Advertisement

Wednesday, May 28, 2025

Ikuti O2SN Kabupaten Pandeglang, Kontingen Panimbang Raih 3 Medali, Kedua Terbanyak

 
Kontingen Kecamatan Panimbang

PANDEGLANG – Gelaran O2SN 2025 membuat semangat siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Panimbang terlihat menyala dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Pandeglang. Mereka hadir di Stadion Badak Pandeglang saat pembukaan dan acara depile, Rabu (28/5/2025), dengan membawa harapan besar untuk meraih prestasi terbaik.


Ketua Kontingen O2SN Kecamatan Panimbang, Edi Juhaedi,S.Pd., menyampaikan timnya menargetkan semua medali di tiap cabang olahraga O2SN Kabupaten Pandeglang tahun ini. Target tersebut lahir dari hasil evaluasi performa atlet serta pencapaian selama seleksi tingkat kecamatan.


“Untuk O2SN tahun ini, kami mengincar dua emas dan dua perak. Fokus utama ada di cabang Silat, Bulutangkis, atletik, renang, karate dan Volly Mini Putri, dan kali ini kita raih walaupun bukan emas” ujar Edi Juhaedi, S.Pd., saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Ketua Kontingen O2SN Panimbang

Menurut Edi Juhaedi, keempat cabang olahraga tersebut menampilkan atlet-atlet potensial yang telah berlatih secara konsisten. Pelatih dan guru olahraga dari berbagai SD juga terus mempersiapkan para atlet dengan program latihan intensif.


“Seluruh atlet yang tergabung dalam kontingen merupakan hasil seleksi ketat di tingkat kecamatan. Para peserta melewati tahapan seleksi berjenjang untuk menjamin kualitas tim yang berlaga di tingkat kabupaten,” katanya.


Sementara itu, hasil dari lomba selama 2 hari ini, kita meraih 3 medali dari cabang Silat Putra juara 2, Atletik juara 3, dan volley mini juara 2, hal ini turut menyuarakan kebanggaan atas pencapaian kontingen kita. Target kali ini tercapai walaupun ada 3 cabang lomba yang belum kita raih akan tetapi prestasi kali ini cukup bagus, setiap tahun Kontingen Panimbang selalu raih medali, ini patut dipertahankan.

Tim Volly Mini

Ia menyampaikan bahwa pihak pendamping tidak terlalu fokus pada perolehan medali. Menurutnya, pencapaian tiga besar saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah dan masyarakat.


“Target kami tercapai. Bisa masuk tiga besar saja sudah luar biasa. Anak-anak kami latih agar siap secara mental dan fisik,” katanya.


Melalui latihan rutin dan pembinaan yang berkelanjutan, para siswa menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kita yakin bahwa pengalaman bertanding di tingkat kabupaten akan memperkaya mental juang dan wawasan para peserta.

Tim Atletik Panimbang

Ajang O2SN juga membuka ruang kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan instansi pendidikan. Dukungan dari berbagai pihak turut mendorong semangat atlet untuk tampil optimal dan menjaga sportivitas di setiap pertandingan.


Selain mengejar prestasi, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan karakter positif. Semangat fair play, kerja sama tim, dan disiplin menjadi nilai-nilai utama yang ditanamkan selama proses persiapan dan kompetisi.

Melalui O2SN, para pelajar belajar mengenal proses kompetisi sehat sejak dini. Mereka juga membangun rasa percaya diri dan mengasah potensi non-akademik yang selama ini menjadi bagian penting dari pendidikan dasar.

Raihan Juara Kontingen O2SN Kecamatan Panimbang

Komitmen untuk mencetak generasi unggul pun terus terlihat dari dedikasi para guru olahraga dan pelatih. Mereka tidak hanya membina kemampuan teknis, tetapi juga memperhatikan aspek moral dan semangat kebersamaan di antara peserta.


Hasil 3 medali menjadikan target kita tercapai, dua perak dan satu perunggu, Kecamatan Panimbang dapat membuktikan kita dapat menunjukkan performa terbaiknya tahun ini. Para siswa membawa harapan besar, tak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk kecamatan yang mereka wakili dengan bangga.


Mereka membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah akan membuahkan hasil membanggakan. Prestasi yang diraih ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi pelajar berikutnya.


(SW)



Kontingen Pencak Silat Kecamatan Panimbang Raih Juara 2 Pencak Silat O2SN Kabupaten Pandeglang

 
Kontingen Panimbang Raih 3 Piala


Pandeglang, Indsmedia.com – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh kontingen Kecamatan Panimbang dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2025.


Dalam kompetisi yang berlangsung selama dua hari tanggal 27-26 Mei 2025 untuk jenjang SD, cabang olahraga pencak silat menjadi sorotan setelah perwakilan dari Kecamatan Panimbang berhasil memperoleh 1 medali perak yaitu Juara 2 untuk Tunggal Putra tingkat SD (Adhyasa Ghifari, SDN Mekarsari 5).


Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan pembinaan intensif yang dilakukan oleh Pelatih dan Pembimbing sekolah dan PSB Panimbang yang diketuai oleh bapak Edi Juhaedi, S.Pd, yang dimana selama ini pembina konsisten mencetak atlet-atlet muda berbakat. Dengan semangat juang tinggi, teknik yang matang, dan kedisiplinan luar biasa, para pesilat dari Panimbang mampu mengungguli lawan-lawan tangguh dari berbagai kecamatan lainnya.


“Ini adalah hasil dari latihan rutin, semangat juang yang tinggi, dan tentunya dukungan dari seluruh pihak, terutama keluarga besar PSHT dan Korwil Panimbang,” ujar salah satu pelatih pendamping usai pertandingan.


Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kecamatan Panimbang, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan potensi di bidang olahraga, khususnya pencak silat.


SDN Mekarsari 5 yang saat ini dikepalai Ibu Mami, S.Pd., dan  setiap tahun selalu mewakili kecamatan Panimbang berharap keberhasilan ini dapat menjadi pijakan awal menuju prestasi yang lebih tinggi di tingkat provinsi maupun nasional, mudah-mudahn tahun depan kita juara 1 Kembali baik cabang putra maupun putri, Amin.

 (SW)



Monday, May 26, 2025

SDN Citeureup 3 Berhasil Lanjutkan Tradisi Juara Atletik O2SN

 




INDSMEDIA.COM, PANDEGLANG - Sebuah prestasi berawal dari usaha dan kerja keras, tanpa kebetulan bila Sekolah Dasar Negeri Citeureup 3 selalu berhasil menjaga tradisi juara di bidang olahraga. Termasuk dalam berbagai ajang bergengsi, seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) terutama Cabor Atletik Putra dan Putri, setiap tahun selalu menjaga asa juara.


Juara 1 Atletik Putri diraih oleh Warni Sakila kelas 5, dan Juara 2 Atletik Putra diraih oleh Robi Maulana kelas 5, juara 1 tiap cabor akan bertandng di tingkat Kabupaten mewakili kecamatan Panimbang pada tanggal 27-28 Mei 2025, semoga di tingkat Kabupaten Pandeglang Juara Kembali.


Ternyata, ada beberapa upaya penting yang menjadi 'rahasia' dibalik kesuksesan tersebut. "Agar dapatkan hasil optimal dan juara, sekolah selalu menyeleksi bakat-bakat olahraga terpendam siswa dengan mengadakan seleksi ketat di tigkat sekolah," ungkap Kepala SDN Citeureup 3, Mu'min Ansori, S.Pd.I., Senin (26/05/2025).


Ekskul olahraga memang jadi satu aktivitas yang cukup ramai diminati siswa di sekolah ini. Ekskul ini, terbagi dalam berbagai cabang seperti atletik, renang, bulutangkis, karate sampai silat.


Beberapa cabang, siswa dilatih secara periodik dan intens. Seperti atletik dan bulutangkis.


Adapun untuk cabang atletik, pihak sekolah memilih mengoptimalkan peran guru olahraga. Latihan secara berkala dan memberikan pelatihan dasar dalam gerakan atletik karena dengan Gerakan dasar yang baik akan memberikan kekuatan fisik dan kecepatan, terutama dalam pertandingan formula 1 jenis 1 dan 2. 


Dengan demikian, tak mengherankan hasilnya adalah siswa- siswi selalu berhasil meraih prestasi di berbagai ajang bergengsi O2SN tersebut. Sebuah tradisi juara yang terus dijaga hingga kini.


(SW)






Friday, May 16, 2025

Pro Kontra Syarat Sertifikat NUKS dan Guru Penggerak Dihapus, Awal Kemunduran Kepemimpinan?

 



Jakarta - 8 Mei 2025, Awal Mei 2025 kembali Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Peraturan ini menggantikan aturan sebelumnya dan membawa sejumlah perubahan penting, terutama terkait syarat menjadi kepala sekolah.


Salah satu perubahan paling signifikan dalam peraturan ini adalah dihapuskannya kewajiban memiliki sertifikat Calon Kepala Sekolah (CKS) maupun sertifikat Guru Penggerak. Dalam regulasi yang baru ini, calon kepala sekolah tidak lagi diwajibkan untuk mengikuti program pendidikan calon kepala sekolah tertentu atau program guru penggerak sebagai syarat penugasan.


Sebagai gantinya, penyiapan calon kepala sekolah kini dilakukan melalui tahapan yang meliputi pengusulan, seleksi administrasi dan substansi, serta pelatihan bakal calon kepala sekolah. Guru yang dinyatakan lulus pelatihan tersebut akan memperoleh sertifikat pelatihan calon kepala sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal. Sertifikat ini menjadi satu-satunya sertifikasi formal yang diakui dalam proses penugasan kepala sekolah berdasarkan peraturan ini.


Proses seleksi dilakukan dalam dua tahap, yakni seleksi administrasi dan seleksi substansi, sebagaimana diatur dalam Pasal 11 hingga Pasal 14 Permendikdasmen No. 7 tahun 2025. Calon yang lolos akan mengikuti pelatihan bakal calon kepala sekolah (Pasal 15), dan hanya guru yang lulus pelatihan inilah yang berhak diusulkan untuk penugasan resmi sebagai kepala sekolah.


Mekanisme penugasan selanjutnya dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) setelah mendapatkan rekomendasi dari tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah. Penugasan berlaku untuk dua periode, masing-masing selama 4 tahun, sebagaimana diatur dalam Pasal 23. Jika belum tersedia pengganti yang memenuhi syarat, kepala sekolah dapat diperpanjang masa tugasnya untuk satu periode tambahan dengan syarat tertentu.


Dalam Pasal 33, secara tegas dinyatakan bahwa peraturan ini mencabut dan menyatakan tidak berlaku dua regulasi sebelumnya, yaitu:

Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, dan

Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak (beserta perubahannya), sepanjang yang mengatur tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah.


Dengan berlakunya Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 ini, diharapkan proses pengangkatan kepala sekolah menjadi lebih fleksibel, namun tetap terstandar melalui pelatihan dan penilaian yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan ini resmi berlaku sejak tanggal diundangkan pada 8 Mei 2025, dan akan menjadi acuan nasional dalam mekanisme penugasan kepala sekolah di seluruh Indonesia.


Dengan terbitnya Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025, secara total menghapus jejak Pendidikan Guru Penggerak di dalam kurikulum dan program prioritas pendidikan di awal tahun kepemimpinan Presiden Prabowo, sangat disayangkan dalam peraturan menteri tersebut seolah-olah tidak melihat dampak positif dari lulusan Guru Pengerak dalam meningkatkan 4 kompetensi guru profesional. Materi PGP sangat komplit dan menyeluruh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melihat perkembangan dunia 10 tahun kedepan tentunya di Asia kita jauh tertinggal oleh Vietnam dan China. Penerapan teknologi mulai dari peningkatan diri seorang guru melalui Paradigma dan Visi seorang Guru Penggerak, Nilai dan Peran, Pengenalan budaya positif, Pembelajaran yang berdampak pada murid, sosial emosional murid dan guru, penerapan coaching dalam pendidikan, pengambilan keputusan yang bijak, persiapan pemimpin dalam mengola aset sekolah, dan tentunya pengelolaan program yang berdampak positif bagi murId dan komunitas pendidikan yang lebih luas lagi. 


Kebijakan ini sangat disayangkan seolah terburu-buru tanpa adanya telaah yang mendalam, dalam rekrutmen calon kepala sekolah tentunya disiapkan sebagai pemimpin pembelajaran dan guru, manajerial, keuangan dan komunitas sekolah tanpa melihat dan mempertimbangkan dari program merdeka belajar dari edisi 1-terakhir, seolah-olah anggaran yang besar bukan dari rakyat, hal ini sama saja memutus persiapan peningkatan pendidikan di tahun 2045 sebagai Generasi Indonesia Emas, apakah kebijakan ini awal kemunduran kepemimpinan dbidang pendidikan? kita lihat saja, semoga tidak kembali ke arah kemunduran.


(ES)  





E-learning

Produk Rekomendasi