan logam, Amati bagaimana kira-kira
kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!
d.
Dasar
Teori
Karena matahari memanaskan
permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah angin (udara yang
bergerak). Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan Turbin
angin, Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran
tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut paling
tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam praktek
sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus.
Udara Energi dapat Digunakan dalam
bentuk gerak atau Perbedaan suhu. Udara Karena ribuan kali lebih berat dari
udara, maka aliran udara yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi yang
besar.
e.
Data
Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. ketika ikatan karet dibuka dari
pengikat balon lalu roket bergerak karena adanya tekanan udara di dalam balon
2. Setelah tiupan balon dilepas, bentuk
balon menyusut dan akhirnya kempes. Balon meluncur dengan cepat ± 02,73 detik
antara tinagg penyangga.
3. Tanpa menggunakan lintasan balon
ditiup dan dilepaskan. Balon bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak beraturan
dengan sangat cepat.
4. Besarnya balon dibuat bervariasi
untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket.
Ternyata semakin besar balon makin cepat pula roket meluncur. Hal ini
disebabkan balon besar berisi udara lebih banyak sehingga energi yang
ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan sumber energi.
5. Selongsong bolpoint plastik diganti
dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket melambat karena bolpoint dari logam
lebih besar gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.
f.
Kesimpulan
Udara dapat menghasilkan energi
dari pemanfaatan udara yang bergerak, aliran udara yang pelan pun dapat
menghasilkan sejumlah energi yang besar.
4.
Pertanyaan
dan Jawaban Pertanyaan Percobaan Udara
a.
Pertanyaan
1. Mengapa
lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam?
Jelaskan!
2. Bagaimana
Anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi
ruangan?
3.
Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dan tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah?
4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber
energi!
b.
Jawaban
Pertanyaan
1.
Lilin
yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara
(hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2.
Bukti kalau
udara udara seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya.
3.
Udara
bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal
ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara
menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4.
Udara
sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena
tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.