PENGUTIPAN DAN PLAGIASME ADALAH PEMBODOHAN KEILMUAN

PENGUTIPAN DAN PLAGIARISME

ADALAH PEMBODOHAN KEILMUAN

  Oleh : 

Sutrisna Wijaya

 

Heran memang sifat malas situ merajalela di berbagai aspek kehidupan manusia, baik itu sifat maupun tindakan, tapi yang lebih ironisnya lagi di bidang pendidikan sekelas Perguruan Tinggi Negeri, memang budaya ini tidak dapat disalahkan orangnya saja, dengan perkembangan dunia informasi yang begitu pesat, misanya internet, membuka peluang dalam mencari data secara cepat dan mudah, dengan metode klik kanan, klik copy dan kemudian buka Word(bajakan Juga) baru kemudian di klik paste maka dokumen sudah siap disajikan dan diklaim.

Memang boleh pengutipan itu dilakukan, tapi, dampaknya apa? sangat besar, misalnya satu paragraf dari sumber lain, dan sumber lain hingga menghasilkan tulisan yang setebal jengkal, dengan teori dan pemikiran orang. Terus yang dilakukan kita tadi apa?

(kita hanya bekerja klik copy dan klik paste dengan edit dikit tanpa menggunakan otak kita ini)'

Banyak Sarjana dan Master menghasilkan berbagai karya tulis yang sangat bagus dengan mengolah dan menggabungkan teori lain sehingga dia di cap brilian dan jenius,, tapi dibalik itu semua apa?

(hanya sekumpulan karya orang yang kita susun kembali dengan rapih dengan taburan teori-teori lain yang sangat bagus)

Orang,,,kita makan dengan teori orang,,,kita bicara dengan teori orang,,selanjutnya fungsi pendidikan di negeri ini apa?

(hanya menggabungkan teori-teori zaman perang dunia satu dan dua yang kita pakai sekarang dan kita klaim itu hasil kita dengan nilai A,,,Siapa yang nilai dan fungsi otak kita kemana?)

 

Betapa sakit memang kita dengan bersusah payah menyusun karya tulis, huruf demi huruf dirangkai, kata demi kata ku rangkai, hingga menyusun sebuah kalimat dan menyusun sebuah paragraf dan hasil itu ku serahkan pada dosenku yang saya hormati,,,,,dan betapa kagetnya aku, dengan nilai jeblok ku dapatkan,,,…dan aku berkata kenapa gerangan nilai ku jeblok?????

Kau tidak sedikit pun mengutip para ahli yang sangat kami agungkan selama ini,,,dan aku berkata aku telah mengerjakan tugasku dan aku telah bersusah payah mendayagunakan otakku yang diberikan TUhan secara sempurna dan tidak dimiliki oleh makhluk lain,,, terus apa hubungannya aku dengan para ahli yang telah lama mati itu?

Dengan muka masam aku duduk tersedak, dan tiba-tiba teman sekelasku datang ke dosen yang sangat saya hormati itu,,,dan saya perhatikan betapa tersenyum nya dosen melihat karya si temanku tadi,,,

 

Bagus karya tulisanmu cukup sempurna dengan berbagai referensi yang begitu banyak dana komplit,,, dan temanku tadi iya pak saya sangat bersusah payah dan saya sangat menghormati buku-buku yang ada teorinya terutama buku teks bahasa asing, membuat kita cerdas dan hebat.

Ya setelah ku pinjam dan baca sebentar, betapa kagetnya aku,, tulisannya begitu rapih dengan tiap paragraf berbagai kutipan orang tertera disitu, aku heran dan aku sadar bukannya semua kalimat dan titik yang ada di karya temanku adalah makalah yang telah aku baca di internet semalam,,, dan sempurnalah kehidupan pendidikan ini.

Tragis dan ironi apa yang aku pikirkan selama ini sangat bertolak belakang dengan saat ini,,Tuhan kita adalah Maha mengetahui dengan berbagai kelebihan yang diberikan pada kita, hendaknya kita bangga dengan apa yang diberikan Tuhan pada kita bahwa otak kita untuk kehidupan kita, dan hendaknya gunakanlah fungsi ini untuk berfikir merumuskan formulasi dalam memecahkan masalah dan hadapilah masalah dengan pola pikir kita dan hormatilah karya orang lain Karena kita juga punya otak dan hati. Jika kita menggunakan hak orang lain bukannya itu sama saja dengan merampok dan menjarah pemikiran orang….

 

Dan siapa yang salah?

Singgungan untuk Plagiarisme yang sangat memprihatinkan di negeri ini.