MIADUKA
OLEH : HARI PURWIATI
Buku seri bacaan sastra anak Indonesia ini dengan judul MIADUKA sangat banyak memberikan kita pengenalan, pengalaman yang sangat berharga. Dari segi bahasa, isi cerita sangat baik dan mengajarkan pelajaran penting untuk anak di kesehariannya.
Dalam buku ini menceritakan tentang sifat seorang gadis yang bernama Miaduka yang hidup bersama Ibunya, mereka bisa dikatakan kehidupannya sangat sederhana atau miskin, karena setiap makan mereka harus mencari terlebih dahulu di hutan, padahal mereka mempunyai saudara didekat rumahnya yang kaya raya sebut saja bibi dan anaknya, tetapi bibinya itu seorang yang kikir, sombong tidak mau berbagi sesama saudaranya dan mereka tidak pernah hidup rukun denga Miaduka dan Ibunya. Walaupun bibinya begitu, Miaduka selalu sabar, tabah, baik hati dan tidak sombong terhadap bibinya, Ia selalu bersyukur.
Di kemudian hari ketika Miaduka mencari makan di hutan Miaduka bertemu dengan nenek-nenek yang bernama matimuluk, Miaduka di beri sebuah botol ajaib oleh nenek itu, pada saat pulang nenek matimuluk itu menghilang seketika, dan keadaan Miaduka berubah menjadi orang kaya atas bantuan dari Allah SWT yang melalui nenek matimuluk. Berita kekayaan Miaduka pun tersebar ke mana-mana. Bibinya yang dulunya kaya raya dan sekarang jatuh miskin mereka iri dengan kekayaaan Miaduka, dikemudian hari bibinya datang ke rumah Miaduka untuk meminta bantuan, walaupun bibinya waktu itu selalu menghina Miaduka, tetapi Miaduka selalu melayani dengan baik dan sopan. Suatu hari Miaduka turun ke sungai untuk mandi, Ia mencuci rambutnya dengan jeruk, dan sehelai rambutnya terbalut di sebuah buah jeruk itu sampai hanyut, di sungai lain ada seorang raja bernama Raja Jarum dan raja itu menemukan jeruk yang dibaluti sehelai rambut, dalam hatinya ingin mencari orang yang mempunyai rambut itu dan akan dijadikan istri, pada saat raja itu mencari bertemu anak bibinya yaitu Miaodap dan mengaku itu rambutnya, tetapi raja itu tidak percaya, akhirnya raja itu bertemu Miaduka dan menanyakannya dan Miaduka pun mengakui itu rambutnya, dan raja pun percaya karena memang Miaduka cantik, akhirnya raja itu mempersunting Miaduka, sehingga bibinya dan anaknya merasa iri.
Dalam cerita Miaduka ini banyak pelajaran yang dapat diambil dan dipelajari, terutama kesabaran dan bersyukur. Sikap Miaduka yang sedang diuji kesabarannya dalam menghadapi ujian dan cobaan, pada saat diujilah kita mengetahui sikap Miaduka apakah termasuk orang yang beriman apakah orang yang tidak beriman. Ia selalu sabar dalam ketaatan menahan diri untuk tidak membenci apa yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya, perintah itu dilaksanakan dengan hati tulus meskipun berat rasanya. Ia juga sabar dalam menerima musibah dan ujian yang menimpa dirinya dan tidak berkeluh kesah, marah, Ia anggap musibahnya itu sebagai ujian dari Allah SWT yang harus dijalani dengan hati rela
Di zaman sekarang, jarang sekali seseorang mempunyai sifat yang baik hati, tidak sombong, tabah, dan sabar. Di zaman sekarang kebanyakan orang memiliki sifat sombong karena seolah kesombongan itu hal yang baik di masyarakat umum, padahal kesombongan itu merupakan sifat yang sangat dibenci Allah SWT. Seseorang yang mempunyai sifat sombong tidak akan mempunyai banyak teman bahkan selalu digunjing masyarakat, belum tentu kepunyaan yang setiap orang miliki akan tetap abadi, karena tidak selamanya perputaran roda tetap statis, begitupun dalam roda kehidupan akan selalu berputar, ada kalanya kita hidup dalam keadaan kekurangan atau di bawah dan ada kalanya kita hidup berkecukupan atau di atas. Keberadaan seperti itulah yang dialami oleh setiap manusia yang hidup di dunia ini, janganlah kita sebagai manusia yang baik hidup di dunia ini diisi dengan sifat tidak baik lebih-lebih diiringi dengan sifat sombong atau kikir semuanya tidak akan pernah berarti, karena hidup di dunia ini indah apabila kita dan setiap manusia bisa hidup dengan saling membantu dengan sesamanya dan bersyukur kepada Allah SWT, karena Allah SWT menyukai dan menyayangi hambanya yang tidak sombong dan selalu bersyukur dengan apa yang hambanya miliki dan Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin untuk memenuhi kewajibannya yaitu memenuhi hak keluarga dekat, orang-orang miskin dan orang-orang dalam perjalanan.
Dalam memenuhi kewajibannya adalah menyantuni mereka dengan mempererat tali persaudaraan, hubungan kasih sayang, bersikap sopan santun serta membantu memenuhi kebutuhan pokok yang mereka perlukan. Bahwa islam memacu umatnya untuk menegakkan kepedulian sosial sebagai dasar terciptanya ketentraman dan kedamaian masyarakat, dengan memberi bantuan kepada orang yang sungguh-sungguh memerlukannya berarti meringankan beban penderitaannya.
Dalam kehidupan masyarakat yang kita kenal pun masih banyak orang-orang yang sombong dan tidak mau berbagi terhadap saudara-saudaranya entah itu mereka sombong karena kedudukan, karena kekayaan harta dan karena keturunan. Seperti contohnya dalam kehidupan orang besar maksudnya orang yang mempunyai kedudukan tinggi, mereka orang-orang yang kaya harta dan kedudukan, mereka sombong dan tidak mau berbagi sesamanya walaupun tidak semuanya mempunyai sifat itu, tetapi kebanyakan mereka memiliki sifat sombong, mereka mau berbagi dikala ada maunya seperti mereka ingin menjadi pejabat atau pemilihan yang lainnya, tapi disaat mereka sudah menjadi orang besar mereka kadang lupa akan masyarakat kecil.
Kita hidup di dunia ini adalah sebagai makhluk hidup sosial yang hidup bermasyarakat yang harus saling membantu dengan sesamanya, karena orang kaya membutuhkan orang miskin dan orang miskin pun membutuhkan orang kaya, dengan adanya orang miskin, orang kaya bisa menjadi dermawan dan sifat dermawan itulah yang di sukai Allah SWT, begitupun dengan adanya orang kaya, orang miskin menjadi bisa hidup lebih sabar, tabah, dan tawakal. Menciptakan hubungan yang serasi antara sesama manusia perlu diwujudkan, karena manusia adalah makhluk sosial, yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan, karena itu manusia tidak bisa hidup sendirian, sebagai muslim kita disuruh untuk dapat menciptakan hubungan yang baik antara sesama manusia, seperti menolong.
Sebagai kaum muslimin yang mempunyai bersosialisasi terhadap kaum muslimin lainnya mempunyai perbuatan yang baik, entah itu ucapan, perbuatan anggota badan, ataupun perbuatan hati. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An Nahl: 97 yang artinya “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
v Pentingnya persatuan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, islam mengajarkan kepada umat manusia untuk menjalin persatuan dan kerukunan serta menjaganya jangan sampai bercerai berai. Dalam Negara Indonesia sebuah Negara yang berbhineka, yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat dan kebudayaan yang berbeda sangat membutuhkan kesadaran warga negaranya untuk bersikap dan menjaga kerukunan, kesatuan dan persatuan agar tidak terjadi disintegrasi di dalam Negara Republik Indonesia, dan di dalam kerukunan agama pun harus menjaga toleransi antar umat beragama agar tidak terjadi konflik antar sesama. Agama dan Negara akan menjadi baik apabila dikelola oleh orang-orang yang baik atau dengan kata lain orang-orang yang berakhlakul karimah, akhlak yang baik merupakan fondasi agama dan merupakan hasil usaha orang-orang yang bertakwa.
No comments:
Post a Comment
Silahkan isi komentar Anda disini