Monday, January 31, 2011

KEPENDUDUKAN

 

 

APA YANG HARUS DIKETAHUI MENGENAI KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk yang besar memang merupakan potensi pembangunan yang besar. Tapi juga  harus disadari bahwa hanya dengan jumlah yang besar saja, bukanlah jaminan bagi berhasilanya pembangunan. Peningkatan penduduk yang besar tanpa adanya peningkatan kesejahteraan justru dapat menimbulkan gangguan terhadap program-program pembangunan yang sedang kita laksanakan bersama, dan dapat pula menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi generasi-generasi yang akan datang.
Sambutan Presiden Soeharto, pada upacara
Peresmian Gedung Koordinasi Keluarga
Berencana  Nasional Pusat, pada tanggal
4 Maret 1978 di Jakarta
masalah kependudukan merupakan masalah yang serius tidak saja di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara maju. Masalah kependudukan dewasa ini menjadi masalah besar bagi dunia secara keseluruhan karena menyangkut banyak segi.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol mengatur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan problema sosial dan ekonomi dengan segala akibatnya. Pertambahan penduduk yang besar dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan kesehatan. Perumahan dan sebagainya. Hal ini tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah yang bersangkutan dalam usahanya  untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup warga negaranya.
Planet bumi semakin lama dirasa semakin sempit dan padat. Karena dimana-mana penghuni bumi ini bertambah dengan pesat. Setiap detik kurang lebih 4 bayi dilahirkan di permukaan bumi dan pada saat yang sama 2 orang meninggal dunia.
Penduduk dunia pertengahan tahun 1984 diperkirakan berjumlah 4,8 milyar. Sedangkan penduduk Indonesia dewasa ini berjumlah sekitar 160 juta orang dengan angka pertambahan penduduk yang masih termasuk tinggi yaitu 2,3 persen.
Masalah kependudukan erat hubungannya dengan manusia sebagai anggota masyarakat maupun perorangan (individu), karena itu pengetahuan tentang kependudukan perlu diketahui oleh seluruh masyarakat dan tidak terbatas pada para ilmuwan saja.
Adanya satu pengertian serta bahasa yang sama sangat diperlukan dalam penyampaian sesuatu hal yang menyangkut masalah kependudukan agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan atau menerima informasi mengenai kependudukan.
Acapkali orang menuliskan pengertian Angka Kelahiran (Birth Rate) untuk Angka Pertumbuhan (Growth Rate). Hal tersebut salah dan keliru, karena Angka Kelahiran hanya merupakan salah satu bagian dari Angka Pertumbuhan.
Kependudukan merupakan sumber berita yang tak pernah kering. Berita yang menyangkut kependudukan selalu harus didukung oleh data.
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari Perihal kependudukan. Para ahli demografi banyak menggunakan data-data sensus, survey serta catatan kelahiran dan kematian untuk dianalisis dan dibentuk menjadi angka-angka, rasio serta statistik lainnya. Dalam buku ini diperkenalkan berbagai ukuran dasar demografi, lengkap dengan berbagai contoh penggunaannya.
Maksud dan tujuan penulisan Buku Pegangan Bidang Kependudukan (Population Hand Book). Ini adalah untuk menjelaskan istilah-istilah demografi secara sederhana agar mudah dimengerti dan dapat membantu para pembuat kebijaksanaan, guru-guru mahasiswa wartawan maupun masyarakat umum yang menaruh minat dalam kependudukan.
Harapan  kami mudah-mudahan buku ini dapat berguna dan memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia Ilmu pengetahuan.






PERALATAN ANALISIS DEMOGRAFI

Jumlah : Sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil sensus Penduduk 1980, penduduk Indonesia berumur 10 tahun ke atas adalah 30.096.559.
Rasio    Rasio menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya. Dengan kata lain merupakan perbandingan antara dua bilangan  dan dapat dinyatakan dalam persepuluh, perseratus atau perseribu. Misalnya rasio jenis kelamin adalah perbandingan/imbangan antara banyakanya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu daerah pada suatu waktu tertentu. Rasio jenis kelamin Indonesia tahun 1980 :  bila dinyatakan dalam perseratus adalah 99 laki-laki per 100 perempuan.
Angka *) Jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengganggu resiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio, Misalnya angka kelahiran pada tahun 1980 adalah 35  kelahiran hidup per 1000 penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan peristiwa demografis (kelahiran) yang terjadi pada suatu daerah dan waktu tertentu. Untuk memperoleh fambaran tentang perkembangan peristiwa deografis diperlukan dua angka dari daerah yang sama tetapi waktunya berlainan (Misalnya, angka kelahiran Indonesai 1971 adalah 44 per 100 dari tahun 1980 adalah 35 per 1000. ada 2 (dua) macam angka:
1.      Angka Kasar yaitu angka yang dipakai umntuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menaggung rasio peristiwaw demografi tersebut. Misalnya angka kelahiran kasar
2.      Angka Spesifik yaitu angka yang dipakai untuk engahitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung resiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya, angka Fertilitas menurut Umur
Proporsi Proporsi menyatakan perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut . Apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus, dikenal dengan nama persen. Misalny, proporsi penduduk Indonesia umur 10 tahun ke atas yang berstatus kawin pada tahun 1980:
     
Konstanta Konstanta  merupakan bilangan tetap misalnya 100.000 atau 10.000. dlam rumus dinyatakan dengan “K” jika “K” ini dikalikan dengan angka, rasio atau proporsi maka akan diperoleh hasil yang lebih jelas maknanya.
Contoh: sensus Penduduk 1980 menayatakan bahwa untuk tahun 1977-1978, terdapat 0,107 kematian bayi untuk setiap kelahiran hidup di Indonesia. Apabila in dikalikan dengan konstanta misalnya K= 1000 maka akan berarti 107 kematina bayi per 1000 bayi yang lahir hidup.
Kohor       Kohor adalah sekelompok irang yang mulai menjalani peristiwa demografi bersama-sama. Contoh : Kohor kelahiran, yaitu sekelompok orang yang  lahir pada tahun yang bersamaan. Ukuran kohor adalah ukuran untuk menghitung peristiwa demografi untuk suatu kohor.
Ukuran    Suatu ukuran mengenai peristiwa yang terjadi dari bagian keseluruhan penduduk selama satu periode tertentu. Misalnya, angka kematian bayi di Indonesia dalam periode 1984-1985.





SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Dalam mempelajari keadaan serta perubahan penduduk suatu daerah atau negara, diperlukan berbagai ukuran misalnya angka pertumbuhan penduduk, angka kelahiran, angka kematian dan angka perpindahan. Ukuran-ukuran tersebut dapat dihitung dari data yang tersedia dari berbagai sumber data kependudukan, sensusu penduduk, survey kependudukan, registrasi, serta dokumen/satatistik dari badan-badan resmi.

Sensus Penduduk
Sensus Penduduk sensus yang juga disebut cacah jiwa pada dasarnya merupakan  hasil pencacahan terdapat semua orang pada, suatu negara beserta ciri demografi dan ciri tertentu, biasanya 5 atau 10 tahun sekali. Republik Indonesia telah melaksanakan tiga kali sensus penduduk yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980 yang termasuk dalam ciri demografi misalnya umur, jenis kelamin, status perkawinan jumlah anak lahir hidup dan jumlah anak masih hidup yang termasuk ciri sosial keterangan mengenai pendidikan, tempat tinggal bahasa, agama dan keterangan rumah tangga; sedangkan ciri ekonomi misalnya jenis dari lapangan pekerjaan. Karena sifatnya yang menyeluruh dan dilakukan terhadap semua orang maka keterangan yang diperoleh merupakan data yang bersifat dasar, tersedia hanya 5atau 10 tahun sekali dan biaya pengumpulannya mahal.

Survey Kependudukan
Survey kependudukan pada umunya diadakan untuk memperoleh keterangan yang bersifat khusus dan lebih terperinci. Dilakukan dengan memakai sampel, yaitu sekelompok penduduk yang dipilih untuk diwawancarai, yang dianggap dapat mewakili populasi. Survey dapat diadakan kapan saja sesuai dengan keperluan dan tersedianya dana. Karena dilakukan tersedia juga hanya mencerminkan sifat populasi di daerah tersebut. Sebagai akibat pemakaian sampel, maka dapta survey tidak terlepas dari adanya kesalahan sampel. Namun survey kependudukan masih sering dilakukan karna adanya keperluan data yang lebih terperinci. Contoh survey kependudukan Fertilas dan Moralitas Indonesia 1973; pola Perkawinan Masyarakat Betawi 1979.

Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan secara terus menerus mengenai peristiwa kehidupan seperti lahir, mati, pindah, nikah dan adopsi. Apabila semua peristiwa dilaporkan dan dicatat secara terus menerus, maka akan diperoleh data yang lengkap dan akurat. Pencatatan yang hanya mencakup peristiwa kelahiran, kematian, pernikahan dan perceraian di sebut registrasi vital. Di negara maju data registrasi tidak menjadi masalah. Beberapa negara berkembang seperti Korea, Thailand, Taiwan juga telah dapat melaksanakan registrasi dengan baik. Selama ini analisis kependudukan di Indonesia umunya  masih memakai data sensus dan survey.


















KOMPOSISI UMUR DAN JENIS KELAMIN

Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk yang pokok. Oleh karena itu pertanyaan menganai umur dan jenid kelamin selalu ditanyakan dalam setiap survei maupun sensus. Jumlah dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai pengaruh yang penting terhadap tingkah laku dernografis maupun sosial ekonomis.

Rasio Jenis Kelamin
Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di daerah dalam waktu tertentu. Biasa nya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk percrnpuan.
Rumus :
 = 98,8 di bulatkan menjadi 99 Berarti pada tahun 1980 di Indonesia terdapat 99 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Pada saat lahir. rasio jenis kelamin dinyatakan secara khusus yaitu rasio jenis kelamin saat lahir. Biasanya rasio ini sekitar 105 yang berarti jumlah bayi laki-laki lebih banyak daripada jumlah bayi perempuan. Pada tahun 1980, Indonesia mempunyai rasio jenis kelamin saat lahir sebesar 104.
Suatu kelompok penduduk dikatakan sebagai penduduk “muda’’ jika proporsi penduduk dibawah umur 15 tahun hampir separuh atau jika umur mediannya kurang dari 20 tahun. Sedangkan yang dengan penduduk ‘‘tua” jika penduduk yang termasuk dalam kelompok umur di bawah 15 tahun kurang atau sama dengan 30 persen. Contoh : Indonesia pada tahun 1980  mempunyai ciri penduduk “muda”, penduduk di bawah umur 15 tahu adalah 41,0 persen. Amerika Serikat pada tahun 1981, proporsi penduduk di bawah umur 15 tahun hanya 22,23 persen.
Umur Median
Merupakan umur tengah yang ditentukan berdasarkan umur dari penduduk yang lebih tua dan penduduk yang lebih muda. Umur median penduduk Indonesia pada tahun (merupakan penduduk “muda”), sedangkan umur median penduduk Amerika Serikat pada 1981 adalah 30,1 tahun.

Angka Beban Tanggungan
Angka yang  menyatakan perbandingan antara banyaknya yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk produktif secara ekonomi (15-64 tahun). Secara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dan suatu negara, apakah tergolong negara maju atau hukum. Negara-negara yang sedang berkembang dengan angka fertilitas yang tinggi mempunyai angka beban tanggungan yang tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam penduduk tersebut.
Angka beban tanggungan penduduk Indonesia tahun 1980 adalah 79,1, in berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 79,1 orang yang tidak produkrif. Sebagai pembanding, Amerika Serikat pada tahun 1981 mempunyai beban tanggungan sebesar 51,0.
Rumus :

Piramida penduduk
Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki perempuan dalam tiap kelompok untuk pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran yang lebih mengenai sifat karakteristik suatu penduduk. Selain daripada itu, bentuk piramida secara keseluruhan dapat memberikan keterangan tentang keadaan dan perubahan. tiap kelompok umur pada masa itu dan memperkirakan keadaan penduduk pada masa yang akan datang. Setiap kotak secara horizontal memberikan gambaran mengenai besarnya masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin. Dan contoh piramida penduduk Indonesia pada tahun 1980 (lihat gambar), diperoleh gambaran sebagai berikut: Dasar piramida yang lebar baik untuk laki-laki maupun perempuan menunjukkan bahwa angka kelahiran di Indonesia masih cukup tinggi.
Untuk kelompok umur tertentu terlihat jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Sedangkan bagi penduduk usia reproduksi (15-49 tahun) pada umumnya jam ialah perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.
Pada beberapa kelompok umur tertentu (misalnya 20-24; 25-29; 30-34) terdapat lekukan-lekukan karena keadaan pada waktu mereka dilahirkan adalah dalam suasana peperangan sekitar tahun 1950.

Tiga ciri Penduduk
Berdasarkan komposisi umur dan Jenis kelamin maka karakteristik penduduk dan suatu negara dapat. dibedakan atas tiga ciri, yaitu:
1.       Expansive  Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda
2.       Contrictive jika penduduk yang berada dalam kelompok umur bermuda jumlahnya sedikit.
3.       Stationary jika banyaknya penduduk dalam  tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, kecuali pada kelompok umur tertentu .

Perbadingan Penduduk (Comparing Population)
Peristiwa-peristiwa demografis yang terjadi seperti kelahiran, kematian dan perkawinan selalu menimbulkan perbedaan-perbedaan yang cukup berarti pada suatu yang menyangkut Perihal umur penduduk.
Memperbandingkan keadaan penduduk antara suatu  negara dengan negara lain haruslah hati-hati dan tidak cukup dengan menggunakan angka kasar yang. dihubungkan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan saja, melainkan perlu  diperhatikan keadaan komposisi umur dan jenis kelamin penduduk yang akan diperbandingkan, agar tidak “bias”. Untuk ini biasanya dipakai perbandingan secara spesifik  misalnya menurut, status perkawinan dan
Sebagainya. Atau dengan cara lain yaitu standanisas (atau penyesuaian umur) penduduk..
Contoh : Membandingkan kelahiran dari wanita Indonesia yang berstatus kawin yang berada [ada kelompok umur 15-44 tahun dengan kelahiran dan wanita Amerika berstatus kawin dan berumur 15-44 tahun.
Dalam hal ini sebaiknya tidak hanya dilihat perbandingan untuk keseluruhan penduduk yang menghasilkan angka kasar (crude rates) tetapi juga perlu dilihat untuk kelompok umur tertentu yang menghasilkan angka spesifik (spesifik rate). Misalnya untuk seluruh kelompok usia reproduksi 15-44 atau 15-49 tahun, atau kelompok-kelompok yang lebih kecil seperti 15-19;20-24 dan seterusnya.
Cara lain yaitu dengan standarisasi atau penyesuaan umur suatu penduduk (age adjustment) yaitu dengan jalan menerapkan angka spesifik menurut umur (age specific rates) dari dua negara atau lebih pada satu struktur umur standar. Dengan demikian dapat dilihat bagaimana tingkah laku demografi dari negara-negara yang diperbandingkan jika mereka mempunyai struktur umur yang sama.
Angka kematian kasar Amerika Serikat pada tahun 1975 adalah 8,9 per 1000 penduduk. Sedangkan angka kematina kasiar Taiwan sama dengan Amerika Serikat, maka angka kematian yang talah distandarisasi akan menjadi 10,8. berarti angka kematian Taiwan lebih tinggi daripada angka kematina Amerika Serikat.
Dalam contoh tersebut sebagai standar digunakan struktur umur Amerika Serikat .






PERUBAHAN PENDUDUK

Perubahan Jumlah Penduduk
Studi perubahan penduduk meliputi studi tentang perubahan jumlah dan komposisi penduduk. perubahan jumlah diakibatkan oleh tiga komponen; Fertialasim Mortalitas dan migrasi. Fertilasi menambah jumlah penduduk, mortalistas mengurangi jumlah penduduk, sedang migrasi dapat menambah atau mengurangi penduduk. Jumlah penduduk dan  hubungannya dengan itga komponen tadi dapat dinyatakan dalam

Persamaan Berimbang
P1 = Po + (B – D) + (1 – 0) 
P1         = Jumlah penduduk pada akhir periode
Po         = Jumlah penduduk pada awal periode
B           = Jumlah kelahiran dalam periode tersebut
D           = Jumlah kematian dalam periode tersebut
I            = Jumlah migran masuk dalam periode tersebut
O           = Jumlah migrant keluar dalam periode tersebut
B – D    = jumlah perubahan alamiah
I – O     = Jumlah migran Neto  

Perubahan Alamiah
Perubahan alamiah adalah perubahan perubahan jumlah penduduk tanpa memperhitungkan migrasi

Persentase Perubahan Alamiah
Presentase untuk menunjukan presentase perubahan alamiah terhadap jumlah penduduk dasar.



Rumus :
B  = Jumlah kelahiran dalam periode tersebut
D = Jumlah kematian dalam periode tersebut
P = Jumlah penduduk pada pertengahan periode tersebut

Presentase Perubahan  Penduduk
              Presentase ini menunjukkan presentase perubahan penduduk  terhadap jumlah penduduk dasar.
            Rumus :
           
I   = Jumlah migran masuk dalam periode tersebut
O = Jumlah migrant keluar dalam periode tersebut
B  = Jumlah kelahiran dalam periode tersebut
D = Jumlah kematian dalam periode tersebut
P  = Jumlah penduduk pada pertengahan periode tersebut

Angka Perubahan Linear
Perhitungan ini mengasumsuiikan adanya perubahan jumlah absokut  penduduk yang sama dari satu tahun ke tahun lain
Rumus
Pt = Jumlah penduduk pada akhir periode
Po = Jumlah penduduk pada awal periode
n   = Jumlah tahun dalam periode tersebut
p   = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
r    = Angka perubahan linear
Bila penduduk Indonesia berjumlah 119 juta pada tahun 1971 dan 147 juta pada tahun 1980; maka angka perubahan linear tahunan dapat  dihitung sebagai berikut:

Angka Perubahan Geometris
Perhitungan ini mengasumsikan adanya angka perubahan jumlah penduduk yang sama dari tahun ke tahun.
Rumus:
Pt = Po (1+r)n
Pt = Jumlah penduduk pada akhir periode
Po = Jumlah penduduk pada awal periode
n   = jumlah tahun dalam periode tersebut
r    = angka perubahan geometris

Angka Perubahan Eksponensial
Perhitungan ini serupa anega perhitungan angka perubahan geometris, hanya saja disini interval waktunya amat pendek. Angka  ini juga merupakan angka tahunan.
Rumus :
Pt = Po ern atau r =
Pt = jumlah penduduk pada akhir periode
Po = Jumlah penduduk pada awal periode
n   = jumlah tahun dalam periode tersebut
r    = angka perubahan geometris
Dengan data seperti sebelum ini, maka r dapat di hitung sebagai berikut


Waktu Berganda 
adalah waktu yang diperlukan untuk menggandakan suatu jumlah penduduk. rumus angka perubahan eksponensial. Dapat digunakan untuk menghitung waktu berganda melalui Manipulasi aritmatis, rumus tadi menjadi:
n = jumlah tahun yang diperlukan untuk mengadakan jumlah penduduk
r = angka perubahan eksponensial (dalam persen)
sebagai contoh, Indonesia dengan angka perubahan 2,34 % setahun membutuhkan
untuk melipatduakan jumlah penduduk

Teori Transisi Demografis
Mencoba menyatakan proses perubahan jumlah penduduk dari angka Fertilitas dan moralitas yang tinggi ke jumlah penduduk dengan angka fertilitas dan mortalitas

Zero Population Growth
Menunjukkan keadaan suatu penduduk yang tidak mengalami perubahan jumlah dari waktu ke waktu secara teoritis keadaan ini dapat tercapai apabila penduduk tersebut mengalami suatu pola kelahiran dan pola kematian yang tetap dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dalam keadaan ini, struktur, umur penduduk juga tidak berubah. Dan biasanya baru tercapai dalam waktu yang relatif lama setelah tercapai keadaan dengan NRR = 1






FERTILITAS

Fertilitas
Fertilisas dalam pengertian demografi menyatakan banyaknya bayi yang lahir hidup. besar kecilnya jumlah kelahiran dalam suatu penduduk tergantung pada beberapa faktor misalnya, struktur umur, tingkat pendidikan, umur pada waktu perkawinan pertama, banyaknya perkawinan, status pekerjaan wanita, penggunaan alat kontrasepsi dan pendapatan/kekayaan.
Angka Kelahiran Kasar
            Angka kelahiran kasar menunjukan jumlah kelahiran per 1000 penduduk dalam suatu tahun tertentu. Angka ini diperoleh dengan membagi jumlah kelahiran yang terjadi selama satu tahun dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang bersangkutan
Rumus :
CBR = Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
B = jumlah Kelahiran pada suatu tahun tertentu
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
k = 1000
            Di Indonesia pada tahun 1980 terdapat 35 kelahiran per 1000 penduduk. Angka kelahiran tertinggi di Kenya, tahun 1983, sebesar 54 per seribu,. Sedangkan angka kelahiran yang terendah yaitu sebesar 10 per seribu terdapat di Denmark dan Jerman barat pada tahun sama.

Angka Fertilitas umum
            Angka Fertilitas umum menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 perempuan dalam usia reproduksi (15-44 atau 15-49 tahun) untuk suatu tahun tertentu. Angka fertilasi umum ini lebih cepat daripada angka kelahiran kasar karena hanya memperhitungkan wanita  dalam usia resproduksi.
Rumus :
GFR   = angka kelahiran umum (  General Fertility Rate)
B        = Jumlah Kelahiran pada suatu tahun tertentu
Pf (15-44 atau 15-49) = Jumlah wanita usia 15-44 atau 15-49 tahunn pada
   pertengahan tahun yang sama
            k          = 1000
            Contoh :
                                    = 134,5
Pada tahun 1980di Indonesia terdapat 134,5 kelahiran per 1000 wanita usia 15-49 tahun. Angka fertilitas umur tertinggi di dunia pada tahun 1980 adalah Nigeria, yaitu 224, per 1000 wanita berusia 15-49 tahun. Sedangkan salah satu yang terendah terdapat di Swedia yaitu 49,4 per 1000 wanita

Angka Fertilitas Menurut Umur
Angka Fertilitas Menurut Umur menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur wanita yang berada dalam kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun per penduduk wanita pada kelompok umur yang sama. Ukuran ini lebih dari pada kedua ukuran di atas, karena memperhatikan [perbedaan Fertilitas pada tiap kelompok umur.
Rumus :
ASFR = Angka Fertilasi Menurut Umur
i = kelompok umur wanita (15-19; 20-24; 25-29; 30-34; 35-39; 40-44; 45-49)
bi = Jumlah kelahiran pada kelompok umur pada suatu tahun tertentu
Pfi = Jumlah wanita pada kelompok umur I pada pertengahan tahun yang sama
k = 1000
contoh :
Angka Fertilasi Menurut Umur
Indonesia, 1980
(per 1000 wanita)
15 – 19 
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
 89,8
225,2
212,7
163,2
105,0
43,1
14,5
Di Indonesia pada tahun 1980 terdapat 213 kelahiran per 1000 wanita kelompok 25 – 29 tahun

Angka Fertilitas Total
            Adalah rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya, jika wanita tersebut mengikuti angka fertilitas pada tiap kelompok umur pada tahun yang bersangkutan.
Rumus :
TFR     = angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)
ASFR  = Angka Fertilasi Menurut Umur
i           = Kelompok umur wanita (15-19; 20-24; 25-29; 30-34; 35-39; 40-44;
               45-49)
Umumnya TFR negara-negara yang sedang berkembang tinggi, yaitu 5,0 atau lebih. Sedangkan TFR negara maju rendah, yaitu kurang dari 2,0.
Angka fertilitas total Indonesia pada tahun 1980 sebesar 4,3 perwanita atau 4300 per 100 wanita.


Paritas lengkap
Menunjukkan jumlah rata-rata anak lahir hidup yang dilahirkan oleh seorang wanita dari suatu kohor tertentu pada akhir masa reproduksinya.
Angka Reproduksi Bruto
Angka reproduksi bruto menunjukkan rata-rata jumlah maka perempuan yang dilahirkan oleh seorang wanita selama hayatnya. Angka Reproduksi Bruto hanya memeperhitungkan bayi perempuan yangnantinya dapat berfungsi seperti ibunya, melahirkan anak, tetapi belum emmeperhitungkan kemungkinan bayi tersebut meninggal sebelum mencapai usia melahirkan.
Rumus :
GRR   = Angka Reproduksi Bruto (Gross Reproduksi Rate)
ASFRf            = angka fertilitas menurut umur (hanya bayi wanita saja)
i           = kelompok umur
Dengan rasio jenis kelamin pada saat dilahirkan = 104 maka GRR pada tahun 1980 sebesar 244 per wanita.

Angka Reproduksi Neto
Menunjukkan rata-rata jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang wanita selama hayatnya dan akan tetap hidup  sampai dapat menggantikan kedudukan ibunya, dengan mengikuti pola fertilitas dan moralitas yang sama seperti ibunya.
Rumus :
NRR   = Angka Reproduksi Neto (Neto Reproduksi Rate)
ASFRf            = angka fertilitas menurut umur (hanya bayi wanita saja)
i           = kelompok umur
       = rasio masih sejak hidup lahir sampai kelompok umur 1 tahun
Dengan menggunakan Tabel Kemataian Model Barat Tingkat 14, maka NRR Indonesia pada tahun 1980 sebesar 1,59 per wanita.
Negara             GRR                NRR
(1975)                           (1975)
Negara
GRR
(1975)
NRR
(1975)
Bangladesh
3,50
2,18
Mexico
3,06
2,74
Amerika Serikat
0,86
0,83

Di negara maju seperti Amerika serikat terlihat bahwa NRR mendekati 97 persen dari GRR, karena Tingginya pesentase wanita yang masih hidup selama umur reproduksinya. Sedangkan di negara yang sedang berkembang seperti Bangladesh, NRR hanya 62 persen dari pada GRR, karena angka kematian bayi dan anak-anak masih cukup tinggi.
Rasio Anak Wanita 
Rasio Anak Wanita  menunjukkan jumlah anak-anak di bawah umur 5 tahun reproduksi (15-44 atau 15-49 tahun) dalam suatu waktu tertentu. Meskipun sangat sederhana angka ini dapat dipergunakan sebagai indikator fetilitas, seandainya data mengenai kelahiran tidak ada.
Rumus :
CWR   = Rasio anak wanita (Child Women Ratio)
      = Jumlah anak-anak di bawah umur 5 tahun.
 = Jumlah wanita umur 15-44 atau 15-49 tahun
k                                      = 1000

            Berarti Indonesia terdapat 590 anak berusia di bawah umur 5 tahun untuk setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun. 


MORTALIATAS
Mortalitas
Merupakan komponen demografi yagn bersangkut paut denmgan kematina aau peristiwa kematian. Mati adalah menghilngnya tanda-tanda kehidupan secara permanenen pada setiap saat sesudah terjadinya kelahiran hidup. Tingggi rendahnya tingkat kematian penduduk dipengaruhi oleh struktur umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, statu sosial ekonomi serta keadaan lingkungan dimana mereka berada.

Morbiditas
Dalam demografi disamping mortalitas, dikenal pula morbioditas. yang secara dapat diartiakan sebagai keadaan yang menyimpang dari keadaan sehat dan normal. Sehat (yang normal) menurut who adalah keadaan sejahtera fisik mental dan sosial dan bukan hanya semata-mata bebas penyakit.

Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar menunjukkan jumlah kematian selama satu tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun itu.
Rumus :
CRD   = Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
D         = Jumlah kematian dalam suatu tahun tertentu
P          = jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
k          = 1000

Contoh :
            Angka Kematian Kasar di Indoneisa pada tahun 1983 adalah 12,9 per 1000 penduduk .
Angka Kematian Menurut Umur
            Menunjukan jumlah kematian penduduk pada kelompok umur tertentu selama 1 tahun per jumlah penduduk pada kelompok umur tersebut pada pertengahan tahun yang sama.
Rumus :
ASDR = angka kematian menurut umur (Age Specifik Death Rate)
i = kelompok umur penduduk
di = Jumlah kematian pada kelompokumu i, pada suatu tahun tertentu
Pi = jumlah penduduk pada kelompok umur i, pada pertengahan tahun yang sama.
k = 1000
contoh :
ASDR 0-14  =
                  =
                  = 10,0
diantara 1000 penduduk Jakarta pada tahun 1972 yang berumur 0-14 tahun terdapat 10 kematian.

Lahir Mati
Yaitu kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur 28 minggu atau lebih tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan

Angka Kematian Ibu
Menunjukkan banyaknya wanita yang meninggal pada masa kehamilan, persalinan, atau masa nifas selama satu tahun per 100.000 kelahiran dalam tahun itu kematian ini disebabkan karena komplikasi kehamilan atau kehamilan
Rumus
=
= 14,5
di Amerika serikat pada tahun 1976, terdapat 14,5 kematian ibu per 100.000 kelahiran.

Angka Kematian Neonatal
Yaitu banyaknya kematian bayi dibawa umur satu bulan atau di bawah 28 hari selama satu per 1000 kelahiran dalam tahun yang sama.
Rumus :

Angka Kematian Pasca Neonatal
Angka kematian bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun per 1000 kelahiran dala, tahun yang sama.
Rumus :
Banyaknya kematian bayi umur

Angka Kematian Bayi
Menunjukkan banyaknya kematian bayi selama satu tahun per 1000 kelahiran dalam tahun yang sama.
Rumus :
IMR = angka kematian bayi
Do = jumlah kematian bayi selama satu tahun
B = jumlah kelahiran dalam satu tahun yang sama
k = 1000

Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 1980 adalah 98 per 1000 kelahiran. Salah satu angka kematian bayi yang tertinggi pada tahun 1983 tercatat di Afganistan yaitu sebesar 203 per 1000 kelahiran

Angka Kematian Menurut Penyebab
Angka kematian menurut penyebab menujukan jumlah kematian yang disebabkan oleh suatu penyebab tertentu per 100.000 penduduk
Rumus :
Dc = Jumlah Kematian yang disebabkan suatu penyebab tertentu dalam suatu tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama
Contoh
Di Amerika Serikat  pada tahun 1976 tercatat sebanyak 174,2 orang yang meninggal karena penyakit kanker per 100.000 penduduk.

Harapan hidup rata-rata saat umur tertentu
Merupakan suatu perkiraan rata-rata lama tahan hidup yang akan dicapai olehh sekelompok penduduk setelah mencapai umur tertentu. Ukuran ini dapat dijadikan indikator keadaan kesehatan umur harapan hidup rata-rata saat umur tertentu yang sering digunakan harapan hidup waktu lahir. Di negara-negara yang sedang berkembang ditentukan umur harapan hidup waktu lahir yang rendah.




MIGRASI

Adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain baik melewati politis negara maupun batas administrasi atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap. Mereka yang berpindahnya bersifat sementara seperti pedagang, pengunjung dan turis tidak termasuk migrasi. Di Indonesia dianggap migran jika dia telah bertempat tinggal di daerah tujuan paling sedikit 6 bulan dengan unit daerah atau wilayah perpindahan adalah Propinsi, atau kurang dari 6 bulan jika memang bertujuan untuk menetap.

Migrasi internasional
Adalah migrasi dari suatu negara ke negara lain. Migrasi masuk ke suatu negara disebut Imigrasi, sedangkan jika migrasi keluar dari suatu negara kenegara lain disebut Emigrasi.

Angka Imigrasi
Angka yang menunjukkan banyaknya imigran per 1000 penduduk.
Rumus                                         :

Angka Emigran
Angka yang menunjukkan banyaknya emigran per 1000 penduduk.
Rumus

Migrasi Internal
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara. Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal disebut migrasi keluar sedangkan masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan disebut migrasi masuk.
Migrasi Bruto
Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar dalam suatu daerah atau negara.

Angka Migrasi
Angka yang menunjukkan banyaknya migran masuk dan migran keluar selama satu tahun dibagi penduduk pada pertengahan tahun.

Angka migrasi bruto Jakarta pada tahun 1980 adalah 528 orang 1000 penduduk.

Migrasi Neto
Merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar. Migrasi neto positif apabila migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar. Sedangkan midrasi neto negatif adalah sebaliknya.

Angka Migrasi Neto
Angka yang menunjukan selisih jumlah migran masuk dan migran keluar selama satu tahun dibagi penduduk pertengahan tahun.
Rumus


 








Migrasi semasa hidup
Migran semasa hidip adalah penduduk yang tempat tingkah saat pencacahan berbeda dengan tempat kelahirannya.
Contoh : banyaknya migran semasa hidup di Jakarta tahun 1980 adalah 2599367 orang atau 40% dari jumlah penduduk Jakarta.

Arus Migran
Sekelompok migran yang berasal dari satu daerah asal tertentu ke daerah tujuan yang sama.

Mobilitas
Dalam demografi berarti perpindahan penduduk secara geografis. Perpindahan untuk maksud menetap disebut migrasi, sedangkan perpindahan tidak untuk menetap disebut mobilitas disebut sirkuler (tinggal sementara) dan Ulang alik (kalau tidak menginap)
















PERKAWINAN

            Menurut Undang-undang RI Nomor: I tahun 1974: Perkawinan merupakan suatu ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga). yang bahagia dan kekal berdasarkan. Ketuhanan Yang Maha Esa Legalitas dan ikatan ini dapat diberikan oleh pemerintah, agama, melalui Undang-undang adat dan lainnya.

Angka Perkawinan Kasar
Angka ini menunjukkan banyaknya perkawinan selama tahun tertentu per 1000 penduduk pada tahun yang sama. Angka perkawinan kasar bukan merupakan ukuran yang tepat untuk membandingkan pengalaman dua kelompok penduduk yang mempunyai komposisi menurut umur dan jenis kelamin yang berbeda.

Umur Perkawinan Pertama
Menunjukkan umur saat seseorang melangsungkan upacara perkawinan yang pertama. Biasanya umur perkawinan pertama untuk laki-laki tidak sama dengan wanita.

Untuk Median Perkawinan Pertama
Mununjukan bahwa separuh dari penduduk yang pernah kawin pada kohor umur tertentu melakukan perkawinan pertama sebelum median tersebut. Di indonesia tahun 1980, umur media perkawinan pertama untuk wanita kelompok umur 20-24 tahun adalah 16,6
 































URBANISASI
 






















Persebaran Penduduk
Berhubungan dengan pola permukiman di suatu negara atau daerah-daerah lain faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk antara lain; iklmim, letak dan bentuk dataran ranahm kesuburan tananh, kesuburan alam, sosial budaya dan teknologi



 





















Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tahun 1972, yang dimaksud dengan Transmigrasi adalah pemindahan dan/atau kepindahan penduduk dar satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di da wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau atas alasan-alasan yang dalam pandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Transmigrasi dapat berupa
a. Transmigrasi Umum
b. Transmigrasi Spontan/Swakarsa.

Transmigrasi Umum   
Transmigrasi yang biaya pelaksanaannya ditanggung oleh pemerintah.

Transmigrasi Swakarsa
Transmigrasi yang biaya pelaksanaannya ditanggung oleh transmigran bersangkutan atau oleh pihak lain bukan pemerintah.
Bantuan pemerintah kepada pelaksanaan transmigrasi swakarsa terutama dalam pembangunan prasarana ekonomi dan sosial yang memang menjadi tugas  pemerintah. Sedangkan bantuan kepada perorangan hanya pada hal-hal yang sangat esensial dan hal-hal yang bersifat administratif.

Pelaksanaan Transmigrasi
Transmigrasi dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau badan swasta atau gabungan kerja sama antara instansi Pemerintah dan Badan swasta.

















ANGKATAN KERJA

Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai potensi untuk membangun dan berproduksi yang sangat besar. Sumber daya alam dan sumber daya manusia banyak tersedia dan seakan-akan tak kunjung habis. Besarnya sumber aya manusia ini dilihat pada banyaknya penduduk yang memasuki usia kerja dan terhimpun dalam angkatan kerja.

Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau penduduk usia kerja adalah jumlah seluruh penduduk yang secara potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Biasanya yang termasuk dalam tenaga kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau 15-64 tahun. Selama mi Indonesia memakai batasan 10 tahun ke atas.
Menurut data Sensus Penduduk tahun 1980 banyak nya tenaga kerja (l0 tahun ke atas) di Indonesia adalah 71 ,1 persen dan seluruh penduduk.
Tenaga Kerja terdiri dari :
1.      Angkatan Kerja
2.      Bukan Angkatan Kerja

Angkatan Kerja
Angkatan Kerja adalah bagian dan tenaga kerja yang sesungguhnya terlihat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan proses produksi (yaitu memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa) untuk memperoleh atau bantu memperoleh penghasilan.
Angkatan Kerja di Indonesia pada tahun 1980 tercatat  52,4 juta atau 35,7 persen dan seluruh penduduk.

Penduduk Yang Bekerja
Adalah bagian dan angkatan kerja yang sesungguhnya melakukan untuk memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan.
Menurut sensus penduduk 1980 selain definisi tersebut diatas juga termasuk mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau pekerja tetap, petani, dokter, tukang cukur, tukang pijat dan sebagainya.
Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia 1980 adalah 51,6 juta atau 98,34 persen dari angkatan dari angkatan kerja.

Penganggur 
Adalah bagian angkatan kerja yang tidak bekerja: Menurut Sensus Penduduk 1980, penganggur di Indonesia tercatat 868 ribu atau 1,66 persen dari angkatan kerja.

Pekerja Keluarga yang tak dibayar
Yang termasuk dalam golongan ini adalah anggota rumah tangga yang membantu usaha yang dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga dalam rumah tangga tanpa mendapat upah atau imbalan jasa.

Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya angkatan kerja dengan banyaknya: tenaga kerja.

Angka Partisipasi Angkatan Kerja Indonesia tahun 1980 adalah 50,23 persen. Angka Partisipasi Angkatan Kerja di daerah pedesaan (52,85 %) lebih tinggi dibandingkan dengan di kota (41,52 %).



Jenis Pekerjaan
Yaitu macam pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang-orang yang termasuk golongan bekerja atau orang-orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jenis pekerjaan ini menurut ISCO (Intenational standar Classification of Occuption). Di bagi dalam 8 golongan yaitu :
1.      Profesional, ahli teknik dan sejenis
2.      Kepemimpinan dan ketatalaksanaan
3.      Administrasi, tata usaha dan lain-lain
4.      Penjualan
5.      Jasa
6.      Petani
7.      Produksi dan sejenis dan operator alat-alat pngangkutan
8.      Lain-Lainnya.

Laporan Pekerjaan/Usaha
Adalah bidang kegiatan dan usaha/perusahaan/industri tempat seseorang bekerja atau pernah bekerja. Lapangan pekerjaan menurut ISIC (International Standard for Industrial Classification) terdiri atas :
1.      Pertania, perburuhan, kehutanan dan perikanan
2.      Pertambangan dan pengalihan
3.      Industri pengolahan
4.      Listrik, gas dan air
5.      Bangunan
6.      Perdagangan, Rumah makan dan hotel
7.      Angkutan, penyimpanan dan komunikasi
8.      Keuangan,.asuransi dan perdagangan benda tak bergerak
9.      Jasa kemasyarakatan, sosial dan pribadi
10.  Kegiatan yang tidak/belum jelas



Status dan Kedudukan
Status/kedudukan pekerjaan penduduk terdiri dan
1.      Pengusaha tanpa buruh
2.      Pengusaha pakai buruh
3.      Buruh
4.      Pekerja  keluarga.

Yang dimaksud dengan
  1. Pengusaha tanpa buruh adalah mereka yang melakukan usaha atas resiko sendiri dan tidak memakai buruh yang dibayar atau hanya dibantu oleh anggota rumah tangganya dengan tidak membayar upah
  2. Pengusaha Pakai Buruh adalah seseorang yang dalam usahanya dibantu oleh satu atau beberapa buruh yang dibayar.
  3. Buruh adalah mereka yang bekerja dengan menerima gajih upah baik berupa uang maupun barang.
  4. Pekerjaan Keluarga adalah anggota rumah tangga yang membantu usaha yang dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga dalam rumah tangga tanpa mendapat upah.













PENDIDIKAN

Pendidiakan berlangsung seumur  hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah  tangga sekolah dan masyarakat. Karena karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah. Titik berat pembangunan di letakkan pada Peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan wajib belajar, serta meningkatkan perluasan kesempatan belajar pada tingkat pendidikan menengah (GBHN TAP No. lI/MPR/1 983).

Penduduk Usia Sekolah
Penduduk pada usia sekolah yang normal sesuai dengan tingkatan pendidikan.
Misalnya: Penduduk Usia SD 7 — 12 tahun
Penduduk Usia SMTP : 13 —15 tahun
Penduduk Usia SMTA :16 — 18 tahun.
Contoh:
Menurut Sensus Penduduk 1980, tercatat penduduk usia SD (7—12 tahun) sebanyak 24.11 6.695 orang atau 16,4% dan seluruh penduduk Indonesia. Sejak 2 Mei 1984 Pemerintah telah mentapkan bahwa anak yang berusia 7-12 tahun termasuk usia wajib belajar.
Penduduk Masih Bersekolah
yaitu mereka yang sedang mengikuti pendidikan ditingkat pendidikan tertentu.
Contoh :
Menurut sensus penduduk 1960 tercatat penduduk masih besekolah di SD sebanyak 20.007.426 orang.

Terdaftar Bersekolah
Penduduk yang terdaftar pada suatu tingkat pendidikan selama jangka waktu tertentu.     
Kendati kedua istilah di atas sering diartikan sama, ternyata dalam sensus Penduduk 1980 digunakan istilah “masih bersekolah”.
Angka Terdaftar Bersekolah Menurut Umur
Angka yang menunjukkan banyaknya yang terdaftar bersekolah pada tingkat pendidikan tertentu terhadap banayaknya penduduk pada usia yang sama.



Angka Masih Bersekolah
Angka yang menunjukkan banyaknya penduduk masih bersekolah pada tingkat tertentu terhadap banyaknya Penduduk pada usia yang sama.
Putus Sekolah
Mereka yang tidak dapat menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu
Dapat  Membaca dan Menulis
Adalah mereka yang dapat membaca dan menulis surat/kalimat sederhana dengan suatu huruf apapun.


Buta Huruf
Yaitu mereka yang tidak dapat membaca dan menulis sesuatu atau mereka yang dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis.
Jumlah penduduk yang buta huruf di Indonesia pada tahun 1980 adalah 30.096.559 orang.

Angka Buta Huruf
Angka yang menunjukkan banyakya penduduk yang buta huruf per 100 penduduk berumur 10 tahun ke atas.
Angka buta huruf di Indonesia pada tahun 1980 adalah 28,8 %
Angka Buta Huruf Menurut Umur
Angka yang menunjukkan banyaknya penduduk yang buta huruf menurut umur.










KESEHATAN

Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk mencapai Kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. yang optimal. Pengertian sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani serta sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dan penyakit, cacat dan kelemahan. Dengan mengingat landasan di atas, tujuan utama program kesehatan di Indonesia diarahkan pada pemeliharaan kesehatan individu yang pada kelanjuannya  akan menumbuhkan pembinaan kesehatan masyarakat. Ha ini diperlukan agar supaya derajat kesehatan masyarakat yang menjadi tujuan utama di atas dapat tercapai.

Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan menggambarkan tingkat kesehatan dan kemampuan masyarakat dalam mengusahakan dirinya sendiri dan lingkungannya untuk menjadi sehat. Derajat kesehatan mempunyai dana komponen yaitu kompone status kesehatan dan komponen status lingkungan.
Status kesehatan menggambarkan tingkat sehat, sakit dan mati penduduk, sedangkan status lingkungan menggambarkan lingkungan sosial—budaya, fisik dan biologik yang memberikan pengaruh terhadap status kesehatan penduduk. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. yang diinginkan, perlu diadakan berbagai upaya kesehatan yang memungkinkan.

Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan, mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), peneyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima  serta terjangkau oleh seluruh masyarakat. Upaya ni dilakukan dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahun serta teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan antara lain ditunjukkan untuk menekan Tingginya angka kesakitan dan angka kematian yang diprioritaskan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Angka Kesakitan 
Ditunjukkan dengan tingkat insiden dan tingkat prelevan.

Angka Inciden
Menunjukkan banyaknya jumlah kasus baru yang ditemukan untuk setiap penduduk pada pertengahan tahun.
Angka Prelevan
Dihitung dengan rumus :
Status Gizi
Merupakan Indikator posotif tentang keadaan Kesehatan
Indikator yang dapat menunjukan status gizi adalah :
(1) Berat badan waktu lahir dari umur 3 tahun
(2) Rata-rata berat badan dan tinggi badan menurut
(3) Masukan kalori/protein pcr orang.

Kebersihan Lingkungan
lndikator yang dapat Menunjukkan kebersihan lingkungan adalah :
(1) Persentase penduduk yang mempunyai tempat. sampah yang memadai.
(2) Frekuensi pengangkutan sampah  minimum satu kali sehari.


PENDUDUK DAN LINGKUNGAN HIDUP

Manusia mempunyai kebutuhan jasmani serta rohani yang  berkembang baik dalam jumlah, kualitas maupun ragamnya. Pembangunan pada dasarnya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Dengan demikian penduduk merupakan sasaran akhir pembangunan yang sedang dijalankan Agar dapat melangsungkan  kehidupan, manusia berusaha menyesuaikan diri dengan berperan serta di dalam pembangunan. Jadi, selain sebagai sasaran akhir, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan itu sendiri. Dalam proses penyesuaian diri ini, penduduk melakukan berbagai kegiatan yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan YME, manusia dengan manusia, manusia manusia dengan alam sekitarnya seperti tanah, air, udara, tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu, pembangunan seyogyanya didekati sebagai suatu sistem.

Sistem
Tidak lain merupakan sekelompok unsur-unsur kehidupan dan penghidupan yang saling berkaitan. Saling pengaruh mempengaruhi dan oleh karenanya saling bergantung satu sama lain mementuk satu ke satuan yang utuh. Demikian pula demografi dalam arti luas, yang lebih dikenal dengan studi kependudukan, tidak hanya membicarakan. masalah kelahiran, kernatian dan perpindahan penduduk. tetapi juga membahas berbagai segi kehidupan dan penghidupan lainnya.

Ekosistem
Merupakan perpaduan antara sesama mahluk hidup serta alam sekitarnya yang saling bergantungan. Dalam hal ini, ekosistem jelas merupakan bagian dan sistem. Sedangkan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya adalah ekologi. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila ekologi pada mulanya lebih banyak disoroti dari segi biologis.



Daya Dukung
Kemampuan alam untuk mendukung jumlah penduduk disuatu daerah pada waktu tertentu
kemampuan alam dapat berupa luas tanah sumber alam yang terkandung di dalamnya, air dan udara.
Peranan mansusia sebagai makhluk hidup dalam melakukan penyesuaian diri baik secara biologis maupun cultural sering kali mengakibatkan hubungan yang serasi. Ketidakserasian itu dapat menimbulkan masalah ekternalitas.

Ekternalitas
Terjadi karena ulah manusia, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen, yang menimbulkan manfaat ataupun kerugian bagi pihak termasuk alam dan makhluk hidup yang lainnya. Sebagai contoh pembakaran hutan atau penebangna pohon secara liar yang dilakukan oleh sekelompok penduduk yang bercocok tanam berpindh-pindah, meskipun menghasilkan macfat intern bagi mereka sendirian tetapi dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan ataupun kepuasan penduduk  lainnya di dalam menghirup udara segar.











PROYEKSI PENDUDUK

Proyeksi Penduduk
Adalah suatu perhitungan jumlah penduduk dimasa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan ferthitas, mortalitas dan migrasi.

Guna Proyeksi
Hasil proyeksi penduduk sangat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan beras Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Pendidikan dan Kesempatan Kerja.

Metode Proyeksi
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan datang antara lain :
1.      Metode Matematik
2.      Metode Komponen.

Metode Matematik
Metode dengan menggunakan beberapa rurnus matematik untuk mendapatkan jumlah penduduk secara keseluruhan. Metode tersebut antara lain: aritrnatik, geometrik dan eksporiensial.

Metode Komponen
Metode ini melakukan proyeksi tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat proyeksi jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen. digabungkan.

Data Diperlukan
Untuk membuat proyeksi penduduk dibutuhkan data:
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan perapian.

1.      Pola mortalitas menurut umur
2.      Pola fertilitas menurut umur
3.      Rasio jenis kelamin saat lahir
4.      Proporsi migrasi menurut umur

Proyeksi Penduduk Indonesia §
Asumsi Yang Digunakan
1.      Tingkat kelahiran mulai tahun 1980 sampai tahun 200 diasumdikan turun sesuai dengan kecenderungan yang terjadi antara 1967-1979, yaitu rata-rata turun sekitar dua persen setiap tahun dengan demikian angka ekalhiran kasar turun dari 33,72 per 1000 penduduk pada tahun 1981-1985menjadi 26,6 pada tahun 1966-2000 pada tahun 1966-2000.
2.      Tingkat kematian mulai tahun 1980 sampai 2000 juta turun sesuai dengan kecenderungan di masa lapau (1967-1979). Jika dinyatakan dalam level of mourtality, maka level ini diasumsikan naik sebesar 1,2 setiap 5 tahun sehingga harapan hidup, baik dari 55,30 tahun alam periode 1981-1985 menjadi 64,05 tahun pada tahun 1966-2000
3.      Migrasi internasional neto dianggap tidak ada.
Dari asumis di atas maka
Penduduk pada tahun 2000 akan mecapai 222.755 ribu jiwa yang terdiri dari 111.263 ribu penduduk laki-laki dan 111.490 ribu penduduk perempuan.
























Ameri
 
 


§ Sumber BPS Proyeksi Penduduk Indonesia 1980-2000, Jakarta 1983

No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi