Thursday, October 21, 2010

Anak Baru di Banten

 

Anak Baru di Banten

Oleh

Andrianto Gunawan

(082077)

Jurusan Komunikasi FISIP UNTIRTA


Terik mahatahari pada awal Oktober tahun ini, membuat semua orang yang berada di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa cabang serang ingin ber teduh. Gedung rektorat lah yang tepat untuk melepas penat siang itu. Dengan tempat teduh yang rimbun serta hembusan air conditioner (AC) dari dalam gedung menginginkan berlama-lama didalamnya hari itu.

Dalam gedung menjadi lalu-lintas pekerja staff tata usaha Untirta. Suara bising terdengar sampai diluar gedung rektorat. Tapi ada satu ruang sibuk tanpa suara yang dihuni oleh lima pekerja didalamnya

Salah satunya adalah seorang yang berawakan sedang dengan kumis tipis menghiasi senyumnya. Boyke Pribadi orang yang memberi senyuman itu, berusia 38 tahun kelahiran kota tempatnya bekerja, Serang. Public relation atau humas pekerjaan yang sedang ditekuninya selama kurang lebih dua tahun.

“baru sebentar kok kerjanya, kurang lebih baru dua tahun.” Pengakuannya

Memiliki fakultas kedokteran yang menjadi gensi tersendiri bagi PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia. Termasuk Untirta baru mencoba recanakan mendirikan fakultas kedokteran pertama provinsi Banten. Dengan memulainya lewat Prodi Ilmu Kedoteran dan terinspirasi oleh aspirasi masyarakat banten tentang tenaga medis yang kurang.

“Rencana mendirikan Prodi Ilmu Kedokteran tercetus setelah mendengarkan aspirasi Masyarakat, yang menginginkan dibukanya Prodi Ilmu Kedokteran di Untirta, dengan Alas an bahwa di Banten—masih kekurangan tenaga medis dan ini kira-kira telah Berjalan mulai beberapa tahun yang lalu.” Ujarnya

Sambil berbincang, kopi diatas meja di tenggak perlahan Boyke, karena masih terlihat kepulan asap. Menunjukkan jari telunjuknya kepada office boy, meminta segelas teh manis untuk tamunya. Dan memulai lagi perbincangan dengan senyuman khasnya.

Setiap perencanaan mendirikan Prodi Ilmu Kedokteran harus memenuhi syarat. Tenaga pengajar, salah satu syarat utama untuk memenuhinya. Diperlukan 20 tanda tangan dokter yang menjadi tenaga pengajar di Prodi Ilmu Kedokteran.

“Kami bekerja sama dengan Krakatau Medika dalam hal ini—dengan mengumpulkan Tanda tangan sedikitnya dari 20 dokter untuk menjadi dosen di Prodi Ilmu Kedokteran Untirta. Selain itu, kami pun meminta YARSI sebagai Pembina Prodi ini Sebab kalau Prodi Ilmu Kedokteran ini berdiri kan bias” jelasnya.

Tanah yang ada di kampus Serang sudah tak memungkinkan untuk membuat bangunan baru, gedung perkuliahan dan lab kedokteran. Kampus Cilegon pun menjadi jawaban atas pertanyaan tempat mendirikan gedung perkuliahan Prodi Ilmu Kedokteran. Disebelah gedung fakultas Teknik yang luasnya cukup dibuat fakultas baru sekelas fakultas Kedokteran.

“Sekitar 2 Hektar, di sebelah Fakultas Tehnik.” Jawabnya dengan ragu

Pengharapan mungkin terjadi bila pemerintah Provinsi dan kota ikut mendukung secara penuh pembangunan prodi ilmu kedokteran pertama di Banten. Dan tak mungkin bila rencana ini hanya sekedar wancana saja tanpa ada realities pembuktiannya.

“Pemerintah memang mendukung, hanya saja tidak se-fleksibel pemerintah swasta.” Harapnya untuk menutup perbincangan siang itu.



No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi