Monday, May 13, 2013

LAPORAN PRAKTIKUM IPA KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LAPORAN PRAKTIKUM IPA
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT
DAN PERPINDAHANNYA PADA  SUATU ZAT


A.    PERUBAHAN WUJUD ZAT
1.    Judul Percobaan 1: Titik Lebur Es
a.    Tujuan
1.  menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2.  menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

b.    Alat dan Bahan
1. Es batu 1 kg            2-3 buah.
2. Thermometer        2 buah.
3. Bejana kaca            2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil     2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus    2 buah.
6. Kasa                2 buah.
7. Tripot                2 buah.
8. Static                2 buah.

c.    Cara Kerja
1.    Mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2.    Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan mengaduknya pelan-pelan secara terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3.    Memperhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4.    Mencatat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas  kerja.

d.    Dasar Teori

Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya adalah air menjadi es ketika didalam kulkas dan coran besi yang dimasukkan ke dalam cetakan menjadi keras. Zat dapat mengalami perubahan wujud karena energi.

Perubahan wujud padat menjadi cair disebut melebur atau meleleh, contohnya adalah es mencair dan mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan kedalam penggorengan yang panas.
Perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap contohnya adalah air menjadi uap dan spiritus menjadi gas. Perubahan dari gas menjadi cair disebut mengembun, contohnya adalah embun di pagi hari. Perubahan  gas ke padat, contohnya  jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya penguapan kapur barus.




e.    Data Hasil Pengamatan
a.    Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
b.    Kenaikan suhu es

Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es
No    2 menit ke 1    Kenaikan suhu    Suhu pada termometer    Keterangan
1    1    0 o C    0 o C    Es melebur (dari padat ke cair)
2    2    33o C    40o C    Proses pencairan kemudian mulai memanas
3    3    43 O C    83 O C    Suhu air meningkat, keluar gelombang air
4    4    14 o C    97 o C    Timbul suara air mendidih
5    5    3 o C    100 o C    Titik didih air maksimum


f.    Analisis Data
Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1

g.    Kesimpulan
a. Titik lebur es pada suhu 0o C
b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o
    C sudah mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara
    lingkungan. Bila semalin tinggi/panas cuacanya maka akan lebib
   cepat mendidih.



h.    Pertanyaan
1.    Benarkah perubahan wujud es menjadi cair dikarenakan adanya pemanasan? Berikan jawaban secara singkat.
2.    Saat thermometer menunjukan skala 0oC, pemanasan masih berlangsung terus ! apakah yan terjadi pada peristiwa itu?
3.    Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0oC walau terjadi pemanasan terus menerus?
4.    Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100oC?

i.    Jawaban Pertanyaan
1.    Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan
karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair.
2.    Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan
masih terus berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi)
3.    Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi
pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4.    Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2
menit ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.