Thursday, May 26, 2011

Indikator Makro Sosial Budaya Kabupaten Pandeglang 2006 Katalog 4107. 3601 (Lanjutan)


BAB VIII
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator komposit, merupakan indikator yang sudah cukup memadai untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan manusia dibandingkan dengan  indeks komposit lainnya. Dikatakan cukup baik karena IPM merupakan indikator gabungan yang mencakup tiga sektor pembangunan yang dominan dan memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kualitas sumber daya manusia. Jika ketiga sektor tersebut memiliki kemajuan yang cukup berarti maka secara otomatis akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.
Ketiga indikator IPM tersebut adalah : 1) Indikator Kesehatan yang digambarkan dengan (Indeks Harapan Hidup ), 2) Indikator Pendidikan (Indeks Melek Huruf dan Indeks Rata-rata Lama Sekolah ), dan 3) Indikator Ekonomi ( Tingkat Kemampuan Daya Beli Masyarakat / Purchasing Power Parity ). Ketiga indikator tersebut dianggap dapat mengukur tingkat kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Penghitungan IPM ini merupakan formula yang digunakan oleh UNDP (United Nation Development Program) sejak tahun 1990, untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan manusia  di suatu negara dan dipublikasikan dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR)
8. 1. Indeks Angka Harapan Hidup 0 Tahun
 Dengan mempertimbangkan ketersediaan data secara umum, Iindikator angka harapan hidup waktu lahir (life expectancy at birth) dipilih sebagai salah satu komponen dalam penghitungan IPM untuk indikator bidang kesehatan.
Angka Harapan Hidup dapat menggabarkan derajat kesehatan masyarakat suatu daerah, karena semakin baik kesehatan seseorang maka kecenderungan untuk hidup lebih lama semakin tinggi dan sebaliknya semakin buruk kesehatan seseorang maka kecenderungan hidupnya pun semakin pendek, hal ini tentunya tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan.
Untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan metode tidak langsung dengan menggunakan dua data dasar yaitu ; rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Prosedur penghitungan Angka Harapan Hidup sejak lahir (AHH0) dilakukan dengan menggunakan Software Mortpack Life. Setelah mendapatkan angka harapan hidup sejak lahir, selanjutnya dilakukan penghitungan Indeksnya (Indeks Kesehatan) dengan cara membandingkan angka tersebut terhadap angka yang sudah distandarkan ( dalam hal ini UNDP atau BPS telah menetapkan nilai minimum dan sasaran ideal untuk Angka Harapan Hidup, yaitu masing-masing 25 tahun dan 85 tahun.
                                       AHH0 t – AHH0 Min
Indeks AHH0  =  -----------------------------------
                                 Sasaran Ideal – AHH0 Min

Pada tabel 8.2, tampak bahwa Indeks Angka Harapan Hidup mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 62,8 tahun 2005 menjadi 63,2 pada tahun 2006. Indeks Harapan Hidup merupakan indeks dari IPM yang menggambarkan pembangunan manusia di bidang kesehatan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencapaian pembangunan di bidang kesehatan baru mencapai 63,2 persen. Peningkatan angka Indeks Harapan Hidup di atas juga menunjukkan tingkat kesehatan penduduk Pandeglang sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya.

8.2. Indeks Pendidikan
8.2.1.   Angka Melek Huruf
Indikator tingkat perkembangan pendidikan salah satunya dapat dilevalusi dengan melihat besarnya Angka Melek Huruf (AMH). Yang dimaksud dengan AMH adalah Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin.  Batasan usia 10 tahun ke atas, hanya membatasi proporsi penduduk yang usianya dianggap telah cukup untuk belajar membaca dan menulis di sekolah. Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin, merupakan nilai indeks dari AMH. Pada tahun 2006 angka melek huruf Kabupaten Pandeglang tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 95,5 persen,
8.2.2.   Rata-rata Lama Sekolah (RLS) atau Mean Years of Schooling (MYS)