Monday, November 8, 2010

KOMPONEN-KOMPONEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 


KOMPONEN-KOMPONEN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


1. TUJUAN PENDIDIKAN
Apabila proses pendidikan ditinjau kembali maka nampak tujuan yang diharapkan mengubah tingkah laku yang statis menuju perubahan yang dinamis yang sesuai dengan perkembangan zaman.

1.A TINGKATAN TUJUAN PENDIDIKAN
Dalam rangka pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan perlu dibedakan tingkatan tujuan pendidikan sesuai dengan ruang lingkup proses belajar
1.       Tujuan Pendidikan Nasional
Sesuai GBHN bahwa tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggungjawab, menyuburkan sikap demokrasi, mengembangkan kecerdasan yang tinggi, dan sebagianya.  
2.       Tujuan Institusional
Dalam pembentukan institusional yang baik diperlukan kriteria-kriteria berikut :
A. Jelas
Suatu tujuan institusional hendaknya dinyatakan dengan jelas agar tidak menimbulkan berbagai interpretasi.
Tujuan yang jelas akan menimbulkan berbagai macam penafsiran dari para pengembangan dan pelaksana kurikulum, yang akibatnya terjadi penyimpanagn-penyimpanan tujuan. Sehingga tujuan instutisi itu tidak atau kurang tercapai.  
B. Dapat dengan mudah diobservasi
    Tujuan pendidikan harus dinyatakan di dalam bentuk tingkah laku yang
     Diperbuat oleh sasaran pendidikan sebagai hasil proses belajar.  
C. Realistis
Tujuan Harus raelistis, tujuan tersebut disusun sedemikain rupa sehingga mungkin sekali wujudkan atau dicapai. Untuk itu maka tujaun pendidikan institusional harus disesuaikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar di lembaga pendidikan yang bersangkutan, misalnya waktunya, kebutuhan fasilitas, serta entrance behavior dari sasaran pendidikan.  
Untuk menyusun tujuan tersebut dibutuhkan institusional di bidang kesehatan:
-          Kebutuhan pelayanan kesehatan
-          Sosio-kebutuhan masyarakat
-          Kebutuhan-kebutuhan profesi kesehatan
-          Sasaran pendidikan
-          Perkembangan ilmu dan sebagainya

3.       Tujuan Antara ( Intermediate Objectivite)
Tujuan ini sering disebut sebagi “tujuan kurikulum” yang terbagi dalam departemen-departemen yang memiliki tujuan :
a.       Membantu menentukan isi tiap-tiap mata pelajaranya yang akan diberikan ( core content)
b.      Membantu proses penginterasian kurikulum
C.  Dapat mengarahkan ke uniformitas dalam institusi/departemen  
     tersebut.  



4.       Tujuan Instuklsional
Dalam perumusan tujuan instruksional harus dirumuskan secara jelas dan lebih khusus. Fungsi tujuan instruksional:
a.       Membantu para pengajar/ pelatih untuk memilih isi/topik pengajaran yang relavan
b.      Memantau proses pengintegrasian kurikulum baik secara instruksional maupun kurikulum
c.       Membantu para pengajar/ pelatih mengarah pada proses pengajarannya.
d.      Mengerahkan dan memberi gambaran pada sasaran tentang apa yang akan mereka perolah dari pendidikan pelatihan. Disamping itu tujuan instruksional harus :
- spesifik, logis, relavan
- konkret, feasible
- dapat diukur ( measureble)

2. KURIKULUM
Kurikulum merupakan pedoman bagi kegiatan belajar mengajar dalam, rangka ,mengembangkan kemampuan sumber daya manusia atau sasaran pendidikan dan pelatihan.  

Untuk menyusun suatu kurikulum yang relevan dan mantap, perlu dipertimbangkan prinsip-prinsip berikut.
  1. Dasar filsofi negara yang berlangsung mengarah tujuan pendidikan nasional
  2. Dasar sosiologi yang menyangkut kedaan masyarakat, ekonomi, adat istiadat, kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya.  
  3. Dasar psikologis yang mempertimbangkan faktor-faktor yang terkandung di dalam diri sasaran pendidikan/ pelatihan.  



Tujuan kurikulum :
  1. Tujuan umum, yakni tujuan pendidikan nasional
  2. Tujuan intitusional, tujuan dari lembaga, isntitusi, atau fakultas yang bersangkutan
  3. Tujuan kurikuler tujuan dari tiap bidang studi atau mata ajaran
  4. Tujuan instruksional, tujuan yang sudah spesifik yang mencangkup suatu pengetahuan, sikap, atau keterampilan.

Bentuk –bentuk kurikulum
1.       Subject Matter Curiculum (Beroientasi Pada Mata Ajaran)
Kurikulum ini menampilkan bahan pelajaran secara terpisah – pisah. Tujuannya adalah penguasaan bahan dari tiap mata pelajaran, sehingga bahannya semakin meluas dan mendalam.
Pada subject-centred curriculum pendidikan dapat dilihat sebagai rangkaian dari berbagai disiplin ilmu.
Keuntungan :
            -     memberikan pengetahuan yang tersusun secara sistematik.
-          Mudah disusun,karena tinggal memili saja mata pelajaran yang mana yang dianggap penting untuk diberikan.
-          Mudah dinilai dan diukur, dengan melalui ujian/test, kemampuan objek pendidikan dalam penguasaan bahan pelajaran mudah diukur.
       Kekurangan :
-          Menitikberatkan pada perkembangbiakan intelektual, kurang  
       memperhatikan objek sosial, kultural, dan sebagainya.
-                Pengetahuan menjadi terpisah – pisah dimana hal inibertentangan dengan perkembangan kepribadian manusia.
-                Pengetahuan yang diperoleh dari kurikulum ini tidak fungsional.






2.  Integrated Curriculum (Kurikulum Yang Terintegrasi)
Kurikulunm ini adalah suau integrated penuh antara semua mata pelajaran, kurikulum diberikan secara bersama untuk memecahkan masalah.kurikulum ini disajikan dalam bentuk keseluruhan dari cabang- cabang ilmu pengetahuan yang diperlukan dalam memecahkan suatu masalah yang ada.

3.  Kurikulum Yang Didasarkan Pada Tingkat Kemampuan
Kurikulum yang didasarkan pada tingkat kemampuan (competency based curriculum), semua kegiatan kurikulum diorganisasi ke arah fungsi atau kemampuan yang dituntut pasaran kerja atau bidang pekerjaan. Dalam proses penyesuaian sistem pendidikan dan/atau kurikulum yang paling penting adalah unsur manusianya.

4.  Kurikulum Dan Proses Pendidikan
      Kurikulum merupakan bagian yang penting dalam proses pendidikan dan pelatihan. Proses pendidikan (pendidikan formal) tak akan berjalan tanpa adanya kurikulum. Bahkan tujuan pendidikan tak akan berjalan tanpa adanya kurikulum. Kurikulum adalah salah satu alat penting untuk mencapai tujuan pendidikan/pelatihan yang juga mencerminkan hasil pendidikan.

3. METODE BELAJAR MENGAJAR
    Pada garis besarnya ada dua jenis metode belajar mengajar:
A.      Metode Didaktik ( One Way Method)
Metode ini menikitikberatkan bahwa pendidik yang aktif, sedangakan pihak sasaran pendidikan tidak diberi kesempatan untuk aktif.
        1. Metode ceramah
            penyajian materi belajar secara lisan, tujuan metode ini adalah 
           pemberian  pengetahuan sebanyak mungkin, dalam rangka merangsang 
           pendengarannya.



                2. Metode didaktik lainnya
                     a. Siaran melaui radio
                     b. Pemutaran filam/slide
                     c. Penyebaran pamflet, buklert, poster dan sebgainhya

       B. Metode Sokratik ( Two Way Method)
                Metode ini menjaminn adanya komunikasi dua arah anatara pendidik dan
Sasran pendidik.
1.       Demonstrasi
Penyajian materi pendidikan dengan cara memperlihatkan bagaimana melakukan suatu tindakan atau bagaimana memakai suatu prosedur.
2.       Diskusi
Pembicaraan mengenai topik dengan tujuan untuk meruskan kepentingan bersama.
3.       Role playing
Suatu permainan tentang keadaan atau kejadian yang dilakukan oleh anggota-anggota yang sedang mengalami proses belajar. Tujuannya untuk memperagakan atau menarik perhatian tentang hubungan sikap-sikap yang khas harus dipelajari.
4.       Seminar
Suatu studi kasus yang bisanya diikuti oleh lebih dari 30 orang, dan dipimpin oleh seseorang yang ahli di dalam bidang yang dipelajarinya.
5.       Simposium
Suatu rangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 atau sampai 5 orang, dengan topik yang berlainan tetapi berhubungan erat satu sama lainnya.
6.       Lokakarya
Suatu pertemuan dari orang-orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab dan ahli-ahli yang dapat membantu mereka, guna membicarakan masalah atau pelajaran mereka yang dirasakan sukar untuk dipecahkan.
7.       Latihan lapangan
Suatu tinjauan atau kunjungan pada situasi hidup yang sebenarnya, dimana peserta dilatih bekerja dengan superisi.
8.       Tiga perorangan
Pemberi tugas pemecahan masalah secara perorangan
9.       Studi kasus
Penyajian suatu laporan dari suatu kejadian yang telah diteliti, dan dianalisis tetapi masih memerlukan keputusan peserta, serta pemecahannya.
10.   Field trip ( kunjungan lapangan)
Suatu kunjungan ke lapangan kerja atau kelompok masyarakat untuk memperoleh penjelasan, memperolah pengalaman serta melakukan observasi langsung. Kemudian peserta mengadakan analisis dan interpretasi terhadap apa yang dilihat dan didengar.
11.   Sistem modul
Bahan pelajaran diberikan di dalam banyak instruksi secara teratur berdasarkan tujuan yang akan diacapai, bahan serta instruksi-instruksi ini disusun dalam suatu buku, dan peserta mengerjakan sesuatu berdasarkan petunjuk di dalamnya.
12.   Panel
Suatu percakapan antara 3 sampai 6 orang yang mengemukakan  mengenai topik tertentu yang ditugaskan. Dan dipimpin oleh seorang moderator.
13.   Brain storming
Pengumpulan pendapat yang jelas dari 5 sampai 10 orang guna memecahkan suatu masalah.
14.   Buzz group
Suatu kelompok yang terdiri dari 3 sampai 6 orang untuk mendiskusikan suatu topik yang telah ditentukan atau suatu masalah yang diberikan dengan waktu yang singkat yatiu 5-10 menit.

15.   Sosio drama
Peniruan kejadian atau masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat oleh beberapa anggota peserta. Kejadian atau masalah ini disusun sedemikain rupa sehingga cerita yang menarik.
16.   Proyek
Pemecahan suatu masalah aktual yang dituangkan ke dalam suatu proyek.
17.   Konferensi
Suatu pertemuan resmi ahli-ahli dari instansi dengan tujuan mencoba bersepakat mengenai hal-hal yang penting dan khusus.
18.   Forum
Suatu diskusi terbimbing dengan manusia sumber dan mendiskusikan masalah-masalah. Peserta biasanya terdiri lebih dari 25 orang. Dimana tiap peserta saling bertanya atau menanyakan kepada manusia sumber yang ada.
                19. Debat
                      sebuah metode dimana pihak yang pro dan kontra menyampaikan  
                   pendapat mereka diikuti dengan tangkisan atau tidak.

4. ALAT BANTU ( MEDIA) PENDIDIKAN
                Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran.
Macam-macam alat bnatu :
  1. Alat bantu lihat ( visual aids)
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata.
    1. Alat yang diproyeksikan
    2. Alat yang tidak diproyeksikan
  1. Alat bantu lihat dengar
Alat bantu pendidik ini lebih dikenal dengan audio visual aids (ava) misalnya televisi dan kaset video.

No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi