Monday, May 13, 2013



LAPORAN PRAKTIKUM IPA
BUMI DAN ALAM SEMESTA

A.    UDARA
1.      Judul Percobaan UDARA 1: Pembakaran Memerlukan Udara
a.      Tujuan
1.      Menjelaskan kegunaan udara.

b.      Alat dan Bahan
1.      Lilin 2 btang yang sama.
2.      Korek api.
3.      Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4.      Stop watch.
5.      Pirting atau mangkok.

c.       Cara Kerja
1.      Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2.      Meletakan kedua llin diatas meja, dan member jarak diantara lilin sekitar 30 cm.
3.      Menyalakan kedua lilin tersebut.
4.      Memperhatikan Gambar 9.1 berikut. Menutup salah satu lilin dengan gelas.
5.      Membandingkan lama lilin menyala antara kedua him tersebut. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
6.      Menyalakan lilin, tutup him dengan gelas seperti Gambar 9.2 berikut.
7.  Mengamati  dan mencatat waktu antara him menyala saat
     ditutup gelas  sampai hilinmati.
8.   Memasukkan  data pengamatan pada tabeh yang tersedia.
9.   Menulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kahi pengamatan.

d.      Dasar Teori
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.

e.       Data Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan: waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati, untuk 5 kali pengamatan.
                            
Tabel  9.1. pengamatan lilin
Percobaan ke
Selang waktu sampai lilin mati
1
2
3
4
5
± 08.35 detik
± 08.45 detik
± 08.78 detik
± 08.28 detik
± 08.81 detik



f.       Analisis Data
Setelah lilin padan dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak ditutupi gelas tetap menyala. Kedua lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.

g.      Kesimpulan
Pembakaran memerlukan udara terbukti dari lilin yang mati akibat ditutup oleh gelas.


2.      Judul Percobaan  UDARA 2: Udara Menekan Dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
a.      Tujuan
1.      Membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke rendah.

b.      Alat dan Bahan
1.      Lilin 2 batang yang sama.
2.      Korek api.
3.      Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda.
4.      Stop watch,
5.      Pining atau mangkok.

c.       Cara Kerja
1.      Meletakkan lilin di atas piring/mangkok dan bahan gelas.
2.      Mengisi air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
3.      Memperhatikan Gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya menutup lilin dengan gelas kaca.
4.      Mengamati  nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
5.      Mencatat hasil pengamatan.

d.        Dasar Teori
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.

e.         Data Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1.      Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
2.      Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.

3.    Kesimpulan
Udara mengalir dan menekan dari udara yang bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah.




3.      Judul Percobaan UDARA 3:Udara Sebagai Energi
a.      Tujuan
Untuk mengetahui bahwa udara merupakan energy

b.      Alat dan Bahan
1.      Balon.
2.      Selongsong baipoint plastik dan logam.
3.      Gulungan Kawat.
4.      Pita Perekat (solatif).
5.      Gunting.

c.       Cara Kerja
1.      Meniup  balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlab dengan karet.
2.       Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3.      Menyediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi, serta mengatur jaraknya sekitar 1,5 meter.
4.      Memaasukkan kawat ke dalam selongsong balpomt, selanjutnya susun alat dan bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Memperkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5.      Menarik  pangkal selongsong balpoin sampai ujung bentangan kawat.
6.      Membuka  ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara dan balon.
7.      Mengamati bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat dait
8.      Menggambarkan dalam lembar pengamatan.
9.      Tanpa menggunkan lintasan, meniup  balon dan lepaskan.
10.  Mengamati  gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan!
11.  Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket, buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana yang gerakannya paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan!
12.  Mengganti selongsong balpoin plastik dengan balpoin dan logam, Amati bagaimana kira-kira kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!

d.      Dasar Teori
Karena matahari memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah angin (udara yang bergerak). Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan Turbin angin, Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam praktek sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus.
Udara Energi dapat Digunakan dalam bentuk gerak atau Perbedaan suhu. Udara Karena ribuan kali lebih berat dari udara, maka aliran udara yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi yang besar.

e.       Data Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1.      ketika ikatan karet dibuka dari pengikat balon lalu roket bergerak karena adanya tekanan udara di dalam balon
2.      Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes. Balon meluncur dengan cepat ± 02,73 detik antara tinagg penyangga.
3.      Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. Balon bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak beraturan dengan sangat cepat.
4.      Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket. Ternyata semakin besar balon makin cepat pula roket meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara lebih banyak sehingga energi yang ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan sumber energi.
5.      Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket melambat karena bolpoint dari logam lebih besar gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.

f.       Kesimpulan
Udara dapat menghasilkan energi dari pemanfaatan udara yang bergerak, aliran udara yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi yang besar.

4.      Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan Percobaan Udara
a.      Pertanyaan
1.       Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam?
Jelaskan!
2.      Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi
ruangan?
3. Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dan tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah?
4.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber
      energi!
b.      Jawaban Pertanyaan
1.      Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2.       Bukti kalau udara udara seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya.
3.      Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4.      Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.