Wednesday, March 17, 2010

PERAN PENTING SASTRA ANAK

 

 
 PERAN PENTING SASTRA ANAK

 
Mengapa sastra anak penting
Munculnya sastra anak oleh anak sangatlah menggembirakan. Hal ini paling tidak untuk mengimbangai sastra anak yang ditulis oleh orang dewasa. Kelebihan sastra anak oleh anak adalah orisinalitas cerita yang diangkat. Anak-anak mampu mengekspresikan duninya secara lebih lugas dan alami. Mereka tidak akan terseret arus besar tema sastra anak oleh penulis dewasa yang cenderung berjibaku dengan nilai-nilai moral dan budi pekerti. Anak-anak akan menulisnya polos dan lugu sesuai dengan karakter kebocahan mereka. Kemampuan anak usia tujuh tahun sampai sebelas tahun, sudah memungkinkan untuk melahirkan suatu karya sastra. Pada usia itu anak sudah mampu berpikir secara sistematik terhadap hal-hal atu objek yang konkret. Dia juga mampu mengonservasikan dan memecahkan masalahnya dengan penalaran sederhana. Yang lebih hebat lagi anak-anak itu sudah mampu memahami hukum persamaan, penggolongan, dan kebalikan dari sesuatu.

Mengapa Perlu di Ajarkan Sastra Anak
Harus mulai ditanamkan dalam diri bahwa membaca buku bukanlah aktivitas yang memerlukan keseriusan, berat dan menjenuhkan belaka. Justru membaca memberikan sensasi petualangan intelektualitas yang mengasyikkan. Saya sendiri berharap besar. Walaupun secara fisik, buku tidak lebih dari tumpukan kertas yang dibubuhi huruf-huruf untuk merangkai kalimat utuh sebagai ‘anak rohani’ (mengutip Pram) dari penulisnya, ia (buku) mampu membangun pemikiran kita untuk mengubah eksistensi kemanusiaan kita. Dan adalah bijak jika kita menanamkan kepada anak-anak kita, bocah-bocah negeri ini untuk cinta baca, minat pada buku, yang pada akhirnya (jika tidak sekarang, mungkin nanti) dengannya (buku) mereka para anak yang merangkak menuju dewasa mampu membuka pikirannya akan sebuah pilihan dan menjadikannya pijakan untuk merintis jalan memahami ‘dunia’ dan ‘melek’ untuk memetakan realitas.

Bagaimana Cerits Anak Yang Sesuai Untuk Anak
Cerita  anak  adalah  kisah  nyata  atau  rekaan  yang  berbentuk  prosa  yang bertujuan  menghibur  pembacanya  (anak).  Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui minat baca anak terhadap buku cerita anak. Minat  adalah  kecenderungan  dan  kegairahan  yang  tinggi  atau  keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sesuai dengan pengertian tersebut, minat baca adalah kecenderungan  jiwa  yang  mendorong  seseorang  membaca  bacaan  tertentu. Kecenderungan-kecenderungan  tersebut  terlihat  dalam  indikator-indikator  antara lain respon positif, aktivitas membaca, kesenangan, dan tindak lanjut.

Bagaimana Memahami Tokoh Crita

Salah satu langkah awal untuk memudahkan penulisan cerita adalah membuat daftar karakter yang akan dijadikan tokoh dalam kisah tersebut. Boleh tokoh-tokoh utamanya saja, boleh juga sampai tokoh-tokoh 'figuran'.Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, tidak boleh ada tokoh numpang lewat. Setiap tokoh harus diperhatikan benar perannya dalam mendukung kekuatan cerita.

Jenis-jenis Puisi
Dalam pemahaman puisi, hal yang dipandang erat hubungannya adalah jenis puisi itu sendiri dan sudut pandang penyair.
1.        Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif Klasifikasi puisi ini berdasarkan cara penyair      mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan.
a.    Puisi Narataif Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Ada puisi narati yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada yang kompleks. Puisi-puisi naratif, misalnya: epik, romansa, balada, dan syair.
b     Puisi LirikDalam puisi lirik penyair mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya. Ia tidak bercerita. Jenis puisi lirik misalnya: elegi, ode, dan serenada.
c    Puisi DeskriptifDidepan telah dinyatakan bahwa dalam puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan / peristiwa, benda, atau suasana dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang dapat diklasifikasikan dalam puisi deskriptif, misalnya puisi satire, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionitik.
2.        Puisi Deskriptif Didepan telah dinyatakan bahwa dalam puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan / peristiwa, benda, atau suasana dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang dapat diklasifikasikan dalam puisi deskriptif, misalnya puisi satire, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionitik.
3.        Puisi Subyektif dan Puisi Obyektif Puisi Subyektif disebut juga Puisi Personal, yakni puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri. Puisi-puisi yang ditulis kaum ekspresionis dapat diklasifikasikan sebagai puisi subyektif, karena mengungkapkan keadaan jiwa penyair sendiri. Demikian pula puisi lirik dimana aku lirik bicara kepada pembaca. 


Sumber : (berbagai sumber)

No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi