Friday, October 15, 2010

LAPORAN AKHIR KKM-PPM KELOMPOK 04 UNTIRTA (DESA BAROS KABUPATEN LEBAK)

 



LAPORAN AKHIR KKM-PPM KELOMPOK 04 UNTIRTA

(DESA BAROS KABUPATEN LEBAK)

26 JULI-26 AGUSTUS 2010



Kami di Facebook


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa adalah salah satu unsur bangsa yang cukup penting. Mereka sebagai Penggerak dan Penerus bangsa ini. Melalui mahasiswa berbagai perubahan dapat terjadi. Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubah) haruslah memiliki rasa tanggap sosial (self social awarness) yang tinggi. Sebenarnya hakikat tanggung jawab seorang mahasiswa telah jelas termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Disini jelas disebutkan bahwa tugas mahasiswa adalah belajar, meneliti dan mengabdi pada masyarakat. Hendaknya dalam setiap waktu kehidupan dengan berbekal analisa berpikir kritis dan analogis mahasiswa mampu berkontribusi dengan pemikiran, tindakan dan praktik nyata dalam upaya perbaikan masyarakat terutama dalam proses pembangunan yang berkualitas sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi iman dan takwa.

Sebagai kader-kader pembangunan yang masih ditempa di kampus UNTIRTA, sudah tentu bekal yang didapat hanya di kampus saja tidak cukup. Perlu banyak membangun pengalaman sebagai wujud nyata pengabdiannya dengan terjun langsung kepada masyarakat memberikan segala kemampuannya atau minimal dapat merasakan begitu besarnya harapan masyarakat terhadap keberadaan dan kemampuan mahasiswa.

Program Kuliah Kerja Mahasiswa adalah wujud dari penyiapan mahasiswa sebagai kader-kader pembangunan masa depan. Program ini masuk dalam kurikulum mata kuliah wajib tempuh dengan bobot tiga sampai empat SKS. Besar harapan berbagai pihak program ini benar-benar dapat menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang berdedikasi tinggi, mampu menjadi inovator, motivator serta mampu menjadi problem solver dan agen perubah dalam pembangunan menuju kemaslahatan manusia-manusia yang berkualitas sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi iman dan takwa, hal ini yang diharapkan oleh bangsa dan negara Indonesia..

KKM merupakan agenda akbar tahunan dari UNTIRTA yang terdiri dari beberapa rangkaian acara yang akan menarik perhatian dan mendapatkan partisipasi banyak massa. Setiap tahunnya Program Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa selalu berkembang baik dari acaranya maupun kualitasnya. Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan kegiatan yang selalu dinantikan oleh civitas akademika UNTIRTA maupun masyarakat umum di Lebak & sekitarnya. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa sangat inovatif, variatif, edukatif, yudikatif dan berkualitas menjangkau semua kalangan, dan sering kali menghadirkan Pembicara/Instruktur yang bertaraf nasional serta berorientasi terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tema KKM Kelompok 04 Desa Baros adalah “Pengabdian Masyarakat Sebagai Purna Bakti Tri Dharma Perguruan Tinggi Untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Dengan slogan berbakti dan berbagi.

Kegiatan KKM yang dilaksanakan selama 31 hari dan masuk dalam kurikulum mata kuliah wajib tempuh dengan bobot tiga sampai empat SKS merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang Pengabdian pada Masyarakat yang dalam pelaksanaannya mencoba untuk mengabdikan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas dengan berbagai kompleksitas permasalahannya, sehingga setahap demi setahap dapat meringankan beban masyarakat dan sekaligus dapat memeberikan motivasi kepada masayarakat menjadi masyarakat yang maju dan mandiri, yaitu masyarakat yang sejahtera baik di bidang material maupun di bidang mental spiritual serta lahir dan Batin.

B. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud diadakannya program Kuliah Kerja Mahasiswa ini adalah sebagai salah satu bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial dan profesional suatu perguruan tinggi khususnya UNTIRTA dalam pemberdayaan masyarakat menuju pemerataan pembangunan. Besar harapan dari kegiatan KKM ini untuk membantu warga Desa Baros Kecamatan Warunggunung untuk mengembangkan sumber daya masyarakatnya menuju kehidupan masyarakat desa yang mandiri dan sejahtera.

Selain itu, hasil kegiatan ini juga menjadi sebuah informasi yang bernilai dalam pembangunan di Desa Baros Kecamatan Warunggunung. Dan secara seksama dapat menjadikan laporan ini sebagai informasi bagi instansi-instansi terkait dalam menginventarisasi permasalahan dan kebutuhan pembangunan serta pemecahannya.

b. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan KKM Tahun Akademik 2009 – 2010 ini adalah :

1. Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat.

2. Perwujudan peran mahasiswa sebagai salah satu subjek dan penggerak pembangunan, khususnya pembangunan masyarakat pedesaan dan pemberdayaan masyarakat.

3. Membantu kegiatan pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan dipedesaan.

4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berupaya meningkatkan kualitas kehidupannya.

5. Menumbuhkan motivasi masyarakat terhadap kegiatan dalam proses pembangunan.

6. Memberikan informasi terhadap keberadaan Perguruan Tinggi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

C. Lingkup Laporan

Laporan akhir dari kegiatan kuliah kerja mahasiswa (KKM) ini menceritakan tentang seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh para peserta KKM.

Adapun lingkup laporan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B.Maksud dan Tujuan

C.Lingkup Laporan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BAROS

A. Latar dan Keadaan Alam

B. Keadaan Penduduk

C. Administrasi Desa

D. Potensi Desa

E. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat

BAB III PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

A. Program Kerja KKM

B. Pelaksanaan KKM

C. Hasil Kegiatan

D. Faktor Pendukung

E. Faktor Penghambat

F. Upaya Penanggulangannya

G. Potensi Desa yang Dapat Dikembalikan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

GAMBARAN UMUM OBYEK KKM TEMATIK KONTEKSTUAL

A. Latar dan Keadaan Geografis

Desa Baros merupakan satu dari sembilan desa yang berada di kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Wilayah Desa Baros merupakan wilayah yang secara administratif terletak di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.

SUMBER DAYA ALAM

a. Luas Wilayah : 275 ha

b. Batas Wilayah

- Utara : Desa Pasir Jaksa Kabupaten Pandeglang

- Selatan : Desa Pasirtangkil

- Timur : Desa Sindangsari / Desa Cibuah

- Barat : Desa Pasirtangkil

c. Orbitasi

NO

TUJUAN

JARAK TEMPUH

WAKTU TEMPUH

1.

2.

3.

4.

Kantor Kecamatan

Kantor Pemda

Kantor POLSEK

PUSKESMAS

2 km

8 km

3 km

500 m

20 Menit

50 Menit

30 Menit

15 Menit

d. Penggunaan lahan

- Pemukiman : 98 Ha

- Perkantoran : 6 Ha

- Pertanian : 5 Ha

- Perkebunan : 10 Ha

- Peternakan : 50 Ha

- Fasilitas Umum : 7,5 Ha

B. Keadaan Penduduk

Berikut ini data keadaan penduduk Desa Baros berdasarkan data monografi kelurahan.

Sumber Daya Manusia

a. Jumlah penduduk adalah 3515 Jiwa, terdiri dari:

No.

Jenis Kelamin

Usia (tahun)

0-5

6-12

13-21

22-45

46 >

1.

Laki-laki

95

355

844

370

166

2.

Perempuan

112

359

861

376

150

b. Jumlah Kepala Keluarga : 943 Kepala Keluarga

c. Pendidikan

- TK : 106 orang

- SD/sederajat : 1412 orang

- SMP/sederajat : 981 orang

- SMA/sederajat : 524 orang

- Diploma : 6 orang

- Sarjana : 46 orang

- Pasca Sarjana : 5 orang

d. Mata pencaharian

- Pegawai Negeri : 80 orang

- POLRI/TNI : 7 orang

- Petani : 162 orang

- Pedagang : 215 orang

- Pengrajin : 7 orang

- Peternak : 7 orang

- Montir/tukang : 8 orang

- Dokter : 2 orang

- Jasa Lainnya : 4 orang

e. Agama

- Islam : 3682 orang

- Kristen : -

- Katolik : -

- Hindu : -

- Budha : -

C. Administrasi Desa

Desa adalah suatu wilayah yang dikepalai oleh seorang kepala desa. Dalam kegiatan sehari-harinya kepala desa dibantu oleh sekretaris desa, kaur, dan kasi-kasi yang tercantum dalam organigram, serta secara kemitraan dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selain itu secara administrasi pemerintahan, kepala desa dibantu oleh ketua rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Adapun jumlah RW di Desa Baros ada 2 (dua) sedangkan jumlah RT ada 12 (dua belas).

a. Lembaga pemerintahan

- Pemerintah desa

· Jumlah aparat : 7 orang

· Jumlah RW : 2 orang

· Jumlah RT : 12 orang

- Badan perwakilan desa

· Jumlah anggota : 13 orang

b. Lembaga Kemasyarakatan

No.

Nama Organisasi

Jumlah Unit

1.

PKK/ Organisasi perempuan

1

2.

Organisasi Pemuda

1

3.

LPM/BKM

1

4.

Kelompok Gotong Royong

-

5.

Organisasi Profesi

1

c. Lembaga Politik : 0

d. Lembaga Ekonomi

No.

Jenis usaha/industry

Jumlah Unit

1.

Industri kerajinan

3

2.

Industri Pakaian

-

3.

Industri Alat Rumah Tangga

1

4.

Industri bahan bangunan

2

5.

Warung kelontong

75

6.

Jasa Angkutan

8

7.

Pedagang Pengumpul

2

8.

Usaha peternakan

4

9.

Usaha perkebunan

2

e. Lembaga pendidikan

No.

Jenis Sekolah

Jumlah Unit

1.

TK/Play Group

5

2.

SD / Sederajat

3

3.

SMP/ Sederajat

2

4.

SMA/ Sederajat

1

5.

Universitas

-

6.

Keagamaan

-

f. Lembaga Adat : -

g. Lembaga Keamanan Desa

o Jumlah pos kamling : 13 unit

o Jumlah hansip/sejenisnya : 6 orang

o Bentuk partisipasi warga : ronda bergilir

D. Potensi Desa

Dari luas wilayah dan sumber daya alam di Desa Baros, desa ini memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan darat, peternakan,. Untuk komoditas pertanian, banyak dibudidayakan tanaman pangan seperti; padi, palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan jagung.

Untuk bidang perikanan yang paling banyak dikembangkan adalah pembibitan ikan lele yang paling besar dikampung Munjul, Tapos, dan Cibuah Toplas. Di bidang peternakan yang paling banyak dikembangbiakan adalah ayam ras. Diantaranya yang terbesar adalah peternakan ayam dan di kampung Cibuah Toplas terdapat peternakan ayam yang cukup besar.

Dibidang kewirausahaan yang dapat dikembangkan adalah industri konveksi tas dan dompet, anyaman bambu hias, anyaman bilik bambu serta industri yang bergerak di bidang makanan kecil (emping melinjo). Konveksi tas dan dompet yang tersebar adalah di kampung Andihiang, untuk anyaman bambu hias berada di kampung Sumur Picung. Dan untuk anyaman bilik bambu berada di Kampung Munjul, sedangkan untuk industri makanan kecil (emping melinjo) hampir diseluruh kampung. Inilah yang menjadi potensi desa yang harus diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat sehingga dapat dijadikan sebagai identitas desa. Inilah yang menjadi potensi desa yang harus diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat sehingga dapat dijadikan sebagai identitas desa.

Dalam pengelompokan potensi Desa Baros, dapat dikelompokkan menjadi beberapa tematik, yaitu:

a) Tematik Pendidikan

Di bidang pendidikan terdapat beberapa potensi penunjang yang terdapat di Desa Baros ini diantaranya adalah sudah banyak terdapat lembaga pendidikan seperti PAUD, KOBER, madrasah (Pesantren), dan sekolah-sekolah formal lainnya. Selain itu pula di Desa Baros ini terdapat pengajian ibu-ibu yang rutin dilakukan sehingga memudahkan untuk mengumpulkan ibu-ibu sebagai sasaran program pemberantasan buta aksara.

b) Tematik Kesehatan

Di bidang kesehatan masyarakat terdapat beberapa potensi penunjang diantaranya adalah telah terdapat puskesmas yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat di Desa Baros. Sehingga masyarakat lebih mudah memperoleh layanan kesehatan. Di samping itu pula di dukung dengan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan.

c) Tematik Bina Lingkungan

Dalam tematik Bina lingkungan ini menurut survey yang kami lakukan terdapat beberapa potensi yang terdapat di Desa Baros ini diantaranya adalah masih luasnya pekarangan rumah warga yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, perikanan dan juga di dukung dengan para penduduk Desa Baros yang umumnya berprofesi sebagai petani sehingga akan lebih mudah dalam mengarahkan masyarakat dalam pemanfaatan lahan yang ada.

E. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat

Secara umum permasalahan dan kebutuhan yang ada di masyarakat Desa Baros adalah kurangnya sumber daya manusia yang berpotensi untuk mengembangkan potensi-potensi desa yang di miliki oleh Desa Baros. Hal ini dapat terlihat dengan kurangnya kemajuan dalam sarana dan kualitas pendidikan. Sehingga beberapa masalah dan kebutuhan Desa Baros yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:

a. Tematik Pendidikan

Pendidikan sangat penting sebagai salah satu penunjang hidup kita. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus peduli dengan pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Selain harus mendapatkan perhatian dari masyarakat tentang betapa pentingnya pendidikan sebagai penunjang kehidupan, masalah pendidikan juga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun instansi yang yang terkait di bidangnya.

Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan sebelumnya serta inventarisasi masalah. Kami melihat serta mengidentifikasikan masalah yang ada dalam tematik pendidikan yang ada di Desa Baros secara umum adalah menyangkut sarana dan prasarana pendidikan yang kurang atau belum memadai.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu penunjang dalam memajukan masyarakat, baik untuk desa yang belum berkembang maupun yang sedang dalam proses menuju kemajuan yang diharapkan. Sarana dan prasarana yang kurang atau belum memadai sangat menghambat masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

Hal-hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya yaitu kurangnya minat baca terutama bagi anak-anak. Kemampuan ekonomi yang kurang dan daya beli buku yang kurang menyebabkan mereka tidak terbiasa membaca buku. Selain itu kurangnya bimbingan dan perhatian orang tua serta pihak terkait terhadap permasalahan pendidikan bagi anak usia sekolah menyebabkan permasalahan tersendiri seperti kualitas pendidikan yang kurang. Di bidang sarana prasarana pendidikan, tingkat sekolah yang terdapat di Desa Baros lebih di dominasi sekolah dasar dan madrasah, tidak ada SMA maupun SMK. Untuk kondisi bangunan sekolahnya pun sudah seharusnya diperbaiki untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

b. Tematik Kesehatan

Di bidang kesehatan, masyarakat masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya kebersihan dan kesehatan. Tingkat kesadaran warga akan adanya tempat sampah sebagai sarana kebersihan masyarakat kurang dipedulikan. Keberadaan MCK di desa ini masih kurang memadai dan kurang layak di beberapa kampung. Hal seperti ini yang kemudian menimbulkan masalah kesehatan keluarga yang kurang baik.

c. Tematik Bina Lingkungan

Dari hasil survey dan wawancara dengan beberapa warga serta aparat desa setempat, kami memperoleh beberapa masalah dan kebutuhan yang terdapat di Desa ini menyangkut Bina lingkungan. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah:

· Belum tersedianya tempat sampah di kampung-kampung, sehingga masyarakat membuang sampah sembarangan atau di buang ke sungai.

· Pekarangan rumah warga yang cukup luas belum termanfaatkan secara optimal, tetapi hanya dibiarkan kosong tanpa ditanami tanaman yang dapat dimanfaatkan.

· Tugu pembatas antar desa yang memperihatinkan di Desa Baros sehingga menyulitkan bagi warga pendatang untuk mengetahui batasan wilayah dan nama daerah.

· Pupuk pertanian yang sulit didapatkan.

BAB III

PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

A. Program Kerja KKM

Program kerja yang disusun KKM Kelompok 04 diidentifikasi melalui survey lapangan, wawancara langsung dengan aparat desa dan warga desa. Dari hasil identifikasi dan inventarisasi masalah yang telah dilakukan, kami mendapati dan mengelompokkan masalah-masalah tersebut dalam beberapa tematik, diantaranya yaitu:

· Tematik Pendidikan

· Tematik Kesehatan Masyarakat

· Tematik Bina Lingkungan

Inventarisasi masalah yang telah dilakukan terkait dengan program kerja yang dilakukan adalah:

1. Tematik Pendidikan

· Pemberantasan Buta Aksara (PBA)

Permasalahan yang terdapat di Desa Baros terkait dengan PBA adalah:

1. Masih banyak masyarakat buta aksara pada usia 40-60 tahun.

2. Bahan bacaan yang kurang.

3. Kurangnya motivasi belajar, sehingga anggota yang bersedia hanya sedikit.

· Bimbingan Belajar

Permasalahan yang terdapat di Desa Baros terkait dengan bimbingan belajar diantaranya adalah:

1. Pengetahuan matematika dan bahasa Inggris yang masih kurang

2. Sarana dan Prasarana pendidikan yang belum lengkap.

3. Tutor untuk pendidikan non formal yang masih kurang.

Disamping masalah-masalah pendidikan diatas juga terdapat masalah pendidikan dan pengetahuan masyarakat secara umum yang masih kurang diantaranya adalah:

- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencatatan perkawinan di KUA yang masih kurang.

- Kurangnya perhatian masyarakat dalam membuang sampah karena tidak adanya tempat sampah di rumah warga.

2. Tematik Kesehatan Masyarakat

- Kesadaran yang kurang dari warga akan pentingnya kesehatan dan kebersihan.

- Masih rendahnya aseptor KB di masyarakat Desa Baros.

- Adanya penderita chikungunya di kampung Munjul dan Tapos yang belum terlaporkan ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.

3. Tematik Bina Lingkungan

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan benar, seperti MCK, dan lain- lain.

- Infrastruktur jalan yang kurang terawat jika masuk kedaerah pedalaman.

- Tangkai dan daun pohon yang banyak menjalar ke jalanan sehingga mengganggu pengguna jalan.

- Tidak adanya tempat sampah di lokasi umum

- Tidak ada petunjuk jalan dan tanda/papan nama RT/RW, sehingga menyulitkan pengunjung baru.

- Kondisi pemandian umum yang kurang terawat

- Lahan pertanian yang luas tetapi tidak digunakan secara optimal

- Pupuk pertanian yang sulit untuk didapatkan

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pertanian yang terpadu

- Saluran irigasi yang tidak tertata dengan baik

- Sumur keluarga/ sumber mata air yang masih jarang.

- Kondisi pembatas antar desa yang memperihatinkan.

- Kurangnya perhatian masyarakat terhadap tugu perbatasan antar desa.

Kegiatan program kerja mahasiswa dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah disusun bersama yang telah disesuaikan dengan keadaan serta masalah-masalah yang terdapat di Desa Baros. Adapun program kerja yang telah dilaksanakan, diantaranya:

1. Tematik Bidang Pendidikan

a. Masih terdapat masyarakat yang buta aksara antara umur 40-60 tahun.

b. Tutor untuk pendidikan non-formal yang masih kurang.

c. Sarana dan prasarana pendidikan yang kurang lengkap.

d. Kurangnya pemahaman akan budaya dan kesenian lokal.

e. Kerapihan dan arsip desa belum tertata dengan baik.

2. Tematik Kesehatan Masyarakat

a. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pola hidup sehat.

b. Masih rendahnya aseptor KB di masyarakat Desa Baros.

c. Banyaknya masyarakat yang mengeluh terhadap penyakit cikungunya.

3. Tematik bina lingkungan.

a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan benar seperti tempat sampah dan lain-lain.

b. Tidak ada petunjuk jalan, papan nama RT/RW, sehingga menyulitkan pengunjung baru.

c. Masih adanya perkawinan yang belum tercatat di KUA.

d. Sampah rumah tangga yang berserakan dan tidak ditimbun.

e. Pembatas antar desa yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat.

f. Pupuk pertanian yang sulit didapatkan.

4.Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Dalam bidang ini kegiatan yang dilakukan bersifat kondisional yang pengadaannya disesuaikan dengan keadaan lingkungan setempat dan kebutuhan masyarakat saat itu, yaitu:

· Pengajian bapak-bapak dan pemuda.

· Berpartisipasi dalam peringatan HUT RI di Desa Baros.

· Berpartisipasi dalam kegiatan volly antar desa.

Program kerja yang telah diuraikan di atas telah dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah ditentukan dan telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan serta ada juga yang bersifat kondisional artinya kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang ada ketika itu.

B. Pelaksanaan Program

Pada pelaksanaan program kerja, kami sesuaikan dengan kondisi kenyataan di lapangan sehingga pada pelaksanannya kami mempunyai acuan dari ke 4 bidang di atas. Berdasarkan bidang pokok tersebut di atas untuk proses pelaksanaan program kerja di wilayah Desa Baros kami banyak berdiskusi dengan berbagai lapisan masyarakat, pihak kelurahan, tokoh masyarakat, pemuda, petani dan kelompok masyarakat lainnya. Pelaksanaan program kerja kelompok 04 mencakup :

1. Tematik Pendidikan

· Pemberantasan buta aksara kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga.

Program pemberantasan buta aksara ditujukan kepada ibu-ibu yang berusia di atas 40 tahun yang belum bisa membaca dan menulis yang tinggal di beberapa kampung yang terdapat di Desa Baros. Tujuan dari dilaksanakannya program Pemberantasan Buta Aksara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Baros dalam hal membaca, menulis dan berhitung dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Setelah melakukan pendekatan kepada ketua RT di masing-masing kampung maka diketahui permasalahan yang terdapat di Desa Baros terkait dengan PBA adalah:

1. Buta aksara pada usia 40-60 tahun.

2. Bahan bacaan yang kurang.

3. Kurangnya motivasi belajar, sehingga anggota yang bersedia hanya sedikit.

Selanjutnya disusun jadwal dan tempat pelaksanaan program, pada awalnya pelaksanaan program Pemberantasan Buta Aksara dilakukan di beberapa kampung yang ada di Desa Baros, yaitu Pasir Degung, Andihiang dan Baru. Masing-masing kampung mendapat kesempatan belajar satu kali disetiap minggunya.

Adapun jadwal Pelaksanaan program Pemberantasan Buta Aksara yaitu :

· Kampung Pasir Degung, dan Andihiang

Hari : Rabu dan Sabtu

Waktu : 14.00 - 16.30 WIB

Tempat : Rumah RT 02

· Kampung Baru

Hari : Selasa dan Jumat

Waktu : 10.00 - 12.30 WIB

Tempat : Majelis Ta’lim.

Dalam pelaksanaan program, ternyata tidak semua kampung dapat mengikuti. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang tidak antusias dengan adanya program ini, hal ini juga tidak terlepas dari rendahnya motivasi yang dimiliki oleh masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Pelaksanaan program PBA di kampung Baru berlangsung di Majlis Ta’lim pada pagi hari. Namun hal ini tidak mengurangi semangat para ibu untuk belajar.

· Bimbingan belajar kepada siswa –siswi.

Program kerja bimbingan belajar yang berlangsung di Desa Baros ini meliputi Pasir Degung, Andihiang, Munjul dan Baru. Selain di kampung-kampung tersebut, kami pun mengadakan bimbingan belajar di SDN 1 dan 2 Baros.

. Adapun jadwal bimbingan belajar di beberapa kampung berbeda. Bimbingan belajar yang berlangsung ini meliputi pelajaran Matematika, dan Bahasa Inggris. Sasaran dalam program kerja ini adalah para pelajar SD dari masaing-masing kampung. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menambah motivasi siswa yang ada di beberapa kampung di Desa Baros dan membantu siswa tersebut untuk lebih memahami pengetahuan umum disamping Ilmu Agama. Selain itu pula kegiatan ini dilakukan untuk lebih dekat kepada siswa untuk memahami dann membantu masalah-masalah dan kesulitan siswa dalam belajar, khususnya dalam mata pelajaran matematika, dan Bahasa Inggris. Berikut ini adalah uraian pelakasaaan kegiatan:

a. Kampung Pasir Degung

Tempat : Rumah Ketua RT 02

Hari dan Tanggal :

* Selasa, 03 Agustus 2010

Jam : 14.00 - 15.30 WIB

Peserta : 30 orang

* Jumat, 06 Agustus 2010

Jam : 14.00 - 15.30 WIB

Peserta : 30 orang

* Jumat, 13 Agustus 2010

Jam : 14.00 - 15.30 WIB

Peserta : 22 orang

* Selasa, 17 Agustus 2010

Jam : 14.00 - 15.30 WIB

Peserta : 15 orang

b. Kampung Andihiang dan Baru

Tempat : Madrasah Nurul Falah

Hari dan Tanggal : Selasa, 03 Agustus 2010

Jam : 16.00 - 17.30 WIB

Peserta : 30 orang

* Jum’at, 06 Agustus 2010

Jam : 16.00 - 17.30 WIB

Peserta : 6 orang

* Jumat, 13 Agustus 2010

Jam : 16.00 - 17.30 WIB

Peserta : 8 orang

* Selasa, 17 Agustus 2010

Jam : 16.00 - 17.30 WIB

Peserta : 7 orang

c. Kampung Munjul

Tempat : Rumah Ketua RT 08

Hari dan Tanggal:

* Jumat, 30 Juli 2010

Jam : 15.00 – 16.30 WIB

Peserta : 24 orang

* Selasa, 03 Agustus 2010

Jam : 15.00 - 16.30 WIB

Peserta : 27 orang

* Jum’at, 06 Agustus 2010

Jam : 15.00 - 16.30 WIB

Peserta : 26 orang

* Selasa, 17 Agustus 2010

Jam : 15.00 - 16.30 WIB

Peserta : 14 orang

d. Kelas 1 SDN 1 Baros

Tempat : SDN 1 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 36 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 - 11.00 WIB

Peserta : 33 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 31 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 33 orang

e. Kelas 2 SDN 1 Baros

Tempat : SDN 1 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 21 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 15.00 - 16.30 WIB

Peserta : 22 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 31 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 25 orang

f. Kelas 3 SDN 1 Baros

Tempat : SDN 1 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 24 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 20 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 14 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 20 orang

g. Kelas 4 SDN 1 Baros

Tempat : SDN 1 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 20 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 14 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 16 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 18 orang

h. Kelas 1 SDN 2 Baros

Tempat : SDN 2 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 37 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 34 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 28 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 25 orang

i. Kelas 2 SDN 2 Baros

Tempat : SDN 2 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 25 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 22 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 22 orang

. j. Kelas 3 SDN 2 Baros

Tempat : SDN 2 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu, 31 Juli 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 30 orang

* Sabtu, 07 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 22 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 14 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 18 orang

k. Kelas 4 SDN 2 Baros

Tempat : SDN 2 Baros

Hari dan Tanggal:

* Sabtu,

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 33 orang

* Sabtu, 14 Agustus 2010

Jam : 08.00 11.00 WIB

Peserta : 16 orang

* Sabtu, 21 Agustus 2010

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Peserta : 25 orang

· Penyuluhan Pencatatan Perkawinan

Dalam kegiatan ini penyuluhan “Pencatatan Perkawinan” ditunjukan kepada seluruh masyarakat desa Baros. Adapun tujuan diselenggarakannya penyuluhan “Pencatatan Perkawinan” bagi seluruh masyarakat Desa Baros dimaksudkan agar masyarakat Desa Baros mengetahui akan pentingnya pencatatan dalam perkawinan di KUA.

Adapun penyuluhan tersebut telah dilakukan pada;

Hari dan Tanggal : Kamis, 5 Agustus 2009

Waktu : 14:00 WIB

Tempat : Balai Desa Baros Kecamatan Warung Gunung

Pemateri : Drs. Abdul Fatah (Ketua Pengadilan Agama Rangkasbitung)

· Penyuluhan Tempat Sampah Rumah Tangga Panghasil Kompos

Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh kepala rumah tangga Desa Baros. Adapun tujuan diselenggarakannya penyuluhan “Tempat Sampah Rumah Tangga Panghasil Kompos” bagi seluruh kepala rumah tangga Desa Baros dimaksudkan agar masyarakat Desa Baros dapat mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos karena masyarakat mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk khususnya bagi para petani.

Adapun penyuluhan tersebut telah dilakukan pada;

Hari dan Tanggal : Jumat, 06 Agustus 2010

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Rumah Ketua RT 11 Desa Baros

Pemateri : Mahasiswa KKM Untirta

2. Tematik Kesehatan Masyarakat.

· Penyuluhan Kesehatan

Dalam kegiatan ini penyuluhan kesehatan ditunjukan kepada seluruh masyarakat desa. Adapun tujuan diselenggarakannya penyuluhan kesehatan bagi seluruh masyarakat desa adalah agar masyarakat mengetahui pentingnya menanggulangi dan pencegahaan Penyakit Chikungunnya dan Aids dan pola hidup bersih dan berperilaku sehat.

Adapun penyuluhan tersebut telah dilakukan pada;

Hari dan Tanggal : Selasa, 3 Agustus 2010

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Balai Desa Baros Kecamatan Warung Gunung

Pemateri : Siti Soleha, Amd Keb. (Dinas Kesehatan Kabupaten Serang)

3. Tematik bina lingkungan.

· Pengadaan tempat sampah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kedua. Pembagian tempat sampah kepada warga ini ditempatkan di kawasan-kawasan yang strategis untuk dijadikan tempat pembuangan sampah. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Kegiatan pembagian tempat sampah dilakukan secara serempak di beberapa kampung di Desa Baros diantaranya adalah kampung andihiang, baru, rumah sekretaris desa, bendahara desa, dan balai desa.

· Pengadaan renovasi tugu desa.

Kegiatan ini dilakukan pada minggu terakhir pelaksanaan KKM dengan tujuan untuk memperjelas perbatasan desa Baros dengan desa Pasir Tangkil.

· Pengadaan Rak buku dan perpustakaan Desa

Program kerja pengadaan rak buku perpustakaan desa ini berlangsung di Desa Baros, Kegiatan ini diadakan karena bentuk kepeduliaan kita terhadap keadaan perpustakaan yang terdapat di desa Baros ini. Di desa Baros ini telah tersedia Ruang perpustakaan, namun belum diberdayakan. Sebelum nya tidak ada perpustakaan di desa Baros.

Program Kerja pengadaan rak buku dan penataan ruang perpustakaan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2010. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota KKM 04, dengan pembagian tugas masing-masing, diantaranya: pembersihan ruangan perpustakaan, penempelan kantong peminjaman buku pada masing-masing buku, penataaan buku di rak buku, dan lain-lain. Adapun kegiatan ini ditujukan untuk menambah minat membaca bagi warga desa Baros. Diharapkan setelah adanya perpustakaan, fungsi perpustakaan desa Baros ini dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal demi meningkatkan mutu pendidikan.

· Kerja bakti kebersihan lingkungan.

Kerja bakti ini dilakukan oleh seluruh anggota KKM kelompok 04 serta seluruh masyarakat. Kerja bakti masal ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2010 di Balai Desa Baros. Kerja bakti ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta anggota KKM akan pentingnya kebersihan.

4. Tematik Kewirausahaan

Inventarisasi UKM dan pola pemasaran UKM di Desa Baros dengan memediator UKM dengan pihak Perbankan dan pengajuan perlindungan Pasar kepada pemerintah Kabupaten Lebak secara umum, baik dalam informasi, permodalan dan koperasi, untuk meningkatkan daya saing UKM Desa Baros. Kegiatan ini dilakukan oleh KKM 04 yang dimotori oleh Penanggung Jawab Kewirausahaan yaitu saudara Fery, pelaksanaan selama 1 minggu mulai dari hari Selasa – Minggu, 9 – 15 Agustus 2010 bertempat di Lingkungan Desa Baros dengan Melibatkan Pihak Perbankan, yaitu Bank BNI Cabang Serang.

C. Hasil Kegiatan

Secara umum hasil dari kegiatan yang telah kami lakukan selama pelaksanaan program KKM menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM dan optimalisasi potensi desa yang dimiliki oleh Desa Baros. Dengan demikian diharapkan Desa Baros menjadi desa yang mandiri dalam segala hal. Hasil dari pelaksanaan program kerja KKM ada yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek.

Hasil-hasil kegiatan dari berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan berupa tindak lanjut dan follow-up dari setiap kegiatan. Sebenarnya sulit untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan dikarenakan sempitnya waktu pelaksanaan kegiatan KKM ini. Secara kualitatif ada beberapa hasil kegiatan yang kami laksanakan, diantaranya:

1. Terciptanya masyarakat yang sadar dan peduli akan pendidikan.

2. Mengurangi jumlah warga yang buta aksara melalui program pemberantasan buta aksara.

3. Menumbuhkan minat baca kepada anak usia sekolah melalui pembentukan Perpustakaan Desa yang menarik.

4. Meningkatnya kualitas pemahaman materi pembelajaran siswa Sekolah Dasar di wilayah Desa Baros melalui kegiatan Bimbingan Belajar.

5. Termotivasinya masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

6. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan dan penting nya pengadaan tempat sampah.

7. Memberikan kemudahan bagi warga dalam mengenali lokasi desa melalui pembersihan tugu batas desa.

8. Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pencatatan perkawinan di KUA.

9. Meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat di bidang perekonomian. Di bidang perekonomian masyarakat paham mengenai strategi pemasaran hasil industry dan mengembangkan SDM yang ada.

D. Faktor Pendorong

Banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan suatu program kegiatan. Tingkat keberhasilan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan akan tinggi jika banyak faktor pendukung atau penunjang di dalamnya. Baik faktor yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor pendukung yang bersifat internal adalah adanya koordinasi ketua kelompok dan tingkat kerja sama dan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dari anggota kelompok terhadap tugasnya serta adanya saling kepercayaan di dalam kelompok itu sendiri. Berbagai faktor internal tersebut tergambar secara jelas pada setiap pelaksanaan program kegiatan selama KKM baik pelaksanaannya di dalam maupun di luar area kesekretariatan.

Sedangkan faktor pendukung yang bersifat eksternal berupa dukungan dari pihak Kelurahan, Kecamatan, Universitas, LPPM, Dosen Pembimbing serta masyarakat setempat yang tergambar pada keikutsertaan mereka dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan selama pelaksanaan program KKM baik berupa bantuan yang bersifat moril maupun materil.

E. Faktor Penghambat

Faktor penghambat adalah suatu kendala yang dapat mempersulit terselesaikannya program kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Kontekstual. Adapun faktor yang dapat menentukan selesai atau tidaknya suatu program adalah niat baik, baik dari peserta KKM maupun uluran tangan dari aparat Desa Baros dalam membantu peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Kontekstual dan kesigapan mahasiswa dalam menangani masalah-masalah yang terkait dalam penyelesaian program kegiatan.

Secara umum, hambatan yang terjadi berasal dari perlengkapan yang kurang memadai dan juga pihak-pihak terkait yang bekerja sama.

Ø Faktor Internal

a. Konsep, program, dan kerangka tujuan KKM yang kurang terarah dengan baik, berdampak pada peserta KKM yang tidak terbiasa dengan iklim berorganisasi serta beradaptasi dengan masyarakat..

b. Anggota KKM satu sama lainnya belum saling mengenal baik sifat dan karakter kerja, akan tetapi kami bisa mengkondisikan dan mengantisipasi diantara sifat dan karakter peserta KKM.

Ø Faktor Eksternal

a. Lingkungan sosial dan kultur masyarakat yang berbeda dengan peserta KKM membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan warga desa.

b. Partisipasi masyarakat selama KKM berlangsung kurang maksimal dan cenderung tertutup walaupun pada dasarnya mendukung.

c. Adanya anggapan masyarakat bahwa program KKM memperoleh bantuan dana dari pemerintah sehingga masyarakat mengira peserta KKM dapat memberikan bantuan pembangunan secara fisik sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan masyarakat.

d. Tidak meratanya pemahaman dan pengetahuan masyarakat yang diakibatkan oleh tidak meratanya tingkat pendidikan masyarakat desa.

e. Kurangnya koordinasi antara pihak LPPM dengan kelurahan dan masyarakat target KKM.

F. Upaya Penanggulangannya

Karena banyak permasalahan yang terjadi selama KKM, baik sebelum maupun ketika KKM berlangsung dan dituntutnya kesungguhan kerja, kami berusaha semaksimal mungkin untuk mampu melaksanakannya dan mencari solusi yang terbaik.

Ø Faktor Internal

Permasalahan yang terjadi dalam internal kelompok diselesaikan secara dialog dan musyawarah serta sering melakukan evaluasi. Setiap anggota dituntut untuk bersikap dewasa dalam menyikapi persoalan yang ada dan belajar memahami setiap anggota. Dalam pembagian bidang kerja semua peserta KKM kelompok 04 berperan sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing dan yang terpenting adalah kebersamaan dan partisipasi aktif mensukseskan program kerja kelompok 04 demi kebaikan bersama.

Ø Faktor Eksternal

Dalam bidang pembagian program kerja terdapat koordinator program. Pendekatan dan sosialisasi program kepada masyarakat secara intensif dilakukan mulai dari perbincangan kepada warga Desa Baros, mengikuti pengajian, dan penyuluhan-penyuluhan agar keberadaan peserta KKM dapat dirasakan oleh masyarakat. Menginformasikan kepada masyarakat lainnya bahwa keberadaan peserta KKM dalam rangka tugas belajar bukannya membangun jalan dan sarana fisik lainnya atau persepsi yang selama ini ada di masyarakat, sehingga masyarakat dapat menerima peserta KKM apa adanya. Dan tak lupa pula selalu berkoordinasi dengan pihak tokoh masyarakat, pihak kelurahan, pihak kecamatan setempat serta pihak terkait lainnya, guna mensukseskan pelaksanaan program kerja KKM khususnya kelompok 04 di Desa Baros.

G. Potensi Desa yang dapat dikembangkan

Dari luas wilayah dan sumber daya alam di Desa Baros, desa ini memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan darat, peternakan, kewirausahaan, wisata alam dan wisata agama. Untuk komoditas pertanian, banyak dibudidayakan tanaman pangan seperti; padi, palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan jagung.

Untuk bidang perikanan yang paling banyak dikembangkan adalah pembibitan ikan lele yang paling besar dikampung Munjul, Tapos, dan Cibuah Toplas. Di bidang peternakan yang paling banyak dikembangbiakan adalah ayam ras. Diantaranya yang terbesar adalah peternakan ayam dan di kampung Cibuah Toplas terdapat peternakan ayam yang cukup besar.

Dibidang kewirausahaan yang dapat dikembangkan adalah industri konveksi tas dan dompet, anyaman bambu hias, anyaman bilik bambu serta industri yang bergerak di bidang makanan kecil (emping melinjo). Konveksi tas dan dompet yang tersebar adalah di kampung Andihiang, untuk anyaman bambu hias berada di kampung Sumur Picung. Dan untuk anyaman bilik bambu berada di Kampung Munjul, sedangkan untuk industri makanan kecil (emping melinjo) hampir diseluruh kampung. Inilah yang menjadi potensi desa yang harus diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat sehingga dapat dijadikan sebagai identitas desa.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sebagaimana yang kami paparkan di atas pada bagian-bagian sebelumnya, secara umum dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Kesadaran masyarakat Desa Baros akan pentingnya pendidikan bagi mereka cukup rendah hal itu tercermin pada tingkat pendidikan akhir sebagian besar masyarakat yang hanya setingkat SD. Selain itu minat baca masyarakat juga masih sangat rendah.

2. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Baros adalah bertani, berkebun, beternak, berdagang dan sebagian dari mereka ada yang berwiraswasta seperti usaha industri kecil berupa pembutan kerajinan dari bambu, dan makanan.

3. Kurangnya kesadaran warga akan pentingnya kesehatan dan kebersihan terkait dengan pengadaan dan penggunaan MCK dan tempat sampah sebagai sarana kebersihan masyarakat.

B. SARAN

a. Saran Kepada Pemerintahan Daerah Setempat

Pemerintah setempat harus turut berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memaksimalkan potensi sumber daya alam Desa Baros. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat dalam hal ini Pemerintah Daerah (PEMDA) maupun pihak Kelurahan yang bekerja sama dengan instansi pemerintah yang terkait sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas desa Baros dalam berbagai bidang, diantaranya:

1. Pemerintah harus bekerja sama dengan instansi yang terkait untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai bekal untuk masa depan, dengan dinas pertanian untuk meningkatkan kualitas pertanian serta penggunaan teknologi tepat guna dalam setiap kegiatan tani serta pengolahan hasil kebun sehingga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi.

2. Pemerintah setempat harus menganggarkan dana untuk menyediakan fasilitas umum seperti: perbaikan jalan, penerangan jalan desa dan pengadaan sarana transportasi untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas warga.

3. Melakukan penilaian terhadap kinerja aparat desa dalam melayani masyarakat dan terjun langsung ke masyarakat untuk mengetahui keluhan serta permasalahan yang dialami oleh masyarakat dan untuk mencari suatu pemecahan masalah tersebut.

b. Saran Kepada Pihak Penyelenggara (LPPM)

1. Pihak LPPM dalam hal ini sebagai pihak penyelenggara harus memberikan pembekalan secara konseptual dan praktis yang semaksimal mungkin kepada peserta KKM agar peserta KKM melakukan kegiatan yang telah diprogramkan sebelumnya semaksimal mungkin.

2. Pihak LPPM harus melakukan pengawasan pada setiap kelompok secara berkala untuk melihat serta memantau sejauh mana keaktifan para peserta KKM selama pelaksanaan kegiatan KKM.

3. LPPM UNTIRTA diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang concern dan committed terhadap program-program pengembangan masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri khususnya dengan pemerintah daerah atau instansi terkait, agar dalam pelaksanaan program KKM tidak memberatkan mahasiswa dan pihak lainnya.

4. Pihak LPPM harus mengadakan pembinaan dan pengembangan potensi yang telah digali oleh peserta KKM serta mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai secara berkesinambungan.

No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi