Advertisement

Thursday, July 31, 2025

Juara OSN Tingkat Kabupaten, Kontingen SDN Citeureup 3 Melaju Ke Tingkat Provinsi Banten

 


Pandeglang, (Indsmedia.com) – Peserta didik SDN Citereup 3 Kecamatan Panimbang berhasil lolos Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Pandeglang selanjutnya melaju ke tingkat Provinsi Banten.


Sebelumnya sebanyak 6 Siswa SDN Citeureup 3 mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota dengan rincian 2 dicabang Matematika, 2 dicabang IPA dan 2 dicabang IPS untuk jenjang SD/MI yang berlangsung secara daring berbasis ANBK.

Adapun Peserta Didik yang berhasil sukses melaju ke tingkat provinsi tersebut atas nama Robi Maulana (Kelas V) mengikuti kompetisi untuk bidang studi IPS, di bawah binaan Bapak Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd.,Gr. selaku Guru Kelas V SDN Citeureup 3.


Informasi pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2025 untuk jenjang SD/MI tingkat Kabupaten/Kota diterima melalui surat dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kemendikbudristek (BPTI) Nomor 0475/J7.1/PN.00/2025 tanggal 12 Juli 2025.

Kepala SDN Citeureup 3, Mu'min Ansori, S.Pd.I. yang biasa akrab disapa pak Mu'min ini merasa bersyukur dan bangga dengan pencapaian anak-anak didiknya ini. Dirinya berharap para siswa yang lolos untuk berusaha lebih keras lagi sehingga nantinya bisa mengharumkan nama sekolah dan kabupaten di tingkat Provinsi Banten, mudah-mudahan lolos ke tingkat Nasional.

“Alhamdulillah, 1 siswa kami berhasil lolos seleksi OSN tingkat kabupaten dan masuk tahap tingkat Provinsi. Selamat berlatih terus untuk berjuang mengharumkan nama besar SDN Citeureup 3 di Tingkat Provinsi Banten bahkan ke Tingkat Nasional,” Demikian harapnya.

Dalam kesempatan ini pula Belaiu juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pembina OSN, Endi Sutrisna, S.Sos.,S.Pd,Gr. atas kerja kerasnya selama ini sehingga ditahun ini ada peserta didik SDN Citeureup 3 yang lolos ke tingkat Provinsi Banten. Tutupnya.

(SW)*


Wednesday, July 23, 2025

Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pendidikan Dasar dan Menengah 2025

 



Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan artifisial (AI), mahadata (big data), dan Internet of Things (IoT) makin mendominasi berbagai sektor. Digitalisasi telah mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan memecahkan masalah. Agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk menghadapi tantangan ini, sistem pendidikan perlu memastikan bahwa literasi digital, termasuk pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial, menjadi bagian dari kurikulum. Dengan demikian, pendidikan yang bermutu dapat diakses oleh semua peserta didik, tanpa terbatas pada daerah atau latar belakang tertentu.

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam dunia pendidikan modern. Integrasi Koding dan KA dalam pendidikan tidak hanya untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan penyelesaian masalah, tetapi juga mengajarkan berbagai keterampilan esensial yang mencakup berpikir komputasional, analisis data, algoritma pemrograman, etika KA, human-centered mindset, design system KA, dan teknik KA.

Berpikir komputasional mengajarkan peserta didik untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan efisien dengan melakukan proses dekomposisi (memecah masalah besar menjadi bagian kecil), dan pengenalan pola, abstraksi, serta algoritma yang membantu peserta didik memahami dan menangani tantangan digital. Dengan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkeadilan, pendidikan di Indonesia diharapkan tidak hanya mampu mencetak generasi yang berdaya saing tinggi, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh akses pendidikan berkualitas.

Capain Pembelajaran Terbaru 2025 - Pembelajaran Mendalam

 


CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE FONDASI DI AKHIR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (TAMAN KANAK-KANAK, TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA, RAUDHATUL ATHFAL, KELOMPOK BERMAIN, TAMAN PENITIPAN ANAK, ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT)


Panduan Penyusanan Kokurikuler Terbaru 2025

 

 



Satuan pendidikan perlu menghadirkan beragam pengalaman belajar yang bermakna sebagai upaya membentuk kompetensi murid secara utuh. Pengalaman belajar yang beragam ini diperoleh melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Dengan demikian, kegiatan kokurikuler menjadi bagian integral dan berperan strategis untuk mengembangkan kompetensi murid, terutama karakter.


Kokurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan kompetensi, terutama penguatan karakter.


Kompetensi yang dimaksud adalah delapan dimensi profil lulusan, yaitu: 1) keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2) kewargaan; 3) penalaran kritis; 4) kreativitas; 5) kolaborasi; 6) kemandirian; 7) kesehatan; dan 8) komunikasi. Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Disamping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif.



E-learning

Produk Rekomendasi