Wednesday, March 3, 2010

FUNGSI STRATEGIS KONSULTAN PADA ORGANISASI PUBLIK

 

FUNGSI STRATEGIS KONSULTAN PADA ORGANISASI PUBLIK
( Konseptual Peranan Konsultan Pada Organisasi Publik )

Oleh
Endi Sutrisna
072645

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG-BANTEN
2010


1.    Latar Belakang Masalah
Seiring dengan semakin rumitnya kebutuhan publik di masyarakat sebagai akibat liberalisasi ekonomi dan informasi di berbagai sektor kehidupan dewasa ini, peranan sumber daya manusia sebagai faktor penentu utama mampu tidaknya organisasi untuk bersaing secara dinamis dan menguntungkan semakin dirasakan arti pentingnya. Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

Pembenahan atau pemberdayaan terhadap sumber daya manusia di suatu organisasi terus dilakukan melalui program-program seperti  pelatihan dan pengembangan karyawan (training and development), assessment, maupun instalasi program Human Resources Information System. Akan tetapi seringkali dirasakan belum memberikan hasil yang optimal bagi pemberdayaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pembenahan atau pemberdayaan di bidang sumber daya manusia seringkali dilakukan tanpa dilandasi suatu strategic grand scenario.

Salah satu pendekatan dalam Manajemen SDM dewasa ini adalah menggunakan titik sentral penanganan masalah dan pengembangan organisasi dengan melibatkan konsultan dalam membuat dan merumuskan kebijakan yang akan diterapkan dalam organsiasi. Pendekatan Konsultan strategis adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi manusia sebagai titik sentralnya. Masih rendahnya kompetisi sumber daya manusia dalam organisasi publik yang sangat jauh ketinggalan dengan organisasi swasta, hal ini diakibatkan daya saing dan pemecahan masalah dalam kebijakan organisasi relatif lemah dan tidak efisien sehingga untuk itu peran strategis konsultan pada organisasi publik sangat berperan dalam membantu daya saing dan produktifitas pegawai untuk pencapaian pelayanan yang oftimal kepada masyarakat. 

2.1 Peran Manajemen Strategis Dari Konsultan
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, dengan disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen strategis dalam bidang konsultan sangatlah dibutuhkan, karena memiliki definisi fungsi manajer sebagai berikut 1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
Dalam definisi diatas berarti manajemen adalah suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melakukan lima fungsi-fungsi manajemen yang utama. Pertama, majer merencanakan (Plan) apa yang akan mereka lakukan. Kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staff (Staffing) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasional secara optimal.

Pemahaman tentang manajemen strategi pada organisasi publik bergantung pada cara orang mendapatkan pemahaman tentang kompetitor, layanan, penyedia layanan, swasta, dan masyarakat. Harga dan kualitas sebuah organisasi dari layanan harus kompetitif di mata masyarakat. Untuk menjadi sukses dalam organisasi perlu meletakkan tekanan pada globalisasi. Konsultan telah menjadi alat penting strategis-alat manajemen strategi. Peningkatan jumlah organisasi yang mendapatkan keuntungan dengan menggunakan teknologi untuk menjual sosialisasi langsung dan komunikasi dengan masyarakat, mitra, swasta,  dan kompetitor telah meningkat tajam. Manajemen strategi diperlukan untuk menghadapi adanya perubahan ini dimana organisasi akan mengalami kendala organisasi, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan, perncanaan, operasioanl, pemasaran dan lain-lain. Manajemen strategi membatu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang tidak siap diantisiapasi oleh organisasi dalam kondisi sekarang.

Misalnya yang masalah yang sering dihadapi adalah krisis ekonomi global  kendala utama yang sering diabaikan oleh semua perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan, namun ketika situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi  sangat penting diperlukan. Akan sangat terlambat bagi organiasi untuk menerapkan manajemen strategi ketika organisasi sudah diambang masalah besar. Manajemen Strategi membantu organisasi mengumpulkan, menganalisis, dan mengatur informasi. Mereka melacak tren industri dan kompetitif, mengembangkan model peramalan dan skenario analisis, evaluasi kinerja perusahaan dan divisi, spot baru peluang pasar, ancaman mengidentifikasi layanan, kreatif dan mengembangkan rencana aksi.

Manajemen strategi memiliki tujuan jangka pendek tonggak organisasi yang harus dicapai untuk mencapai tujuan jangka panjang. Contoh tujuan jangka panjang adalah tujuan tahunan harus terukur, kuantitatif, menantang, realistis, konsisten, dan diprioritaskan. Tujuan tahunan harus dinyatakan dalam hal manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi / operasional, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi. Tujuan Tahunan khususnya penting dalam strategi implementasi, sedangkan tujuan jangka panjang sangat penting dalam perumusan strategi. Tujuan Tahunan merupakan tujuan dasar untuk mengalokasikan sumber daya.

Kebijakan merupakan sarana sasaran tahunan yang akan dicapai. Kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan prosedur yang didirikan untuk mendukung upaya-upaya untuk mencapai tujuan yang dinyatakan. Perubahan pada salah satu komponen utama dalam model dapat mewajibkan perubahan pada salah satu atau seluruh komponen lainnya. Misalnya, perubahan ekonomi dapat merupakan kesempatan yang besar dan memerlukan perubahan dalam jangka panjang dan tujuan-tujuan strategi; kegagalan tahunan untuk mencapai tujuan dapat memerlukan perubahan dalam kebijakan atau saingan utama dari perubahan strategi dapat memerlukan perubahan misi yang kuat. Oleh karena itu, strategi formulasi, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan harus dilakukan secara terus menerus, tidak hanya pada akhir tahun atau semiannually. Proses manajemen strategi tidak pernah benar-benar berakhir. Penerapan dari proses manajemen strategi-biasanya lebih formal dan lebih besar di organisasi yang besar. Organisasi yang memiliki banyak divisi, produk, pasar, dan teknologi juga cenderung lebih formal dalam penerapan konsep manajemen strategi. Manfaat manajemen strategi berikutnya adalah keunggulan utama manajemen strategi: Proactive dalam membentuk masa depan perusahaan dalam melakukan tindakan merumuskan manajemen strategi yang lebih baik (sistematis, logis, rasional pendekatan) dari sisi Keuangan: Meningkatkan produktivitas, peningkatan layanan dan peningkatan profitabilitas. Perusahaan yang menggunakan Manajemen strategi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelayanan, profitabilitas dan produktivitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa perencanaan kegiatan sistematis.

2.2    Konsep Organisasi Publik
A. Pengertian Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

1. James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama  (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

2. John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

3. Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

4. Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha (  Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).

Ciri-ciri organisasi
  1. terdiri daripada dua orang atau lebih,
  2. ada kerjasama,
  3. ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
  4. ada tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan       kerjasama dijalankan;
2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi       antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan  tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Birokrasi, dan Administrasi manajemen
a. Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan,        pemerintahan atau administrasi melalui kantor.
b. Administrasi dan manajemen: badan administrasi atau badan manajemen      (administrative body atau management body), dus suatu badan yang        menyelenggarakan suatu kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan        yang telah ditentukan (baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta).
c. Sistem: sistem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata-hubungan      kerjasama sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang ditentukan.

Organisasi formal
Organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, iaitu: 1) goals oriented (berorientasi tujuan), 2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial), 3) structured activities, 4) technological system.

B. Organisasi Publik
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar, yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara, mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga, sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan).


Organisasi publik atau organiasi pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggara
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.    Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.
Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi :
1.    Yang bersifat primer dan,adalah semua penye¬diaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan.
2.    Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan.
Karakteristik
Ada lima karakteristik yang dapat dipakai untuk membedakan ketiga jenis penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:
1.    Adaptabilitas layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.
2.    Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.
3.    Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien.
4.    Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.
5.    Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

2.3 FUNGSI STRATEGIS KONSULTAN PADA ORGANISASI PUBLIK
A. PERANAN KONSULTAN

Konsultasi PO menonjolkan nilai-nilai tertentu antara lain:
1. Mengakui dan menghargai harkat dan martabat manusia.
2.  Saling mempercayai dan saling mendukung
3. Pemerataan Kekuasaan
4. Kesiapan menghadapi masalah secara terbuka.
5. Partisipasi

 B. PERANAN KONSULTAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
1. Konsultan Eksternal
Jika manajemen memutuskan mempekerjakan konsultasi eksternal, tindakan tersebut biasanya diambil karena berbagai pertimbangan, seperti :
1. Melihat permasalahan yang dihadapi kliennya dari kaca mata yang berbeda.
2. Tingkat objektivitasnya yang tinggi.
3. Karena profesionalismenya, konsultan eksternal dihargai tinggi dan menikmati
     status terhormat di mata kliennya.
4. Kebebasan bergerak yang lebih besar  ketimbang konsultan internal.
5. Peranannya yang lebih besar dalam melaksanakan perubahan.
6. Konsultan eksternal tidak terlalu terpengaruh oleh kekuasaan orang-orang tertentu dalam  organisasi.
7.  Sikap yang lebih independen dalam mengambil resiko pemecahan masalah.
   
Penggunaan konsultan eksternal bukannya tanpa kelemahan. Berbagai kelemahan itu antara lain ialah :
1. Tidak mengenal organisasi kliennya dengan sempurna.
2. Upaya mengenal organisasi klien  memerlukan waktu dalam bentuk orientasi
     yang pada gilirannya menambah beban biaya.
3. Ada saja segi-segi tertentu dalam organisasi klien yang tidak akan sepenuhnya   dikuasai.
4. Konsultan tidak sepenuhnya memahami struktur organisasi karena perilaku para  anggota organisasi tidak hanya diatur oleh kultur yang tersurat, akan tetapi juga secara tersirat.
5. Konsultan tidak mengenali sepenuhnya jaringan komunikasi formal dan  nformal.
6.  keengganan berbagai pihak dalam organisasi untuk berbagi informasi dengan orang luar.

2. Konsultan Internal
Menggunakan konsultan internal mempunyai manfaat tertentu yang tidak
diperoleh dengan menggunakan jasa konsultan eksternal, antara lain:
1. Konsultan sudah menjadi anggota organisasi.
2. Konsultasi sudah mengenal dengan baik dan  menerima norma-norma yang berlaku.
3. Yang bersangkutan tidak perlu lagi menggunakan waktu yang panjang untuk
menjalani periode orientasi.
4. Konsultan internal tersebut sangat mungkin sudah memahami struktur kekuasaan dan kewenangan dalam organisasi.
5. Konsultan sudah mengenal orang-orang yang memainkan peranan yang strategis dalam organisasi.
6. Konsultan sudah dikenal oleh para anggota organisasi.
7. Yang bersangkutan termasuk salah satu  pihak yang berkepentingan yang tentunya  ingin melihat organisasi meraih keberhasilan.

Berbagai kelemahan dalam penggunaan konsultan internal, seperti :
1.  Kemungkinan kurangnya keterampilan khusus dalam teori dan teknik PO
2. Karena keterikatan psikologisnya kepada organisasi, konsultan internal  mungkin tidak bebas dari subjektivitas.
3.  Kemungkinan konsultan internal akan terpukau oleh sistem operasional yang
     berlaku dan menyesuaikan saran-sarannya dengan selera manajemen.
4. Hubungannya dengan para karyawan lain akan diwarnai oleh sifat interaksi yang sudah terjalin di masa lalu.
5. Tidak memiliki kekuasaan atau kewenangan tertentu yang sebetulnya diperlukan dalam melaksanakan berbagai jenis intervensi.

Kerja Sama Tim Eksternal dan Internal
Konsultan  eksternal  membawa keterampilan, objektivitas dan wawasan baru dalam memecahkan berbagai masalah.
Sebaliknya konsultan internal membawa pengetahuan yang rinci tentang kultur, norma-norma, sistem nilai dan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan organisasi ditambah dengan kenyataan bahwa mereka sudah mengenal para  nggota organisasi lainnya.
Dengan perkataan lain, kerja sama antara konsultan eksternal dan internal menghasilkan integrasi kemampuan, ketrampilan dan daya.
Pendekatan tim mempunyai manfaat lain, yaitu:
1. Pembagian kerja dalam pelaksanaan program perubahan
2.  Berbagi pengetahuan dan pengalaman
3. Mengurangi perlunakan saran
4. Adanya jaminan bahwa perubahan yang diberlakukan berlangsung secara berlanjut karena meskipun konsultan eksternal tidak lagi aktif konsultan internal terus berada di lingkungan organisasi.
5. Tim eksternal dan internal dapat memberikan stimulasi dan motivasi yang
     diperlukan.

C. Tahapan Proses Intervensi Konsultan Pada Organisasi
Masuknya Konsultan dan Intervensinya Pada titik masuknya konsultan, kepadanya harus diberikan jaminan bahwa ia mempunyai akses yang seluas-luasnya untuk memasuki semua bagian organisasi karena hanya dengan demikianlah ia akan mengenal organisasi secara tepat, termasuk memahami permasalahan yang diduga dihadapi oleh organisasi tersebut.
Pengembangan Hub Konsultan-Klien Mencakup kerangka kerja konsultan, masa kerjanya, biaya yang harus dipikul oleh klien, hasil pekerjaan yang diharapkan dari konsultan, yang kesemuanya dimaksudkan untuk :
a. mencegah timbulnya konflik di kemudian hari.
b. Mempertegas apa yang diharapkan oleh satu pihak dari pihak yang lain,
c. Kesepakatan tentang cara penyelesaian perbedaan pendapat tentang semua segi hubungan kerja kedua belah pihak seandainya perbedaan pendapat itu timbul.

D. Pengumpulan Informasi
Konsultan dapat menggunakan berbagai cara dan teknik pengumpulan data seperti melalui wawancara dan penyebarluasan kuesioner. Contoh : Jika dalam suatu organisasi terjadi perpindahan pegawai.

E. Tahap Diagnosis
Konsultan bersama kliennya menganalisis data yang telah terkumpul yang apabila dilakukan dengan tepat, akan menghasilkan identifikasi wilayah permasalahan dan menemukan hubungan kausal yang bersifat kritis. Diagnosis yang tepat sangat penting disoroti dari paling sedikit dua sudut pandang.
Pertama : Agar ditemukan sumber
Kedua  : Diagnosis yang lemah, tidak tepat, dapat menjurus kearah perubahan yang harus dibayar dengan biaya tinggi.

F. Rencana Aksi, Strat   & Teknik Interv  
Berbagai teknik PO dpt digunakan, seperti GKM, MBO, pengembangan tim, pengembangan hubungan intra kelompok dan antar kelompok. Yang perlu diperhatikan bhw teknik apa yang digunakan, harus berkaitan langsung dengan situasi nyata dlm ehidupan sehari-hari organisasi klien. Fokus penerapannya bukan pada peningkatan kemampuan individual tetapi pada kerja sama antara individu, antar kelompok dan antar berbagai satuan kerja.

G. Pemantauan, Peninjauan Ulang dan Pemantapan Program Aksi
Memantau hasil yang dicapai dan memantapkan perubahan yang telah diperkenalkan. Berarti perlu dilakukan penilaian untuk melihat apakah strategi perubahan yang ditentukan dan dilaksanakan efektif atau tidak dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

H. Pengakhiran Hub   Konsultan-Klien
Seorang konsultan dapat dikatakan sukses apabila ketergantungan kliennya kepadanya semakin berkurang. Klien yang dibantu harus semakin mampu mandiri dan memiliki kemampuanyang semakin besar melakukan perubahan tanpa bantuan pihak luar.

Kultur Organisasi
Setiap organisasi memiliki kultur yang khas. Yang dimaksud dengan kultur organisasi ialah kesepakatan bersama tentang nilai yang dianut bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan. Kultur organisasilah ang
menentukan :
a. apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para anggota organisasi;
b. batas-batas perilaku;
c.  sifat dan bentuk pengendalian
d. gaya manajerial

2.4 Tantangan Organisasi Publik Di Masa Depan 
    Tantangan yang akan dihadapi oleh para manajer di masa depan adalah dalam memanaje perubahan.  Perubahan-perubahan tersebut dalam berbagai bentuk seperti peningkatan kreativitas, inovasi, visi tentang masa depan, pemanfaatan teknologi yang makin canggih, orientasi baru dalam interaksi dengan semua pihak yang berkepentingan, egitu mendasar sifatnya sehingga tidak ada pilihan lain kecuali mengubah kultur rganisasi. Gaya bekerja, karakteristik tertentu, cara-cara berperilaku,tradisi, etos, bahkan mitos dan filosofinya mungkin lebih ampuh dari sistem tertentu yang sifatnya formalistik.   Harus isadari bahwa kultur organisasi tidak timbul dan tumbuh dengan sendirinya, melainkan engan sadar ditanamkan, ditumbuhkan, dipelihara dan dipertahankan melalui suatu trategi erubahan yang kompleks yang ditentukan dan diterapkan oleh pihak manajemen.

3.1 Kesimpulan
Manajemen strategis
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, dengan disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai suatu tujuan Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melakukan lima fungsi-fungsi manajemen yang utama. Pertama, majer merencanakan (Plan) apa yang akan mereka lakukan. Kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staff (Staffing) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasional secara optimal.

Konsep Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, Ciri-ciri organisasi:
  1. terdiri daripada dua orang atau lebih,
  2. ada kerjasama,
  3. ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
  4. ada tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi Publik
Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar, yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara, mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga, sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). 

Organisasi publik atau organiasi pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peran Strategis Konsultan Pada Organsaisi Publik
Konsultan  eksternal  membawa keterampilan, objektivitas dan wawasan baru dalam memecahkan berbagai masalah.Sebaliknya konsultan internal membawa pengetahuan yang rinci tentang kultur, norma-norma, sistem nilai dan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan organisasi ditambah dengan kenyataan bahwa mereka sudah mengenal para  nggota organisasi lainnya.


Dengan perkataan lain, kerja sama antara konsultan eksternal dan internal menghasilkan integrasi kemampuan, ketrampilan dan daya.
Pendekatan tim mempunyai manfaat lain, yaitu:
1. Pembagian kerja dalam pelaksanaan program perubahan
2.  Berbagi pengetahuan dan pengalaman
3. Mengurangi perlunakan saran
4. Adanya jaminan bahwa perubahan yang diberlakukan berlangsung secara berlanjut karena meskipun konsultan eksternal tidak lagi aktif konsultan internal terus berada di lingkungan organisasi.
5. Tim eksternal dan internal dapat memberikan stimulasi dan motivasi yang
     diperlukan.
Tahapan Proses Intervensi Konsultan Pada Organisasi
Masuknya Konsultan dan Intervensinya Pada titik masuknya konsultan, kepadanya harus diberikan jaminan bahwa ia mempunyai akses yang seluas-luasnya untuk memasuki semua bagian organisasi karena hanya dengan demikianlah ia akan mengenal organisasi secara tepat, termasuk memahami permasalahan yang diduga dihadapi oleh organisasi tersebut.


Pengembangan Hub Konsultan-Klien Mencakup kerangka kerja konsultan, masa kerjanya, biaya yang harus dipikul oleh klien, hasil pekerjaan yang diharapkan dari konsultan, yang kesemuanya dimaksudkan untuk :
a. mencegah timbulnya konflik di kemudian hari.
b. Mempertegas apa yang diharapkan oleh satu pihak dari pihak yang lain,
c. Kesepakatan tentang cara penyelesaian perbedaan pendapat tentang semua segi hubungan kerja kedua belah pihak seandainya perbedaan pendapat itu timbul. Adapun tahapan prosesnya sebagai berikut:
1. Pengumpulan Informasi
2. Tahap Diagnosis
3. Rencana Aksi, Strat   & Teknik Interv  
4. Pemantauan, Peninjauan Ulang dan Pemantapan Program Aksi
5. Pengakhiran Hub   Konsultan-Klien
Masih rendahnya kompetisi sumber daya manusia dalam organisasi publik yang sangat jauh ketinggalan dengan organisasi swasta, hal ini diakibatkan daya saing dan pemecahan masalah dalam kebijakan organisasi relatif lemah dan tidak efisien sehingga untuk itu peran strategis konsultan pada organisasi publik sangat berperan dalam membantu daya saing dan produktifitas pegawai untuk pencapaian pelayanan yang oftimal kepada masyarakat menuju reformasi birokrasi dan pencapaian good goverment.


Referensi :
Miftah thoha. 2004. pembinaan orgasnaisi. Yogyakarta: UGM Pers
Sutarto. 1993. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
           University Pers.
Sondang P. Siagian. 1995. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi
          Aksara.
Sjafari, Agus. 2009. Buku Mata Ajar: Pengembangan dan Pelembagaan
          Organisasi (Ane 626). Serang: UNTIRTA Pers.
Douglas ray. 2006. Memulai dan Menjalankan Bisnis Konsultan. Jakarta: Abdi  
           Tandur

Website:
http://konsultan-manajemen.com
http://organisasi.org/konsultasi-konsultan-manajemen-konsultan-bisnis-konsultan-
       usaha-feasibility-study-consultant-dll

No comments:
Write komentar

Silahkan isi komentar Anda disini

E-learning

Produk Rekomendasi