Advertisement

Thursday, January 16, 2025

Ini Penjelasan Kurikulum Deep Learning

 Apa yang dimaksud dengan kurikulum deep learning?

Deep Learning, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Pembelajaran Mendalam, bukanlah sekadar kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna bagi siswa.


Kurikulum Deep Learning adalah sistem pembelajaran yang didesain untuk menguatkan pemahaman siswa melalui pendekatan lebih dalam. Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar lebih bermakna sekaligus menyenangkan bagi siswa.

Langkah-Langkah Memulai dengan Deep Learning
  1. Memahami Dasar-Dasar Python dan Statistik. Deep Learning sangat bergantung pada bahasa pemrograman Python dan konsep statistik. ...
  2. Menginstal Perangkat Lunak yang Diperlukan. ...
  3. Mempelajari Jaringan Saraf Dasar. ...
  4. Melatih Model. ...
  5. Memperbaiki Model.


Proyek Deep LearningContoh Nyata dan Inspirasi
  • Deep learning adalah metode pembelajaran mesin yang melibatkan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan (deep neural networks). ...
  • Pengenalan Wajah di Smartphone. ...
  • Mobil Otonom. ...
  • Diagnosa Medis. ...
  • Penerjemahan Bahasa. ...
  • Pemrosesan Gambar dan Video. ...
  • Revolusi Industri 4.0.


Bagaimana cara kerja deep learning? Deep learning bekerja menggunakan jaringan neural buatan untuk belajar dari data. Jaringan neural terdiri dari lapisan node yang saling berhubungan, dan setiap node bertanggung jawab untuk mempelajari fitur data tertentu.




Soal OSN Olimpiade Matematika SD 2025

 


INDSMEDIA.COM - Simak soal OSN Matematika SD 2025 terbaru lengkap dengan kunci jawabannya berikut ini.


Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan suatu kompetisi tingkat nasional untuk berbagai mata pelajaran.


Peserta OSN biasanya akan mengikuti serangkaian seleksi mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional.


Dengan latihan soal, peserta diharapkan bisa lebih siap dalam mengerjakan soal OSN Matematika tingkat SD.


Berikut INDSMEDIA.COM rangkum soal olimpiade Matematika SD 2025, simak:


SOAL PILIHAN GANDA (4 pilihan Jawaban)

1. Jika 5x+3=185x + 3 = 185x+3=18, maka nilai xxx adalah:
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
Jawaban: B

2. Berapa jumlah sudut dalam segitiga?
A. 90°
B. 180°
C. 270°
D. 360°
Jawaban: B

3. Jika sebuah persegi memiliki panjang sisi 7 cm, berapa luasnya?
A. 49 cm²
B. 56 cm²
C. 42 cm²
D. 21 cm²
Jawaban: A

4. Tiga bilangan berurutan adalah 7, 8, dan 9. Berapakah jumlah ketiganya?
A. 21
B. 22
C. 23
D. 24
Jawaban: A

5. Jika 36÷4=x36 ÷ 4 = x36÷4=x, maka nilai xxx adalah:
A. 8
B. 9
C. 10
D. 11
Jawaban: B

6. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 60 km/jam selama 2 jam. Jarak yang ditempuh adalah:
A. 100 km
B. 110 km
C. 120 km
D. 130 km
Jawaban: C

7. Hasil dari 7×87 \times 87×8 adalah:
A. 54
B. 56
C. 58
D. 60
Jawaban: B

8. Berapa keliling lingkaran dengan jari-jari 14 cm? (Gunakan π=22/7\pi = 22/7π=22/7)
A. 44 cm
B. 88 cm
C. 176 cm
D. 220 cm
Jawaban: B

9. Hasil dari 81÷981 ÷ 981÷9 adalah:
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
Jawaban: C

10. Bilangan prima terkecil adalah:
A. 1
B. 2
C. 3
D. 5
Jawaban: B

11. Jika 12+x=2012 + x = 2012+x=20, maka nilai xxx adalah:
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
Jawaban: C

12. Hasil dari 15×4−615 × 4 - 615×46 adalah:
A. 54
B. 56
C. 60
D. 64
Jawaban: A

13. Luas sebuah persegi panjang dengan panjang 12 cm dan lebar 8 cm adalah:
A. 80 cm²
B. 84 cm²
C. 90 cm²
D. 96 cm²
Jawaban: D

14. Jika x−5=10x - 5 = 10x5=10, maka nilai xxx adalah:
A. 10
B. 12
C. 15
D. 20
Jawaban: C

15. Bilangan ganjil di antara 10 dan 20 adalah:
A. 11
B. 12
C. 14
D. 18
Jawaban: A

16. Berapa hasil dari 72÷672 ÷ 672÷6?

A. 10
B. 11
C. 12
D. 13
Jawaban: C

17. Berapa banyak sisi pada bangun ruang kubus?
A. 4
B. 6
C. 8
D. 12
Jawaban: B

18. Jika suatu barang seharga Rp50.000 didiskon 10%, maka harga akhirnya adalah:
A. Rp45.000
B. Rp47.000
C. Rp48.000
D. Rp49.000
Jawaban: A

19. Hasil dari 9×99 × 99×9 adalah:
A. 80
B. 81
C. 82
D. 83
Jawaban: B

20. Bilangan terkecil yang habis dibagi 6 dan 8 adalah:
A. 12
B. 16
C. 24
D. 48
Jawaban: C

21. Berapa hasil dari 100−45100 - 4510045?
A. 54
B. 55
C. 56
D. 57
Jawaban: B

22. Jika sebuah lingkaran memiliki diameter 28 cm, maka panjang jari-jarinya adalah:
A. 12 cm
B. 13 cm
C. 14 cm
D. 15 cm
Jawaban: C

23. Hasil dari 15+25÷515 + 25 ÷ 515+25÷5 adalah:

A. 18
B. 20
C. 23
D. 25
Jawaban: C

24. Sebuah segitiga memiliki alas 10 cm dan tinggi 6 cm. Berapakah luasnya?
A. 30 cm²
B. 35 cm²
C. 40 cm²
D. 45 cm²
Jawaban: A

25. Hasil dari 64÷864 ÷ 864÷8 adalah:
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
Jawaban: C

26. Jika 2x=182x = 182x=18, maka nilai xxx adalah:
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
Jawaban: C

27. Jumlah sudut dalam segiempat adalah:
A. 180°
B. 270°
C. 360°
D. 450°
Jawaban: C

28. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 5 cm. Berapakah volumenya?
A. 100 cm³
B. 125 cm³
C. 150 cm³
D. 175 cm³
Jawaban: B

29. Jika 45+x=10045 + x = 10045+x=100, maka nilai xxx adalah:
A. 55
B. 60
C. 65
D. 70
Jawaban: A

30. Bilangan kelipatan 3 antara 10 dan 20 adalah:
A. 12
B. 13
C. 14
D. 15
Jawaban: D


Semoga anak didik bapak ibu sukses sampai tingkat nasional.

Saturday, December 28, 2024

Jabatan Pengawas Sekolah Diahapus? Ini Menurut MenPANRB Rini Widyantini

 

Foto ASN 


INDSMEDIA.COM- Transformasi Birokrasi dalam Tata kelola pendidikan terus berlanjut, kali ini karir guru akan mengalami penyederhanaan usai Menteri PANRB Rini Widyantini menghapus 3 jabatan fungsional PNS. 


Salah satunya Pengawas Sekolah yang akan dikembalikan secara fungsional menjadi jabatan awal.


Hal ini sudah diatur dalam Peraturan MenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. Jabatan fungsional satu ini akan mengalami efisiensi dan efektifitas.


Secara nomenklatur, guru saat ini memiliki beberapa jenjang karir dan pangkat. Mulai dari Guru ahli pertama, ahli muda, ahli madya, hingga ahli utama. 


Sementara masih terdapat beberapa tugas tambahan yang membuat jabatan fungsional guru berubah. Seperti jabatan Kepala Sekolah yang membuatnya tidak lagi menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pengajar.


MenPANRB Rini Widyantini menilai bahwa perlu dilakukan penyederhaan pada pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sehingga terjadi efisiensi terhadap 3 jabatan fungsional yang selama ini akrab di dunia pendidikan.


Ketiga jabatan tersebut telah dihapus melalui Peraturan MenPANRB Nomor 21 Tahun 2024. Ke depan hanya tinggal satu sebutan, yakni jabatan fungsional Guru. Secara nomenklatur, guru saat ini memiliki beberapa jenjang karir dan pangkat.


Mulai dari Guru ahli pertama, ahli muda, ahli madya, hingga ahli utama. Sementara masih terdapat beberapa tugas tambahan yang membuat jabatan fungsional guru berubah. Seperti jabatan Kepala Sekolah yang membuatnya tidak lagi menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pengajar.


MenPANRB Rini Widyantini menilai bahwa perlu dilakukan penyederhaan pada pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sehingga terjadi efisiensi terhadap 3 jabatan fungsional yang selama ini akrab di dunia pendidikan.


Ketiga jabatan tersebut telah dihapus melalui Peraturan MenPANRB Nomor 21 Tahun 2024. Ke depan hanya tinggal satu sebutan, yakni jabatan fungsional Guru. 


Adapun 3 jabatan yang dihapus dan dilebur kembali menjadi Guru adalah:

1. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah

2. Jabatan Fungsional Penilik Sekolah

3. Jabatan Fungsional Pamong Belajar.


Regulasi baru tentang integrasi jabatan fungsional Guru ini sudah ditetapkan sejak 10 Desember 2024. Implementasinya akan mulai berlaku paling lambat 2 tahun sejak resmi diundangkan.


Dengan demikian, Pengawas Sekolah dan Penilik serta Pamong diwajibkan sertifikasi selayaknya jabatan guru. Namun terkait Batas Usia Pensiun (BUP) tetap diberikan hingga usia 65 tahun.**


Sumber: KemenPANRB



Tuesday, December 24, 2024

Harap-harap Cemas! 4 Rekomendasi jika Ujian Nasional Kembali Diberlakukan

Ujian Nasional

INDSMEDIA.COM Ujian Nasional (UN) kembali dibahas seiring dengan rencana Menteri Pendidikan untuk mengkaji lagi kebijakan pendidikan, termasuk kemungkinan pemberlakuan kembali UN. Hal ini dipicu oleh video siswa yang menunjukkan kurangnya kemampuan dasar, yang memperkuat kebutuhan untuk memastikan standar pendidikan yang sama di seluruh Indonesia. UN bertujuan untuk memberikan penilaian objektif terhadap kualitas pendidikan dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Namun, UN sering menjadi sumber tekanan bagi siswa dan guru, mendorong praktik belajar yang tidak sehat, yang menjadi salah satu alasan penghapusannya pada tahun 2021.


Jika UN kembali diberlakukan, penting bagi pembuat kebijakan, profesional pengujian, dan pengguna hasil UN untuk bekerja sama mengurangi dampak negatifnya. Meski UN memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ada risiko signifikan jika tidak diterapkan dengan hati-hati. Berdasarkan rekomendasi dari buku tentang ujian yang baik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko negatif penggunaan hasil UN. 

Berikut 4 rekomendasi,
Pertama, hasil UN tidak boleh menjadi satu-satunya dasar keputusan penting yang mempengaruhi masa depan siswa. Informasi lain, seperti nilai rapor dan penilaian sikap, juga harus dipertimbangkan. Validasi hasil UN penting untuk memastikan akurasi dan keseimbangan, termasuk pengecekan bahwa hasil ujian mencerminkan kemampuan siswa.

Kedua, hasil UN harus digunakan secara adil dan sesuai dengan tujuannya. Ketika hasil UN digunakan untuk keputusan penting seperti kelulusan, siswa seharusnya diberikan beberapa kesempatan untuk lulus, misalnya melalui remedial. Proses ini harus fokus pada perbaikan pengetahuan dan keterampilan, bukan semata-mata meningkatkan nilai. Pelaporan skor juga harus akurat untuk mendukung pengambilan keputusan.

Ketiga, materi ujian harus sesuai dengan kurikulum. Soal yang digunakan dalam UN tidak boleh hanya mencakup bagian yang mudah, dan harus ada variasi soal untuk menghindari fokus yang sempit. Sekolah, guru, dan siswa harus memiliki akses pada materi dan pelatihan yang relevan.

Keempat, pelaksanaan UN harus inklusif dan memperhatikan keragaman kemampuan bahasa siswa. Hasil ujian bisa tidak mencerminkan kemampuan siswa jika mereka tidak menguasai bahasa ujian. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mendeteksi bias bahasa dalam soal, memungkinkan semua siswa menunjukkan kemampuan mereka secara adil.

Rekomendasi di atas perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa UN dapat mendorong perbaikan pendidikan tanpa memberikan tekanan yang berlebihan pada siswa. Hal ini penting agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan seimbang dan adil.

*sw

E-learning

Produk Rekomendasi